Sekitar dua pekan lalu, beredar kabar dai fenomenal Ustaz Abdul Somad membatalkan kesediaan tausyiah yang sudah terjadwal digelar di beberapa kota di Pulau Jawa. Pembatalan disampaikan UAS dalam keterangan tertulis di instagram dan video.
Sementara itu, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ma’ruf Amin, tak percaya dengan kabar tentang adanya ancaman dan intimidasi yang disebutkan Ustaz Abdul Somad.
Tulisan ini tidak pada kapasitas untuk menjelaskan apa yang disampaikan UAS maupun ketidakpercayaan KH Ma’ruf Amin. Penulis melihat dari sisi sedih dan duka jutaan umat yang sudah lama “memimpikan” bertemu dan mendengarkan tausyiah UAS nyatanya batal.
Untuk merekam peristiwa tersebut penulis mengunjungi salah satu jamaah Masjid Riyadul Jannah (MRJ) di Desa Ngreni, Simo Kabupaten Boyolali. Ditemani Yulianto, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah ( MIM ) Putat, Nogosari tempat sekolah penulis setingkat sekolah dasar.
Dinihari pukul 3.45 WIB, kami berangkat dari Nogosari Baru menuju Dusun Ngreni. Sebenarnya tidak jauh sekitar 21 kilometer. Maklum lewat jalan kampung meski sudah beton tetapi sempit, maka berangkat lebih awal supaya berkesempatan Salat Subuh berjamaah di MRJ. Alhamdulillah meski waktu mepet kami serombongan masih sempat salat sunat 2 rakaat sebelum menunaikan Salat Subuh.
Masjid Riyadlul Jannah bersebelahan dengan gedung sekolah MIM, Dusun Ngreni. Lingkungan sekolah dan masjid bersih dan nyaman. Suasana desa asri, begitu menenteramkan hati. Selesai Salat Subuh kami diajak Sayyaf, ketua masjid dan Badrun, imam masjid serta sejumlah pengurus berbincang di teras samping masjid berhadapan dengan sekolah MIM.
Meski batal, umat muslim dan warga desa masih berharap Ustaz Abdul Somad berkenan datang memberikan ilmu dan bertandang ke desanya. Bagi Sayyaf tidak menyebut pembatalan tapi hanya sebuah penundaan. Sampai kapanpun umat masih sabar menunggu, In Shaa Allah kami jamaah MRJ selalu mendoakan UAS selalu sehat dan dalam perlindungan Allah SWT.
Itulah kata pembuka bincang pagi selepas Salat Subuh yang diungkapkan Ketua MRJ Sayyaf dan Imam Masjid Badrun mengawali batalnya dakwah UAS yang sudah terjadwal sejak lima bulanan. Lebih lanjut disampaikan Sayyaf, ketika itu persiapan menyambut kedatangan UAS 95 persen sudah siap.
Panitia membuat persiapan super istimewa demi menyambut kedatangan tamu yang diperkirakan sebanyak 10 ribuan. Salat Subuh berjamaah bersama UAS jelas menjadi daya tarik bagi umat muslim Simo, Nogosari dan daerah sekitarnya.