KEKURANGAN OKSIGEN

Empat Tewas Dalam Lambung Ponton di Pelabuhan KITB

Riau | Sabtu, 20 April 2019 - 10:49 WIB

Empat Tewas Dalam Lambung Ponton di Pelabuhan KITB
Kapal tempat keempat ABK ditemukan. (ISTIMEWA)

SIAK (RIAUPOS.CO) -- Empat orang ditemukan tewas, Jumat (19/4) siang dalam sebuah kapal ponton di Pelabuhan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB). Korban diduga adalah Anak Buah Kapal (ABK) dari ponton yang tengah dalam status dibersihkan dan menjalani Service. Namun diduga terjadi kecelakaan kerja akibat minimnya oksigen sehingga berujung maut.

Menurut informasi yang diterima Riau Pos, kecelakaan kerja di pelabuhan Tanjung Buton dan menewaskan 4 ABK tersebut karena keracunan didalam dok kapal. Karena ruangan sempit dan memerlukan waktu dan tenaga untuk evakuasi, saat ini baru 1 mayat yang bisa dikeluarkan dari lambung kapal.

Baca Juga :Kisah Pilu Tiga Bulan Serangan Israel ke Gaza, 20 Ribuan Warga Palestina Tewas

“Tiga lagi jenazahnya masih didalam Dok (Lambung, red) belum dapat dievakuasi karena oksigen untuk petugas tidak ada,” ujar saksi mata, Yudi yang merupakan Camat Sungai Apit.

Kepada Riau Pos, Jumat sore dijelaskannya, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Basarnas guna meminta dukungan tabungan oksigen dan tim. Sehingga evakuasi korban dapat dilakukan bersama.

“Menurut informasi, ABK ini sedang servis dan membersihkan lambung kapal, namun kekurangan oksigen dan diketahui meninggal sebelum siang tadi,” sambungnya.

Dikabarkan 4 ABK tersebut terjebak dalam Kapal BG Maju Lancar. Peristiwa dikabarkan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Berdasarkan informasi keempat korban diketahui meninggal pada pukul 11.45 WIB, dari ABK lain di dalam bunker.

Rekan-rekan korban sempat mencoba mengevakuasi korban tapi kesulitan karena bunker berbentuk lorong dan panjang. Kapten kapal berinisiatif menolong menggunakan tabung oksigen dan 1 orang berhasil di evakuasi. Satu orang korban yang berhasil dievakuasi bernama  Muhammad Ishak.

Kemudian tiga korban lainnya masih dalam bunker, yakni Fahruddin (Mualim I), Indra Bayu (Masinis II) dan Indra Maulana Ansar (Juru Mudi). Peristiwa ini dilaporkan Polsek Sungai Apit kepada Basarnas Pekanbaru sekitar pukul 13:30 WIB guna membantu evakuasi.

Kapolres Siak AKBP Ahmad David ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun untuk data dan informasi lengkap, pihaknya masih melakukan pemeriksaan di lapangan.

“Ya benar, sekarang kami sedang menangani (temuan mayat di lambung kapal, red). Nanti diinfokan lebih lanjut,” singkatnya kepada Riau Pos.(egp)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook