PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis (Durolis) yang diresmikan Presiden Joko Widodo diawal tahun 2023 seakan menjadi sebuah monumen air bersih bagi warga pesisir Riau.
Setelah konstruksi SPAM tuntas, kini pemda berupaya mengalirkan air bersih dari Sungai Rokan yang sudah diolah menjadi sambungan rumah tangga (SR). Ditargetkan 32 ribu sambungan, dan kini sudah tersambung 11.746 SR,
Diresmikannya SPAM Durolis yang sudah dikerjakan sejak 2017 silam ini, tentu merupakan sejarah bagi daerah pesisir. Sebab, daerah di utara Provinsi Riau tersebut sejak lama warganya tidak dapat menikmati air berwarna bening dan tidak berbau.
Permasalahan air bersih ini memang telah lama menjadi sesuatu yang sangat mengganggu masyarakat. Karena sejak merdeka hingga kini, air di beberapa daerah pesisir Riau berwarna kemerahan atau kecoklatan. Dengan adanya SPAM ini, bahkan warga sudah dapat menikmati air laik konsumsi.
Salah seorang warga Dumai, Azwar mengungkapkan, selama ini untuk keperluan sehari-hari mendapatkan air bersih, ia harus merogoh kocek tidak sedikit. Menurutnya, per bulan ia menghabiskan hingga Rp500 ribu untuk air bersih bagi keperluan mandi, minum, dan lainnya.
''Kalau di Dumai, hampir sama menyewa kontrakan untuk mendapat air bersih. Dengan adanya SPAM Durolis yang sudah diresmikan, kami berharap lebih meringankan pengeluaran untuk bisa dapat air bersih,'' kata Azwar berbincang dengan Riau Pos, pekan lalu.
Dijelaskannya, selama ini, untuk lima tanki air bersih yang diperlukannya per bulan, jika dikalikan Rp100 ribu per tanki, maka ia harus mengeluarkan uang Rp500 ribu per bulan. Sementara dengan adanya SPAM, menurut informasi yang diterimanya, harga jualnya kurang dari angka yang disebutkan.
''Kalau tidak salah tak sampai Rp10 ribu per meter kubik. Kalau benar, tentu untuk satu tanki besar air, tidak akan sampai Rp50 ribu, dan pasti akan lebih mengurangi beban kami untuk mendapat air bersih,'' katanya berharap harga jual air juga tidak terlalu mahal sehingga dapat terjangkau bagi masyarakat luas.
SPAM Durolis yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir ini, nantinya dapat menyuplai air minum dengan kualitas baik ke tiga kabupaten/kota di Riau. Sesuai namanya, Dumai, Rokan Hilir dan Bengkalis wilayah daratan. Usai peresmian pada 5 Januari, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa SPAM Durolis ini dibangun di atas lahan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dengan nilai investasi mencapai Rp396,6 miliar.
SPAM yang dibangun pada tahun 2017 ini bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat sebanyak 160 ribu jiwa di tiga kabupaten/kota di Provinsi Riau. ''Nantinya suplai dari SPAM di Rokan Hilir ini yang akan bisa menyediakan air minum dengan kualitas yang baik bagi 32 ribu rumah tangga di Dumai, Rokan Hilir, dan Bengkalis. Untuk pembangunannya, uang yang dikeluarkan juga tidak sedikit,'' katanya.
Presiden berharap, nantinya SPAM Durolis dapat menyalurkan lebih banyak air minum ke rumah tangga. Karena itu, Presiden mendorong agar pengembangan SPAM Durolis dapat terus ditindindaklanjuti dan diselesaikan. Ia pun berharap adanya SPAM Durolis dapat memenuhi kebutuhan air minum dan menyejahterakan masayarakat.
''Semoga menjadi penyediaan air minum dengan kualitas yang baik bagi Rokan Hilir, Bengkalis, dan Dumai yang akan menyehatkan, menyejahterakan masyarakat kita,'' harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Arief Setiawan melalui Kepala UPT Pengelolaan Air Minum Zulkarnain ST MT mengatakan, untuk saat ini proses pembangunan kontruksi SPAM Durolis yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Riau Riau sudah selesai.
Lebih lanjut dikatakannya, SPAM Durolis berkapasitas 400 liter per detik. Dengan pembagian, 150 liter per detik untuk Kabupaten Bengkalis, 100 liter per detik untuk Kabupaten Rokan Hilir, dan 150 liter per detik untuk Kota Dumai. ''Dengan debit air tersebut, di Kota Dumai bisa mengaliri hingga 12 ribu sambungan rumah (SR), kemudian di Rokan Hilir bisa mengaliri 8 ribu SR dan Bengkalis 12 ribu SR,'' paparnya.
Namun, hingga saat ini, demikian Zulkarnain, di Dumai baru terbangun 1.850 SR, Rokan Hilir 1.270 SR dan di Bengkalis 8.626 SR. Dengan demikian, pada tahun 2023, pemerintah tiga kabupaten/kota memiliki target pembangunan SR sebanyak 24.457. ''Dengan rincian, Dumai 11.094 SR lagi, Rokan Hilir 4.490 SR, dan Bengkalis 8.873 SR. Jika target tersebut dapat tercapai, maka 32 ribu SR di tiga kabupaten/kota tersebut dapat tercapai,'' ujarnya.
Dengan sudah selesainya pembangunan infrastruktur SPAM Durolis baik itu yang merupakan kewenangan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Riau. Pihaknya berharap pemerintah kabupaten/kota untuk dapat segera menggesa penyelesaian pembangunan SR, sehingga distribusi air bisa segera dinikmati masyarakat.
''Kalau untuk pembangunan infrastruktur SPAM Durolis yang menjadi kewenangan provinsi maupun nasional sudah selesai. Dan semua juga sudah diuji coba, hanya tinggal menunggu penyelesaian pembangun SR yang menjadi kewenangan kabupaten/kota,'' katanya.
Namun demikian, pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota, jika mengalami kendala dalam pembangunan SR maka dapat segera dikonsultasikan kepada Pemerintah Provinsi Riau. ''Gubenur Riau Syamsuar juga sudah berpesan, kalau ada kendala di kabupaten/kota hendaknya segera dikonsultasikan untuk dicarikan solusi bersama. Karena tentunya sangat disayangkan jika infrastruktur SPAM yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit, malah tidak dapat dinikmati fungsinya oleh masyarakat,'' ujarnya.
Mengenai tarif, Zulkarnain menjelaskan, untuk Kota Dumai tarif air yang diberikan dari provinsi yakni sekitar Rp2.943 per meter kubik, Bengkalis Rp2.895 per meter kubik, dan Rokan Hilir Rp2.500 per meter kubik. Untuk harga ini, masih harga dari SPAM ke sambungan sehingga belum harga ke masyarakat.
''Harga yang berikan bervariasi karena dihitung dari jarak sumber air baku. Kemudian juga Dumai yang paling tinggi karena jaringan perpipaan yang paling jauh,'' jelasnya.
Untuk pembayarannya, nantinya pemerintah kabupaten/kota melakukan pembayaran ke Pemerintah Provinsi Riau dengan pola retribusi. ''Kalau masyarakat bayarnya pemerintah kabupaten/kota, yang dibayar melalui Id pelanggan. Tentunya harganya berbeda dengan harga dari provinsi karena sudah ada jasa yang diambil oleh kabupaten/kota,'' sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengucapkan terima kasih atas pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan di Riau. ''Dengan adanya program air bersih ini, kami ucapkan terima kasih dan ini sangat membantu masyarakat karena biasanya masyarakat hanya menggunakan air hitam meskipun menggunakan sumur bor,'' ucapnya.
Gubri juga mengingatkan masyarakat yang rumahnya sudah tersambung SPAM Durolis agar dijaga dan jika ada kendala atau ada kerusakan agar segera dilaporkan supaya bisa perbaiki secepat mungkin. ''Fasilitas yang sudah ada hendaklah dapat dijaga,''pesannya.
Sementara itu Wali Kota Dumai, Paisal menyambut baik diresmikannya jaringan distribusi utama SPAM Durolis ini. Dirinya mengaku, SPAM Durolis ini merupakan salah satu jawaban untuk mengatasi permasalahan air bersih di Kota Dumai. ''Saya berharap dengan SPAM Durolis ini, semakin banyak masyarakat Dumai yang bisa mendapatkan air bersih dan air minum dengan harga yang terjangkau,'' sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskanya, SPAM Durolis di Dumai, memiliki kapasitas sebesar 150 liter per detik dengan target penerimaan manfaat 12.000 sambungan rumah di 18 kelurahaan. ''Saat ini di kota Dumai, itu baru 1.850 sambungan rumah. Diharapkan target 12 ribu sambungan rumah bisa cepat terpenuhi,sehingga permasalahan air bersih dan minum di kota Dumai, bisa terselesaikan,'' harapnya.
Diterangkanya, SPAM Durolis diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24jam serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat.
Diakuinya, sumber air yang digunakan dalam pembangunan SPAM Durolis berasal dari Sungai Rokan sebagai sumber air baku satu-satunya yang layak digunakan untuk pelayanan air minum. ''Semoga proyek ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya Dumai dan bisa terus berlanjut setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo,'' sebutnya.
''Dumai sudah siap menampung air Durolis. Saat ini di Dumai sudah ada 6 ribu sambungan rumah yang sudah tersambung. Dan tahun ini target kami 10 ribu sambungan rumah baru akan terpasang dengan dukungan SPAM Durolis ini,'' sambung Wako Paisal.
Ia menjelaskan, selain SPAM Durolis, di Kota Dumai ada dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tengah dijalankan. Pertama, IPA yang dibangun melalui sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri Kapasitas 450 LPD (liter per detik).
Kedua, IPA bantuan Bank Dunia atau Nasional Urban Water Supply Project (NUWSP) Kapasitas 50 LPD. Dirinya mengatakan IPA yang dibangun melalui sistem Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri saat ini telah beroperasi 50 LPD.
''Sejak November 2020 IPA KSO antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri telah beroperasi 50 LPD dan saat ini sedang melaksanakan pembangunan tahap I B 200 LPD dari keseluruhan total 450 LPD yang akan dibangun sampai tahun 2024,'' ujarnya.
''Ketiga pembangunan IPA tersebut, baik Itu SPAM KPBU, SPAM NUWSP dan SPAM Durolis telah kami bagi zonanya. Akan kami sinergiskan dan integrasikan ketiga SPAM tersebut sehingga bisa maksimal melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat Dumai,'' ujarnya.
Untuk SPAM Durolis akan diutamakan buat Kecamatan Dumai Selatan dan Dumai Barat karena untuk Dumai Timur dan Dumai Kota sudah tersambungi air PDAM melalui program air bersih sebelumnya seperti SPAM KPBU, SPAM NUWSP.
Sementara itu, Pemkab Bengkalis melalui Kepala Dinas PUPR Bengkalis Ardiansyah lewat Kabid Pengairan Randi menyebutkan, SPAM Durolis pengelolaanya oleh PUPR Provinsi Riau atau Balai Kementerian Pusat yang ada di Pekanbaru. ''Ya, pengelolaan Durolis menjadi kewenangan provinsi dan pengelolanya juga dari provinsi,'' ujarnya.
Sementara itu, Humas PDAM Bengkalis, Defri yang diminta tanggapannya terkait penggelolaan air bersih melalui jaringan Durolis, pihaknya tidak mengelola secara keseluruhannya. ''Kami hanya menyalurkan air yang disuplai melalui jaringan Durolis saja. Nanti kami akan menyalurkan air itu ke rumah-rumah masyarakat karena pengelolaanya adalah dari pusat dan provinsi,'' ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP mengatakan Pemkab Rohil sangat mengapresiasi dengan pembangunan SPAM karena menjawab terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan ketersediaan air bersih. ''Pemkab sangat mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap keberadaan SPAM ini,'' katanya beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan program itu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Di samping menjamin pasokan air bersih selalu tersedia dan mudah dijangkau juga memberikan efek lain seperti tersedianya lapangan pekerjaan dalam hal pengunaan sumber daya manusia (SDM) dari tenaga kerja lokal yang telah diberikan pelatihan khusus terkait dengan operasionalisasi mesin dari unit SPAM yang ada.
Bupati menyebutkan terkait dengan SR akan terus ditingkatkan sesuai dengan sasaran wilayah yang saat ini masih belum tercapai. Seperti di Bagansiapiapi Kecamatan Bangko. ''Tentunya Pemkab Rohil akan melaksanakan terkait dengan pembangunan SR tambahan sesuai dengan yang ditargetkan ke depannya,'' kata Afrizal.
Terkait dengan rencanan pembangunan SR ke depan, sasaran dan dukungan anggaran yang diperlukan, Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perkim Rohil Wulan ST menyebutkan hal tersebut masih belum tuntas. ''Saat ini kami di dinas masih pembahasan RKPD, mengingat kekuatan dari plafon anggaran sementara di dinas Perkim untuk 2023,'' katanya.
Sebagai pekerjaan proyek strategis nasional (PSN) di Riau, SPAM Durolis tentu sangat diharapkannya manfaatnya bagi masyarakat luas. Sesuai peruntukannya, hingga dapat terawat dan terjaga keberlanjutannya.
Dengan sudah diresmikannya oleh Presiden Joko Widodo, salah seorang legislator Riau H Arsyadjuliandi Rachman turut mengapresiasi pemerintah pusat dan Pemprov Riau serta pemkab/pemko terkait. Ia berharap masyarakat sudah bisa menikmati air lebih laik konsumsi.
''Kita berharap Durolis ini diprioritaskan bagi keperluan masyarakat, di samping bisa digunakan sektor lain dalam rangka menunjang tumbuhnya ekonomi di daerah tempat Durolis disalurkan. Seperti disampaikan Presiden, masih ada peluang diperbesar produksinya, dari 400 liter per detik. Artinya kita tidak perlu khawatir mengembangkan potensi Durolis ini,'' bebernya.
Namun demikian, bagaimanapun sambung mantan Gubernur Riau ini, Durolis karena merupakan kegiatan yang memerlukan perawatan, baik tempat pengolahannya, atau daerah aliran. Ia juga mengimbau pemda dan masyarakat untuk menjaga bersama mulai dari kondisi aliran sungai, serta pemda harus menerapkan aturan-aturan yang ada di sepanjang aliran sungai agar dapat bersama-sama menjaga sumber bahan baku dari SPAM regional ini.
''Selain menjaga air Sungai Rokan, tempat produksi air ini (SPAM, red) yang menggunakan teknologi, tentu diperlukan skill sehingga sebagai pengelola baik itu BLUD atau apapun nantinya harus memperhatikan masalah maintenance, perawatan tempat produksi air bersih ini, tempat penampungan yang disiapkan kabupaten/kota juga perlu menjaga dan memperhatikan dalam perawatan tempat penampungan. Sehingga kualitas air tetap terjaga, sama seperti sumbernya,'' harap Andi Rachman. (sol/ksm/fad/mx12/rpg/egp/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru