PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus AJI Pekanbaru melakukan kunjungan silaturahmi dengan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal di ruang kerjanya, Mapolda Jalan Pattimura Pekanbaru pada Kamis (20/10/2022) siang.
Pada pertemuan AJI Pekanbaru dengan Kapolda Iqbal itu, membahas beberapa hal, seperti isu hoaks jelang Pemilu 2024, hingga soal kekerasan terhadap jurnalis.
Ketua AJI Pekanbaru Eko Faizin berterima kasih atas sambutan Kapolda Riau. Eko menyatakan jelang tahun politik merupakan tugas berat bagi kepolisian dan jurnalis, salah satunya penyebaran hoaks terkait pemilu.
"Menjelang tahun politik, AJI Pekanbaru berkomitmen melawan hoaks selaras dengan kepolisian," ujarnya.
Informasi-informasi bohong terkait politik diperkirakan semakin banyak beredar, terutama di media sosial. Selain itu, Eko menambahkan AJI terus fokus melakukan advokasi dan pendampingan, terhadap kasus kekerasan yang menimpa jurnalis pada saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Pada saat pendampingan itu, AJI melakukan pemeriksaan awal terhadap korban untuk mengetahui apakah benar kekerasan yang diterimanya terjadi terkait tugas jurnalistik. AJI Pekanbaru berharap komitmen dari aparat penegak hukum untuk bersama menjaga aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara Kapolda Iqbal menyebutkan terkait kekerasan terhadap jurnalis pihaknya sudah sering membahas hal itu di lingkup internal kepolisian. Menurutnya penggunaan kekerasan sudah bukan eranya lagi di tengah perkembangan globalisasi dan teknologi informasi seperti saat ini.
"Saat ini kepolisian sudah dilarang keras melakukan intervensi dan semua ada aturannya,” katanya.
Lalu terkait kekerasan, ujar Iqbal, jelas ini tidak boleh dilakukan dan soal ini sudah digambarkan dengan perspektif dan filosofi yang jelas ke seluruh lapisan di kepolisian. Iqbal menambahkan pihak kepolisian memiliki strategi manajemen media serta bagaimana membina hubungan ke media, agar tetap terjalin silaturahmi yang baik. Kemudian mengantisipasi supaya tidak terjadi kesalahan fatal, hingga berujung kekerasan terhadap jurnalis.
Dia menilai kasus kekerasan yang dilakukan individu kepolisian kepada jurnalis, harus ditindak apabila penganiayaan dan kekerasan dilakukan terhadap kerja-kerja jurnalistik.
"Kemudian kalau dilihat secara perorangan, yang menjadi korban kekerasan di lapangan karena ada miskomunikasi. Karena itu, jurnalis harus menjaga diri pada saat meliput situasi kerusuhan dan perlu memakai identitas yang jelas juga," ujarnya.
Untuk meningkatkan pemahaman jurnalis dalam meliput peristiwa konflik, situasi bencana, dan kondisi rawan lainnya, Kapolda Iqbal mendukung program workshop bagi para jurnalis di Provinsi Riau.
Adapun pada kegiatan silaturahmi tersebut, ikut dihadiri Kabid Humas Polda Riau Sunarto, dan anggota AJI Pekanbaru di antaranya Sekretaris Arif Gunawan, Bendahara Imelda Vinolia, Majelis Etik Hasan Basril dan Winahyu Dwi Utami, Bidang Advokasi Ilham Yafiz serta Bidang Kerja Sama dan New Media Monang Lubis.
Laporan: Monang Lubis
Editor: Edwar Yaman