ZONA MERAH TINGGAL BENGKALIS

Zona Kuning, Meranti Belajar Tatap Muka

Riau | Kamis, 12 November 2020 - 08:00 WIB

Zona Kuning, Meranti Belajar Tatap Muka
Sejumlah murid SDN 2 Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti saat mengikuti belajar tatap muka di ruang kelas, Rabu (11/11/2020). Terlihat beberapa murid tidak mengenakan masker saat proses belajar mengajar berlangsung. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

Di samping itu, ia tidak menampik masih terdapat lima tambahan kontak erat dari pasien positif dan seorang suspect. Sehingga kontak erat secara akumulatif berjumlah 19 orang yang masih menanti hasil swab. 

Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak Puskemas terdekat.   "Mudah mudahan semua suspect ini nantinya negatif, ketika hasil swab-nya keluar," bebernya. 


Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan. 

"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, mengunakan masker dan rutin mencuci tangan," ujarnya

533 Warga Binaan di Positif Covid-19 

Jumlah warga binaan yang terkonfirmasi Covid-19 di Bumi Lancang Kuning, terus mengalami penambahan. Bahkan, kini telah mencapai 533 orang. Dari jumlah itu, 449 di antaranya merupakan narapidana yang mendekam di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru. 

Kepala Divisi Permasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau, Maulidi Hilal mengakui, jumlah warga binaan yang terpapar virus asal Wuhan, Cina meningkat. Hal ini, kata dia, berdasarkan data terakhir yang terima dari Gugus Tugas Kakanwil Kemenkumham Riau dalam penanganan Covid-19.

"Di Lapas Klas IIA Pekanbaru saat ini, warga terkonfirmasi Covid-19 ada 449 orang. Jumlah ini memang terus melonjak, karena kami dapat data dari RS Awal Bros secara berangsur tidak sekaligus. Sebab, jumah narapidana yang di-swab sebanyak 1.502 orang," ungkap Hilal kepada Riau Pos, Rabu (11/11) petang. 

Tak hanya di Lapas Pekanbaru, kata Hilal, di Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru juga terdapat 34 narapidana yang terjangkit virus corona. Angka ini, meningkat setelah ada penambahan kembali sepuluh orang warga binaan yang positif. 

Meski begitu, ditambahkannya, jumlah narapidana yang terkonfirmasi di Lapas Perempuan Pekanbaru mengalami penurunan, setelah 61 orang sembuh lantaran hasil swab test terakhir dinyatakan negatif. 

"Untuk di Rutan Klas I Pekanbaru ada sepuluh orang terkonfirmasi Covid-19. Di Lapas bangkinang 13 orang. Lapas Telukkuantan 13 orang, dan di Lapas Selatpanjang 14 warga binaan," papar Kadiv Pas Kanwil Kemenkumham Riau. 

"Jadi, untuk jumlah total warga binaan se-Riau yang terkonfirmasi Covid-19 berjumah 533 orang," kata Hilal menambahkan. 

Selain narapidana, disampaikan Hilal, ada juga pegawai lapas yang terserang virus corona. Akan tetapi, penularannya berasal dari luar lingkungan lapas. 

"Kami masih melakukan tracking dari mana asalnya," imbuhnya. 

Terhadap kasus Covid-19 di Lapas Klas IIA Pekanbaru yang bertambah, Hilal menyebutkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan sesuai dengan protokol kesehatan. Pihaknya juga telah memisahkan antara warga binaan yang positif dengan negatif. 

Untuk narapidana positif ditempatkan di tiga blok hunian yakni blok G, F, dan A. Blok ini, kata dia, menjadi tempat isolasi bagi ratusan tahanan tersebut. 

"Kami juga sudah meminta tenaga medis di Lapas Pekanbaru untuk melakukan pendataan dan edukasi memutus mata rantai penyebaran Covid-19," sebut Hilal seraya mengatakan, jika jumlah terus bertambah maka dipersiapkan blok lain untuk dijadikan sebagai tempat isolasi. 

Saat ini, disampaikan Kadiv Pas Kanwil Kemenkumham Riau, pihaknya juga tidak lagi menerima paket makanan untuk para tahanan dari pihak keluarganya. Langkah ini, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 melalui paket tersebut. Begitu pula dengan kunjungan besuk ditiadakan dan diganti dengan video call. 

"Untuk pelaksanaan sidang sudah dilakukan secara virtual. Lalu, pelimpahan perkara baik dari kepolisian, jaksa maupun pengadilan. Jadi, kami tidak lagi mengeluarkan tahanan tahanan dari lapas maupun rutan," bebernya.

Ketika disinggung mengenai seperti upaya penanganan yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) terhadap permasalahan di Lapas Pekanbaru ini, Hilal menyebut, Pemprov telah memberikan sejumlah bantuan berupaya obat-obatan dan vitamin, serta tenaga medis untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan warga binaan. 

"Mereka juga menawarkan, jika ada warga binaan yang kondisi parah agar dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Riau," tutup Hilal.

Lima Orang Kafilah MTQ Riau Positif Covid-19

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengingatkan para qori dan qoriah kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) asal Provinsi Riau untuk mengikuti MTQ XXVIII Nasional di Sumatera Barat (Sumbar), untuk dapat terus menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, dari 66 rombongan kafilah Riau, terdapat lima orang yang positif Covid-19.

"Meskipun kita menginginkan prestasi terbaik, saya berharap para qori dan qoriah tetap memprioritaskan kesehatan dengan terus menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid 19, sehingga apa yang kita inginkan juga tercapai," kata Gubri saat acara pelepasan kafilah Riau yang dilakukan di Gedung Daerah Riau, Rabu (11/11).

Protokol kesehatan harus tetap dijalankan, sebab menurut Gubri, saat ini kondisi Kota Padang, Sumbar, masih pada kondisi zona merah atau tingkat penularan tinggi Covid-19. Sehingga kondisi tersebut memiliki risiko tinggi kepada siapa pun yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19. "Jadi tahan-tahanlah dulu untuk jalan-jalan selama di sana. Kalaupun berjalan diharapkan rombongan untuk hati-hati dan menghindari tempat tempat yang dikhawatirkan bisa penularan," imbaunya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga berpesan kepada ketua rombongan untuk tidak membawa qori dan qoriah mengikuti pawai supaya tetap terjaga kesehatannya. 

"Para dokter dan perawat saya harap untuk terus memantau kesehatan qori dan qoriah Riau, supaya tetap sehat selama mengikuti lomba sampai acara MTQ tingkat nasional selesai," pintanya.

Sementara itu, Ketua Rombongan Kafilah MTQ Riau, Jenri Salmon Ginting mengatakan, qori dan qoriah kafilah Riau tahun ini sebanyak 54 orang, 10 orang pelatih, dan dua orang pendamping.

Namun, lima orang diantaranya tidak dapat berangkat ke Sumbar karena positif Covid-19 setelah melakukan swab sebelum keberangkatan. "Ada lima orang yang tidak berangkat mengikuti MTQ Nasional di Sumbar. Mereka diantaranya yakni satu peserta dan empat empat pelatih yang positif Covid-19 setelah dilakukan swab," sebutnya.

Saat ini, demikian Jenri, satu peserta dan empat pelatih MTQ Riau tengah dilakukan karantina di tempat yang disiapkan pemerintah. Kondisinya kelimanya tergolong pada pasien positif yang tanpa gejala.

"Mereka saat ini sudah dikarantina di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau. Mudah-mudahan mereka bisa segera pulih," harapnya.(sol/rir/wir/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook