PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Banjir yang telah melanda di delapan kecamatan di Kabupaten Pelalawan sejak sebulan terakhir, hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penyurutan. Bahkan, bencana banjir tahunan tersebut, kini telah mulai berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat. Dimana Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan telah mencatat dan menemukan sebanyak 68 kasus penyakit menyerang warga yang menjadi korban banjir.
“ Ya, banjir yang melanda kabupaten Pelalawan khususnya di delapan kecamatan, telah berdampak menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit. Dimana kita telah menemukan dan mencatat sebanyak 68 kasus berbagai penyakit telah menyerang warga,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo melalui Sekteraris Diskes Asril MKes kepada Riau Pos, Senin (17/12) saat meninjau banjir di Jalintim KM 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras bersama rombongan Bupati Pelalawan HM Harris.
Dijelaskan mantan Kabid P2PL Diskes Pelalawan ini, bahwa 68 kasus Penyakit dampak banjir yang ditemukan pihaknya di delapan kecamatan yakni 20 kasus penyakit kulit, 16 kasus penyakit demam, 17 kasus penyakit batuk dan 16 kasus penyakit influenza. Dan seluruh masyarakat korban banjir yang terserang penyakit ini, telah diberikan pelayanan kesehatan yang maksimal dengan memberikan obat serta vitamin.
“Sedangkan penyakit dampak banjir ini, tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tapi juga balita dan anak-anak juga ikut terkena efek bencana tahunan tersebut,” ujarnya. Ditambahkan mantan Kabid pelayanan medis (Yanmed) RSUD Selasih Pangkalan Kerinci ini, Diskes Pelalawan telah siap siaga menghadapi bencana banjir tahunan tersebut dengan terus memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga korban banjir serta membangun posko disetiap kecamatan yang terendam air.
Dimana pihaknya telah menempatkan petugas dari profesi dokter sampai perawat di posko kesehatan korban banjir. Dan selama banjir ini, pihaknya sudah mendirikan posko kesehatan korban banjir di delapan kecamatan. Rinciannya yakni 4 posko di Kecamatan Pangkalan Kerinci, 2 posko di Kecamatan Langgam, 5 posko di Kecamatan Bunut, 2 posko di Kecamatan Ukui, 4 posko di Kecamatan Pelalawan, 1 posko di Kecamatan Pangkalan Kuras, 1 posko di Kecamatan Teluk Meranti dan 1 posko kesehatan di Kecamatan Kerumutan.
“Dan untuk setiap puskesmas masih melakukan pengawasan kepada seluruh warga yang rumahnya terdampak banjir dan kalau obat-obatan sudah standbay. Bagi masyarakat yang tidak terjangkau dari posko kesehatan, kita sudah mengintruksikan dokter dan perawat untuk turun kelokasi tersebut. Untuk itu, kita menghimbau agar masyarakat Negeri Bono ini khususnya didaerah yang menjadi rawan banjir, dapat terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan kita tentunya akan terus siap siaga memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan terutama bagi masyarakat yang menjadi korban banjir,” tutupnya. (amn)