Perlu Upaya Maksimal dalam Mempercepat Penurunan Stunting

Riau | Rabu, 17 Mei 2023 - 09:15 WIB

Perlu Upaya Maksimal dalam Mempercepat Penurunan Stunting
Mardalena Wati Yulia (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau melatih 30 kader KB angkatan-I untuk memperkuat kompetensi mereka dalam mempercepat penurunan 17 persen prevalensi stunting di Riau menjadi 14 persen tahun 2024 sesuai target pemerintah.

“Berdasarkan Perpres Nomor 22/2021 tentang Pemerintah menargetkan percepatan penurunan stunting dan dilaksanakan sesuai program yang disusun dalam RPJM 20220-2024 itu,” kata Kepala Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau Mardalena Wati Yulia di sela pembukaan Pelatihan Teknis Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB Emas)  diikuti 30 peserta angkatan I di Pekanbaru, kemarin.


Ia mengatakan, di Riau masih ada daerah dengan prevalensi stunting di atas 20 persen sehingga memerlukan upaya yang lebih maksimal lagi dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting tersebut melalui program BKB itu.

Ia menyebutkan Riau memiliki sebanyak 1.856 desa/kelurahan namun demikian belum semua desa membentuk BKB atau BKB sudah ada namun tidak aktif lagi.

“Karena itu para kader KB di daerah diminta untuk mengaktifkan BKB sekaligus melaporkan cakupan kelompok BKB dan membantu pendamping KB untuk melaporkan kegiatan mereka dalam aplikasi New Siga. Peserta setelah pelatihan diharapkan aktif memonitoring pelaksanaan kegiatan di kelompok BKB Emas itu,” katanya.

Melalui pelatihan teknis BKB Emas ini, katanya, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap serta keterampilan peserta dalam pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan pencegahan stunting melalui kelompok BKB.

Selama dalam pelatihan ini, katanya lagi, mereka mendapatkan bimbingan teknis bagaimana menjelaskan kepada keluarga tentang kebijakan dan program pelatihan tekhnis BKB EMAS, menjelaskan penerapan delapan fungsi keluarga dalam masa 100 HPK.

Selain itu memperhatikan cara menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan anak Baduta, mempraktekan  cara menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan anak baduta, serta mempraktekan stimulasi perkembangan anak pada masa 1000 HPK serta menjelaskan peran ayah dan anggota keluarga lain dalam masa 1.000 HPK.

Remon Hendra Ketua Pokja Pelatihan dan pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Riau mengatakan, pelatihan BKB Emas tingkat Provinsi  Riau tahun 2023 selama lima hari bagi pengelola KB terdiri atas dua angkatan masing-masing dengan 30 peserta.

Peserta pada angkatan pertama berasal dari Kabupaten Rohul 5 orang, Kabupaten Rohil 5 orang, Kabupaten Siak 5 orang, dan Kabupaten Kuantan Singingi 5 orang, Kabupaten Bengkalis 5 orang, dan Kota Pekanbaru sebanyak 5 orang

Berikutnya akan digelar lagi pelatihan angkatan kedua untuk meningkatkan kompetensi  kader KB dan tenaga OPD KB berasal dari Dumai, Kepulauan Meranti, Inhil dan Kabupaten Pelalawan serta Kampar.

“Untuk angkatan pertama ini peserta selain berasal dari Kader KB juga dua orang dari ASN OPD KB. Kepada ASN OPD KB yang sudah dilatih diharapkan bisa menggelar pelatihan yang sama di instansi mereka masing-masing,” katanya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook