Percepat Pemulihan Pulau Perbatasan

Riau | Kamis, 18 Juli 2019 - 10:27 WIB

Percepat Pemulihan Pulau Perbatasan
BERBINCANG: Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Bengkalis Amril Mukminin berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil di Kantor Menko Maritim Jakarta, Selasa (16/7/2019).

(RIAIUPOS.CO) -- Bupati Bengkalis Amril Mukminin, menghadiri rapat lanjutan tentang upaya percepatan pemulihan kawasan pesisir dan laut di pulau-pulau perbatasan dengan Malaysia di wilayah Provinsi Riau, Selasa (16 /7).

Didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil, rapat yang dilaksanakan di lantai II Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, langsung dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan.

Baca Juga :Amril Mukminin Siap Menangkan PDIP dan Ganjar Pranowo

Rapat yang juga dihadiri Gubernur Riau H Syamsuar itu membahas hasil riset (tim studi) dan peninjauan lapangan yang dilaksanakan di Pulau Bengkalis 4-7 Juli 2019 lalu.

Sesuai hasil rapat, selaku koordinator, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam waktu dekat akan melaksanakan riset dan peninjauan serupa tentang abrasi di Pulau Rupat.

Usai mengikuti rapat, Bupati Amril Mukminin mengatakan, Pemkab Bengkalis akan mendukung sepenuhnya yang dilaksanakan pemerintah pusat yang dikoordinir Kemenko Kemaritiman.

“Terkait rencana BPPT dan tim untuk melakukan riset dan peninjauan lapangan tentang abrasi di Pulau Rupat, kami minta seluruh perangkat daerah terkait juga memberikan dukungan serupa sebagaimana yang dilakukan di Pulau Bengkalis beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Bupati Amril Mukminin berharap, solusi terbaik untuk mengatasi abrasi di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini dapat secepatnya dilakukan pemerintah pusat. Harapan ini disampaikannya mengingat abrasi yang terjadi di daerah ini sangat tinggi.

Dua Opsi Pengendalian

Sementara itu, ketika memaparkan hasil riset dan peninjauan lapangan abrasi di Pulau Bengkalis, BPPT menjelaskan, ada dua opsi untuk pengendalian abrasi di sana. Yakni hard structure dan soft structure.

Untuk hard structure melalui pembangunan break water lepas pantai (dettached break water) inti batu serta break water tumpukan batu inti geotube.

Sedangkan untuk soft structure melalui offshore break water (pegar) geotube, offshore break water (pegar) rangka bambu, penanaman cemara udang (succes implementation) di pantai Cemara Banyuwangi (Jawa Timur) serta building with nature.

Temukan Solusi Terbaik

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta tim yang terlibat dalam penanganan abrasi benar-benar dapat menemukan solusi terbaik dalam pengendalian abrasi di kawasan pesisir dan laut di pulau-pulau perbatasan dengan Malaysia di wilayah Provinsi Riau.

Selain itu, dia juga berharap solusi tersebut juga memiliki multiplier effect terhadap peningkatan ekonomi masyarakat tempatan.(kom)

Laporan ERWAN SANI, Bengkalis









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook