PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kenaikan harga cabai merah tak hanya dikeluhkan masyarakat sebagai konsumen. Tapi juga para pedagang. Khusunya pedagang bumbu giling.

Pantauan Riau Pos, Jumat (17/11) di Pasar Agus Salim tampak para pedagang bumbu giling mulai mengurangi jumlah penjualan cabai giling karena tidak sanggup dengan harga jual cabai merah yang mencapai Rp80.000 per kilogram (kg), dan cabai rawit merah Rp100.000 per kg.

Salah seorang pedagang bumbu giling Rohaniah mengaku harus mengurangi jumlah produksi olahan bumbu cabai giling. Biasanya ia mampu jual antara 5 hingga 6 kilogram per hari.

"Bahkan jika harga cabai murah, banyak masyarakat yang memesan cabai giling dengan jumlah yang banyak, karena sudah lengkap dengan bawang dan beberapa bumbu tambahan lainya," katanya, kemarin.

Namun kini, dalam sehari Rohaniah mengaku hanya mampu menjual cabai olahan yang digiling berkisar 3 kilogram saja, karena sepinya permintaan masyarakat.

Ia berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga barang keperluan pokok jelang akhir tahun 2023 ini, karena saat ini perekonomian masyarakat belum pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19 yang sempat melanda.

"Jauh sekali sekarang berkurangnya. Kita tidak bisa naikkan harga atau mengurangi jumlah pembelian bumbu, ya mau nggak mau jumlah produksi saja yang dikurangi karena pembelian yang sepi," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Neli, pedagang bumbu giling. Menurutnya, saat ini bukan hanya harga cabai saja yang mengalami kenaikan tetapi juga bawang berukuran besar juga mengalami kenaikan harga berkisar Rp 53.000/kg dibandingkan sebelumnya hanya Rp30.000/kg. Di mana untuk harga bumbu cabai giling masih dibanderol Rp50.000/kg, lengkuas Rp10.000/ kg, jahe Rp20.000 /kg, kemiri Rp50.000 /kg, bawang merah Rp40.000 / kg, bawang putih Rp40.000 / kg, serta kunyit Rp12.000/ kg.

"Memang sudah mulai terasa tapi ya mau bagaimana lagi, kita tak mungkin kita jual mahal lagi," tuturnya.(ayi)