Kades Buluh Cina Alihkan BLT dari Warga Mampu ke yang Lebih Membutuhkan

Riau | Selasa, 18 Oktober 2022 - 00:21 WIB

Kades Buluh Cina Alihkan BLT dari Warga Mampu ke yang Lebih Membutuhkan
Kepala Desa Buluh Cina Azrianto STP (kiri) menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Azrianto Stp menyatakan tidak ada pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.

Pernyataan itu disampaikan Azrianto, setelah beredar informasi di media sosial tentang dugaan pemotongan BLT untuk masyarakat oleh perangkat desa Buluh Cina.


“Tentunya dengan informasi tersebut, saya selaku kepala desa merasa sangat dirugikan. Apalagi judul informasinya tendensius, tanpa mengedepankan fakta yang ada,” ungkap Azrianto melalui keterangan tertulis yang diterima Riaupos.co, Senin (17/10/2022) malam.

Masih terkait dugaan pemotongan BLT, Azrianto menegaskan siap untuk diaudit. Dia bahkan bersedia untuk membuka data penerima BLT desa yang telah disalurkan.

Soal pengakuan seseorang bernama EE dalam sumber informasi yang beredar di media sosial, dia mengaku telah melakukan kroscek melalui anggota kantor desa. Dari hasil pengecekan, terdapat dua orang yang secara sadar membuat surat pernyataan.

“Ada surat penyataan bahwa ada pemotongan saat penerimaan dana BLT desa. Tetapi saya dan teman di kantor desa ada dasarnya melakukan pemotongan dana BLT desa,” tuturnya.

Pemotongan tersebut, sambung dia, lebih tepatnya merupakan pengalihan penerima. Di mana pada prosesnya, 2 orang yang membuat surat pernyataan saat ini sudah masuk ke dalam kategori mampu. BLT yang diterima dipotong kemudian dialihkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan.

“EE ini sewaktu itu adalah satusnya sekretaris BPD Desa Buluh Cina. Dia datang kepada saya bermohon untuk dimasukkan penerima BLT dari dana desa. Padahal statusnya sekretaris BPD  juga Ketua Bumdes Buluh Cina sewaktu itu,” terangnya.

Akan tetapi karena alasan untuk keperluan sehari-hari yang memang pada saat itu dia mengaku sangat kesulitan, Azrianto bersedia membantu. Dengan pertimbangan, EE memiliki jasa dalam membantu pengawasan pembangunan desa.

“Akhirnya saya bantulah untuk dimasukkan dalam penerimaan dana BLT desa berawal tahun 2020. Namun saat ini, EE ini saya lihat sudah mampu. Bahkan sudah ada usaha peron sawit sampai sekarang,” sambungnya.

Dari sana, ia bersama KAUR Kantor Desa meminta agar sebagian BLT yang diterima EE dipotong untuk dialihkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan dan masuk kategori miskin.

“Saya alihkan ke Ibuk Robiati dan Bapak Naspai. Jadi bukan untuk pegawai desa atau untuk keperluan pribadi saya. Tapi saya salurkan ke penerima lainnya. Intinya saya geser dana tersebut ke penerima yang betul-betul pantas menerimanya. Jadi itu jalan ceritanya,” pungkasnya.

Terpisah, tokoh pemuda Desa Buluh Cina Hendri Domo turut merespons informasi yang beredar di media sosial terkait isu pemotongan BLT dari oknum pemerintah desa. Dia menyarankan agar penyebar informasi agar bisa duduk bersama terlebih dahulu dengan perangkat desa sebelum menyebarluaskan.

“Jika ada masalah di kampung mari kita duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik. Jadi jangan ujuk-ujuk belum tentu fakta, sudah membuat asumsi macam-macam. Tidak baik,” sebutnya. 

Ditambahkan dia, Desa Buluh Cina saat ini masuk kategori peringkat 500 desa wisata alam dari 3.819 desa yang ada seluruh Indonesia. Selanjutnya pada level Provinsi Riau masuk peringkat 15 besar. Prestasi tersebut, menurut dia jangan sampai tercoreng akibat penerimaan informasi yang sepotong-sepotong.

“Jangan sampai karena penerimaan informasi yang tidak utuh, desa kami yang memiliki banyak prestasi jadi tercoreng,” sesalnya.

Hal senada juga disampaikan ninik mamak Desa Buluh Cina Datuk Paduko Nazarudin. Menurut dia, kesalahan informasi yang beredar di media sosial sangat merugikan marwah Desa Buluh Cina. Dia mengajak semua pihak menyebarkan informasi perihal dugaan pemotongan BLT desa untuk tabayun.

“Menurut saya sebelum dilempar ke publik seharusnya tabayun dulu dengan kepala desa kami. Karena beliau adalah pemimpin kita yang juga merupakan anak keponakan kita bersama seharusnya tak mesti lempar ke publik dulu, ini kampung kita bersama yang mesti kita jaga bersama,” sebutnya.

Secara kasat mata, sambung dia, Kepala Desa Buluh Cina sudah bekerja sesuai jalur aturan yang ada. Bahkan dia melihat ada banyak pembangunan terjadi di Desa Buluh Cina. Seperti pentas anak negeri yang diperuntukkan untuk seni budaya dan acara desa lainnya yang dibangun pada tahun 2021.

“Pembangunan pagar taman pinggir sungai pada tahun 2020, pembangunan pagar pinggir sungai dusun II pada tahun 2021, pembangunan jalan semenesasi dusun I pada tahun 2022, pembangunan jembatan gantung Desa Wisata Buluh Cina dan banyak lainnya,” pungkasnya.

 

Laporan: Afiat Ananda

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook