KOTA (RIAUPOS.CO) - Masyarakat Kota Pekanbaru diminta untuk waspada ketika memasuki bulan Februari. Pasalnya, pada bulan ini berdasarkan catatan pihak Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru, banyak terjadi kebakaran baik perumahan maupun lahan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan, bulan Februari merupakan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Termasuk juga pada bulan Agustus menuju bulan September.
“Karena pada bulan-bulan itu adalah masa peralihan musim, dari catatan kami, pada saat itulah banyak terjadi kasus kebakaran rumah dan lahan. Untuk itu kami imbau masyarakat bisa lebih berhati-hati,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pada tahun 2018 lalu, di kasus kebakaran di Pekanbaru tercatat ada 193. Khusus untuk kebakaran gedung sebanyak 147 kasus, sedangkan lahan sebanyak 46 kasus. Untuk kebakaran gedung, penyebab yang paling dominan yakni akibat arus pendek listrik.
“Kami saat ini terus berusaha menekan angka kebakaran di Pekanbaru. Salah satunya yakni dengan membuat aplikasi smart rescue, melalaui aplikasi ini respon petugas jika terjadi kebakaran bisa semakin cepat. Sehingga bisa mengantisipasi kebakaran membesar atau meluas,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk bisa mengantisipasi kebakaran dengan memperhatikan aliran listrik dirumahnya masing-masing. Kemudian juga melengkapi rumah dengan alat pemadam sederhana atau kerap disebut racun api. “Jadi kalau ada kebakaran dirumah yang masih kecil, dapat dicegah dengan racun api yang kecil,” jelasnya.(lin)
(Laporan Soleh Sahputra, Kota)