GERAKAN MAHASISWA

Kecewa, Mahasiswa Kirim Papan Bunga Duka Cita ke DPRD

Riau | Senin, 18 Mei 2020 - 16:11 WIB

Kecewa, Mahasiswa Kirim Papan Bunga Duka Cita ke DPRD
Presiden BEM Unri Safrul Ardi berdiri di sebelah papan bunga duka cita yang dikirimkan ke DPRD Riau, Senin (18/5/2020).(MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau mengirim papan bunga duka cita ke DPRD Riau, Senin (18/5/2020). Papan bunga dengan motif kayu tersebut berisi luapan kekecewaan mahasiswa terhadap sejumlah kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Presiden BEM Unri Safrul Ardi kepada Riaupos.co mengatakan, pengiriman papan bunga duka cita ke Gedung Wakil Rakyat tersebut merupakan bentuk kesedihan yang dialami masyarakat. Sebab, ketika DPR dan pejabat lainnya masih sibuk bekerja dan membahas segala macam yang tidak disukai oleh rakyat, maka seharusnya mahasiswa juga tetap bersuara menyuarakan jerit tangis serta aspirasi rakyat yang tidak dipedulikan oleh para pejabat.


"Kita baru mendengarkan kembali Presiden Jokowi menaikkan BPJS kesehatan. Keputusan yang dibatalkan dipaksa untuk tetap naik. Apakah dia tidak mendengar suara rakyatnya? Apakah hanya untuk kepentingan segolongan saja," ungkap Ardi.

Selain itu, pihaknya juga menyinggung perihal omnibus law. Kata Ardi, perwakilan Riau di DPR RI harus mendengarkan dan menyuarakan hal tersebut untuk kepentingan Riau.

"Jika tidak, ingat bumi pertiwi Riau ini menangis karena mulut-mulut Anda yang mengabaikan lingkungan yang seharusnya untuk anak cucu ke depannya," pungkasnya.

Ia meminta agar omnibus law ciptaker jangan sampai kecolongan lagi. Serta kaitkan dengan kondisi lingkungan yang ada di Riau dan DPR RI perwakilan Riau harus menyatakan penolakan tersebut dan menantang hal tersebut.

Pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk memantau terus perkembangan kebakaran hutan dan lahan. Karena menurut Ardi, cuaca belakangan semakin panas. Seharusnya hal itu juga menjadi prioritas mengingat karhutla iven tahunan yang ada di Riau.

Begitu juga dengan PSBB yang menurut mahasiswa sangat tidak jelas dari segi anggaran, teknis, komunikasi dan bantuan yang serba menanggung. Terutama walikota Pekanbaru yang harus dilakukan pengawasan tegas oleh DPRD Pekanbaru.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook