OIL BOOM LAMBAT DIPASANG

Tumpahan CPO Hanyut hingga 1,5 Mil

Riau | Selasa, 16 Oktober 2018 - 10:55 WIB

Tumpahan CPO Hanyut hingga 1,5 Mil
MENYEBAR KE LAUT: Tumpahan crude palm oil (CPO) diduga milik PT STP menyebar ke laut di Dermaga B Pelabuhan Pelindo Dumai, Senin (15/10/2018). (HASANAL BULKIAH/RIAU POS)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Tumpahan minyak crude palm oil (CPO) kembali terjadi. Kali ini tumpahan hasil olahan kelapa sawit itu tumpah ke laut. Tumpahan CPO berasal dari pipa line yang disewa PT Sarana Tama Perkasa (STP) dari PT Pelindo Dumai. Tepatnya di sambung pipa yang berada di Dermaga B Pelabuhan Pelindo Dumai. 

Parahnya, tumpahan CPO sudah hanyut hingga 1,5 mil atau lebih kurang 2,3 kilometer dari lokasi pertama. CPO hanyut karena tidak di pasangnya oil boom di lokasi pelabuhan. Padahal pemasangan oil boom merupakan kewajiban yang diatur  dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 58/2013 mengenai Penanggulangan Pencemaran di Pelabuhan dan Perairan.

Informasi yang dihimpun, kejadian tumpahan CPO tersebut terjadi pada Senin (15/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu CPO muncrat dari sambungan pipa line ke laut. CPO yang tumpah ke laut langsungnya hanyut dibawa arus air laut.
Baca Juga :Malam Pergantian Tahun Dimeriahkan Wali Band

Tidak ada oil boom saat itu, bahkan hingga pukul 14.00 WIB oil boom juga tidak dipasang oleh pihak Pelindo. Padahal CPO sudah hanyut hingga 1,5 mil. Oil boom baru tampak dipasang sekitar pukul 14.45 WIB di sekitar lokasi Dermaga C Pelabuhan Pelindo. Namun sayangnya tumpahan CPO sudah hanyut ke mana-mana. Lambatnya penanggulangan oleh pihak terkait disinyalir membuat CPO hanyut sejauh 1,5 mil dari lokasi tumpahan pertama.

General Manager Pelindo Dumai Mardiofi menggatakan timnya sudah turun untuk menangani permasalahan tersebut. “Ada Deputi GM di lokasi, saya sedang rapat dengan direksi,” ujarnya melalui sambungan WhatsApp.

Sementara itu, perwakilan PT STP Saragih saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut belum menjawab, bahkan pesan yang ditinggalkan juga belum dijawab hingga berita ini diturunkan.

Kondisi itu juga menjadi perhatian aktivis lingkungan Kota Dumai Anggara Andika Putra mengatakan kejadian itu memang menjadi perhatian pihaknya. “Sejak tidak digunakannya lagi oil boom, kita sudah mengkhawatirkan jika ada terjadi tumpahan CPO, pasti akan menyebar ke laut, karena tidak dilokalisir,” terangnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi dan melihat langsung CPO sudah hanyut cukup jauh dari lokasi pertama tumpah. “Ini harus jadi perhatian, jika tidak laut Dumai bakal tercemar,” tutupnya.(ade)

(Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook