WABAH CORONA

Penyemprotan Disinfekfan Serentak di 6 Daerah

Riau | Senin, 18 Mei 2020 - 10:23 WIB

Penyemprotan Disinfekfan Serentak di 6 Daerah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Polda Riau kembali memprakasai pelaksanaan penyemprotan cairan disinfektan secara serentak di sejumlah kota/kabupaten di Bumi Lancang Kuning, Ahad (17/5). Kegiatan tersebut, merupakan yang kedua kali dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Untuk kali ini, penyemprotan cairan disinfektan dilaksanakan di enam kota/kabupaten. Yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, Bengkalis, dan Kota Dumai. Hal ini, lantaran kota/kabupaten tersebut telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).


Sementara penyemprotan serentak dipusatkan di  Bangkinang, Kabupaten Kampar yang dipimpin langsung Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau. Gubri didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH SIK MSi. Pada kesempatan itu, turut hadir Dalanud Roesmin Noerjadin Marsma TNI Rony Irianto Moningka, Danrem 031/Wirabima Kolonel Inf M Syech Ismed, Bupati Kampar Catur Sugeng, serta  para pejabat utama Polda Riau.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, pihaknya menginginkan pelaksanaan PSBB di lima kota/kabupaten dapat berjalan dengan baik, sebagaimana yang telah diterapkan di Kota Pekanbaru. Sehingga, upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dapat tercapai.

"Kemarin (Sabtu, red), kami sudah melakukan konsolidasi yang gunanya untuk menyamakan persepsi dan pemikiran dalam pelaksanaan PSBB. Dan hari ini (kemarin, red) kami lakukan penyemprotan disinfektan secara serentak bersama masyarakat adalah bentuk konkrit dalam memutus penyebaran Covid-19," ungkap Agung Setya.

Mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN) menambahkan ada tiga hal utama yang menjadi fokus selama pelaksanaan PSBB. Pertama, semua pihak harus mampu untuk memutuskan penyebaran Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan, SOP pencegahan, menjaga jarak dan kepada masyarakat diwajibkan memakai masker.

"Kedua, intervensi kesehatan dari pasien yang ODP maupun PDP hingga sembuh dan sehat kembali. Hal ini, agar korban tidak terus bertambah," ucap mantan Kapolres Bengkulu.

Ketiga, penanganan terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19, masyarakat yang kehilangan pekerjaan dengan memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka. Selain itu, meningkatkan ekomoni kerakyatan dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Sementara Gubri mengatakan penyemprotan secara serentak untuk mendukung pelaksanaan PSBB di enam kota/kabupaten. Tujuannya, memutus mata ranta penyebaran virus corona di Bumi Melayu.

"Pelaksanaan PSBB sejatinya bukan melarang masyarakat berkegiatan, namun membatasi kegiatan di luar dengan menerapkan physical distancing dan social distancing serta selalu memakai masker. PSBB yang dilaksanakan adalah bagian kebijakan pemerintah untuk memutus penularan Covid-19 diharapkan masyarakat taat dan patuh dengan kebijakan yang diterapkan," kata Syamsuar.

Mulai Sepi Aktivitas
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pelalawan terus meningkatkan komitmen untuk menjalankan penerapan PSBB. Hal ini dibuktikan mulai menurunnya aktivitas moda transportasi yang melintas di jalur lintas provinsi. Khususnya di Panagakalankerinci pada hari kedua penerapan PSBB. Selain melakukan sosialisasi pencegahan corona kepada para pengemudi kendaraan di enam pos chek point, juga di sampaikan adanya pengalihan jalan menuju kota Pangkalankerinci dan juga pemberlakuan jam malam kepada masyakat.

"Ya, jauh-jauh hari sebelum penerapan PSBB, sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 ini sudah kami lakukan. Seperti memerintahkan kendaraan pemudik putar balik ke tempat asalnya, pemeriksaan suhu tubuh, hingga imbauan penggunaan masker bagi para pengemudi kendaraan," terang Kapolres AKBP M Hasyim Risahondua SIk MSi didampingi Kasat Lantas AKP Anindhita Rizal SIK kepada Riau Pos, Ahad (17/5).

Sementara itu Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan,  selama penerapan PSBB, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pelalawan akan mengalihkan jalan Lintas Timur Kota Pangkalan Kerinci melalui jalan Lingkar. Hal ini sebagai bentuk pengawasan dan pencegahan masuknya virus corona di Negeri Amanah ini. Dari pengalihan jalan tersebut, warga yang melintasi Kota Pangkalankerinci wajib melalui tahapan dari protap Kemenkes di pos check point, kemudian akan di arahkan melintasi jalan yang telah dialihkan.

Simulasi Penerapan PSBB
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Bengkalis melalukan simulasi penerapan PSBB di Bengkalis, Ahad (17/5) pagi. Simulasi dilakukan menjelang penerapan PSBB secara efektif direncanakan mulai hari ini.

Saat simulasi mengambarkan situasi check point posko pemeriksaan kesehatan. Petugas memberikan teguran dan pengecekan kesehatan bagi pengendara sepeda motor yang berboncengan tidak menggunakan masker.  Kemudian pembubaran kelompok pemuda yang berkumpul di pinggir jalan. Situasi perkumpulan tersebut langsung di datangi tim gugus tugas, mereka memberikan teguran keras dan membubarkan masa yang sedang berkumpul.

Usai simulasi yang dilakukan Plh Bupati Bengkalis Bustami HY mengatakan, apa yang dilakukan petugas disimulasi merupakan bentuk tindakan di level terberat pelaksanaan PSBB Bengkalis. Pihaknya berharap yang akan terjadi saat diterapkannya PSBB secara efektif mulai hari ini mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang disimulasikan.

"Kami berharap selama empat belas hari ke depan semua komponen masyarakat dapat mematuhi protokol yang diatur dalam pelaksanaan PSBB di Bengkalis. Karena kita berharap pelaksanaan PSBB di Bengkalis hanya sekali saja," terang Bustami.

Fokus di Tiga Kecamatan
PSBB hari ketiga di Siak difokuskan di Kecamatan Tualang, Kandis dan Minas. Meski demikian, 11 kecamatan lainnya tetap menjadi atensi termasuk di Kota Siak. Menurut  Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, jika Kecamatan Tualang ada Kota Perawang yang merupakan salah satu kecamatan berpenduduk paling banyak, Kecamatan Minas dan Kandis merupakan wilayah lintasan, sehingga menjadi perhatian penuh, terutama bagi tim yang bertugas di pos cek poin.

"Kami ingin masyarakat terbebas dari Covid-19. Caranya agar camat dan penghulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara intensif," ungkap Bupati.

Hal yang terpenting adalah tetap menjaga jarak, gunakan masker, jangan keluar rumah jika tidak penting dan hindari berada di keramaian atau berkumpul. Terkait bantuan sosial untuk masyarakat yang ekonominya terdampak Covid-19, Bupati menyebutkan terus berlangsung. Bupati yakin sebelum Idulfitri semuanya sudah tersalur.(rir/amn/esi/mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook