PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau hingga saat ini belum memutuskan kapan sekolah secara tatap muka tingkat SMA sederajat dilaksanakan. Meski kewenangan SMA sederajat ada di bawah Pemprov Riau, namun untuk pelaksanaan sekolah tatap muka diserahkan kepada masing-masing daerah.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi bersama para kepala dinas pendidikan 12 kabupaten/kota dan Tim Satgas Covid-19 Riau, Jumat (15/1), penambahan pasien positif pascalibur Natal dan tahun baru tidak terlalu signifikan. Sehingga memungkinkan untuk memulai pelaksanaan sekolah tatap muka.
"Pertemuan dengan para kepala dinas pendidikan 12 kabupaten/kota ini merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya pada 23 Desember lalu untuk menetapkan apakah sekolah tatap muka terbatas bisa dilaksanakan atau tidak. Karena dari hasil rapat yang lalu, kita menunggu perkembangan libur Nataru selama dua minggu," kata Wagubri.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan tidak terjadinya lonjakan penambahan pasien positif Covid-19 yang signifikan, para kepala dinas pendidikan berharap sekolah tatap muka terbatas bisa segera dilaksanakan. Namun sesuai arahan gubernur, jika ada kabupaten/kota yang jumlah kasusnya tinggi, agar tidak direkomendasikan izin sekolah tatap muka terbatasnya.
"Kalau melihat hasil rapat, sebagian besar kepala dinas pendidikan di kabupaten/kota mengharapkan belajar tatap muka bisa dilaksanakan. Untuk itu, nantinya para kepala dinas pendidikan diminta melaporkan kondisi perkembangan kasus Covid-19 dan kesiapan sekolah," sebutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Riau Zul Ikram mengatakan, untuk sekolah tatap muka terbatas, pihaknya tidak bisa memberi keputusan sendiri. Untuk itu, perlu diskusi bersama para kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dan juga kepada daerah.
"Jadi keputusannya ada di kepala daerah yang kemudian disampaikan ke Pemprov Riau. Karena sekolah kita berada di kabupaten/kota. Kemudian nanti Pak Gubernur akan memilih sekolah mana yang sudah boleh tatap muka, dan itu berdasarkan rekomendasi masukan dari tim Satgas Covid-19 Riau," katanya.
Secara umum, menurut Zul Ikram, hingga saat ini pihaknya dan satuan pendidikan sudah siap melaksanakan sekolah tatap muka. Termasuk dengan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.
"Intinya segala perangkat, kesiapan faktual di lapangan, dan tim gugus di sekolah sudah terkolaborasi dengan baik. Beberapa sekolah kita sudah lihat secara faktual, mereka sudah siap melaksanakan belajar tatap muka," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan untuk update Covid-19 di Riau per Jumat (15/1) jumlah tambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 170 orang. Dengan tambahan pasien positif tersebut, maka total jumlah pasien positif di Riau hingga saat ini sudah mencapai 27.053 orang.
"Selain itu, ada juga kabar baik, terdapat penambahan 186 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total keseluruhan pasien yang sudah dinyatakan sehat berjumlah 24.849 orang. Dilaporkan juga, terdapat penambahan dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Untuk total kasus kematian sejak adanya pandemi corona sudah mencapai 630 orang," paparnya.(sol/ayi/end/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru