DUMAI (RIAUPOS.CO) - Bertahan sejak Ahad (15/9) hingga Rabu (8/9) kemarin berada di level berbahaya. Kualitas udara Dumai akhirnya sedikit membaik pada, Kamis (19/9) hari ini. Bahkan jarak pandang di Dumai pada pagi mencapai 1,2 Km. Padahal biasanya hanya di bawah 1 Km. Kabut asap pun tidak setebal beberapa hari yang lalu.
Berdasarkan laporan yang diterima, kualitas udara di Kota Dumai berada di level sangat tidak sehat di angka 234 Psi. "Memang masih menganggu kesehatan," ujar Kasi Yankes Diskes Dumai, Hafiz, Kamis (19/9) kepada Riau Pos.
Ia mengatakan, kondisi kabut asap yang melanda kota Dumai memang memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat kota Dumai. "Berdasarkan data dari Puskesmas yang ada di Kota Dumai sejak 8-18 September 2019, tercatat ada 1988 kasus Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)," ujarnya.
Saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan ruang singgah di Puskesmas Sungai Sembilan, Purnama dan Medang Kampai. "Ruang singgah ini kami peruntukkan bagi warga yang membutuhkan ruangan untuk istirahat atau tinggal sementara, dikarenakan kabut asap sudah sangat mengganggu kesehatannya," ujarnya.
Ia mengatakan di ruang singgah ini di siapkan fasilitas ruangan ber-AC, oksigen dan tempat tidur. "Kami memilih Puskesmas dahulu sebagai ruang singgah karena dianggap cukup efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan plus layanan ruang singgah," ujarnya.
Kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Dumai, Afri Lagan mengatakan pada, Kamis (19/9) hot spot di Kota Dumai nihil.
"Namun di lapangan, ada titik api berada di lokasi Lubuk Gaung Jalan Sidodadi, titik asap masih banyak menyebar pada areal sekitar 3 hektare dan potensi titik api ketika panas dan angin kencang," ujarnya m
Ia mengatakan, pihaknya melakukan pendinginan di Jalan Istiqomah Bukit Timah, dan berharap hari ini (Kamis), bisa tuntas terutama yang mendekati areal Kantor Wali kota Bagan Besar (berbatasan lokasi).
"Memang saat ini hot spot di Kota Dumai nihil, namun berdasarkan pantauan langsung khususnya di Lubuk Gaung potensi titik api sangat besar dikarenakan titik asap masih banyak secara menyebar," sebutnya.