Pascapenyerangan Mapolda Riau, Polisi Gerebek Rumah Terduga Teroris

Riau | Kamis, 17 Mei 2018 - 11:39 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Markas Polres Kota Dumai bergerak cepat menindaklanjuti kasus dugaan teroris yang menyerang Mapolda Riau, Rabu (16/5) pagi.  Hal ini karena terduga teroris yang ditembak mati diketahui merupakan warga Dumai.  Dalam penggerebekan itu, Polres Dumai membagi personel dalam dua tim.

Titik pertama yang menjadi lokasi penggerebekan rumah terduga Mursalim alias Ical alias Pak Ngah di Jalan Santri Assakinah Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai. Mereka bergerak dengan dua unit truk dalmas dan dua unit mobil double cabin. Tim ini langsung dipimpin Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan.

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

Lokasi rumah terduga pelaku ini berada cukup jauh dari jalan raya Dumai-Pakning. Lokasinya berada di pertengahan kebun sawit. Namun siapa sangka, lokasi itulah yang menjadi tempat terduga teroris menyusun strategi penyerangan Mapolda Riau.

Itu dibuktikan dengan beberapa barang bukti yang diamankan di lokasi. Di antaranya ada beberapa pucuk senapan angin, panah beserta busur dan senjata tajam lainnya. Saat penggerebekan, polisi mensterilkan lokasi. Wartawan tidak dibenarkan mendekati lokasi demi alasan keamanan.

Namun, saat disambangi, tempat itu ternyata kosong. Tidak ada orang di dalamnya. Pada waktu yang sama, tim lainnya yang dipimpin Wakapolres Dumai Kompol Yudi Palmi juga menggerebek rumah terduga teroris lainnya yang ditembak mati bernama Suwardi.

Lokasinya berada di Jalan Raya Lubuk Gaung RT 03, Kelurahan Lubuk  Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.  Pria itu berasal dari Kabupaten Kampar. Beberapa barang bukti diamankan dari rumah terduga. Termasuk juga sejumlah anggota keluarga pelaku ikut diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Usai melakukan penggerebekan di dua lokasi, tim berkumpul ke Polsek Dumai Timur untuk melanjutkan penggerebekan ke tempat lainnya di Kecamatan Dumai Timur. Yakni Jalan  Pendowo, Gang Mekar RT 06 Kelurahan Bukit Batrem I.  Rumah itu diduga rumah Adi Sofyan dan Aan Sentosa.

Di sana, tim mengamankan Aan Sentosa bersama beberapa keluarga lainnya. Namun sayangnya pihak kepolisian belum memastikan apakah mereka terlibat atau tidak, karena masih dalam pemeriksaan.

Tim lainnya juga mengamankan Dede Supriyadi, warga Jalan Pomproy, Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan.

Hanya belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian bahwa adanya keterlibatan Dede dalam aksi serangan itu. Namun Dede pada 2016 lalu pernah berangkat ke Poso mengikuti kelompok radikal di tempat tersebut. Tapi  belum sempat bergabung, Dede diamankan dan dipulangkan lagi ke Dumai.

Hingga sore, Kapolres Restika PN belum memberikan keterangan detail terkait penggerebekan tersebut. Namun pria dengan dua melati di pundak itu sempat mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan pengembangan kasus penyerangan Mapolda Riau.

“Belum bisa. Kami masih melakukan pemeriksaan. Nanti kami kasih keterangan resmi,” ujarnya tanpa menyebut kapan kepastian pers rilisnya.

Terkait beberapa barang bukti seperti senapan angin, sajam, anak panah dan busur, Kapolres belum mau memberikan keterangan. “Keterangan resmi nanti kami sampaikan,” sebutnya.

Wali Kota Dumai Zulkifli As juga sempat mengikuti penggerebekan di Kecamatan Dumai Timur. Namun orang nomor satu di Kota Dumai itu enggan berkomentar banyak.  “Semua sudah diamankan pihak kepolisian, terkait yang lain saya no comment,” ujarnya. (hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook