Mosi Tidak Percaya terhadap Ketua Komisi I DPRD Inhu

Riau | Sabtu, 21 April 2018 - 10:36 WIB

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Dinamika terjadi pada unsur pimpinan komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hulu. Ketua Komisi I Samsudin mendapat mosi tidak percaya dari anggotanya. Di lain pihak, Ketua DPD II Partai Golkar Yopi Arianto SE menyebut pergantian tergantung partai.

  

Baca Juga :Jelang Natal dan Tahun Baru, DKP Inhu Gelar Pangan Murah

Mosi tak percaya itu kini sudah bergulir dengan berkas pengaduan yang diterima oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Inhu. Dalam berkas ini pengaduan dilakukan oleh anggota Komisi I, di antaranya Heri Sukandi yang merupakan Sekretaris Komisi I.

Adanya berkas pengaduan yang masuk dibenarkan oleh Ketua BK DPRD Inhu Manahara, Kamis (19/4) siang.

‘’Benar berkasnya sudah kami terima,” kata Manahara yang mengaku berada di Jakarta, karena  masih menghadiri acara bimtek partai.

   

Di lain pihak, Sekretaris Komisi I DPRD Inhu Heri Sukandi tak menampik dia adalah salah  seorang yang menandatangani mosi tak percaya terhadap Samsudin. Meski begitu, dia belum mengungkapkan apa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut.

‘’Saya juga ikut tanda tangan,’’ ungkapnya.

Samsudin, di samping sebagai Ketua Komisi I DPRD Inhu, juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Inhu. Dia belum berkomentar terkait mosi tidak percaya yang sedang bergulir.

  

 Ketua DPD II Partai Golkar Inhu Yopi Arianto SE menanggapi santai adanya mosi tidak percaya terhadap Ketua Komisi I DPRD Inhu.

  

‘’Sebenarnya tidak ada mosi tidak percaya. Yang menentukan partai. Apapun isu ingin menggulingkan anggota DPRD yang menentukan partai,’’ tegasnya.

   

Dia melanjutkan, Ketua Komisi I yang mendapat mosi tidak percaya adalah Ketua Fraksi Golkar, sementara ketua DPRD Inhu juga berasal dari Partai Golkar.

‘’Ketua fraksi bisa menurunkan ketua DPRD, karena di fraksi dia anggota,’’ imbuhnya.

 

  Dia menilai, bergulirnya mosi tidak percaya tersebut terjadi karena ada keinginan beberapa pihak yang tidak terkabul. Dia juga mempertanyakan kesalahan Samsudin.

 

  ‘‘Kesalahannya di mana? Biasanya itu karena keinginan seseorang tidak terkabul. Salah satu ingin dikomunikasikan dengan ketua Partai Golkar Inhu, ketua partai saat ini adalah bupati. Bupati hari ini bagaimana program pemerintah dan didukung legislatif betul-betul pada rakyat,’’ ungkapnya.

Dia mengungkit, ada sejumlah pos anggaran untuk pembangunan dan kemasyarakatan yang sudah disiapkan namun tidak didukung oleh DPRD Inhu. Dia kemudian menyampaikan pesan agar DPRD Inhu meninggalkan kesan yang baik dalam bekerja hingga selesai masa jabatan.

‘’Pesan saya pada DPRD tinggalkan jejak yang positif selama menjabat lima tahun,’’ tutupnya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook