PANDEMI COVID-19

Tersisa 2.062 Pasien Positif di Riau

Riau | Minggu, 15 November 2020 - 09:37 WIB

Tersisa 2.062 Pasien Positif di Riau
Mimi Yuliani Nazir

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penambahan kasus baru Covid-19 di Riau masih belum juga menurun. Per Sabtu (14/11), tercatat 131 pasien positif bertambah. Dengan demikian, maka total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini sebanyak 16.446 orang. Namun, dari jumlah tersebut, 14.002 di antaranya sudah sembuh, dan 382 meninggal dunia.

‘’Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di Riau saat ini tinggal 2.062 orang. Dengan rincian, sebanyak 1.526 menjalani isolasi mandiri dan 536 dirawat di rumah sakit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (14/11).


Lebih lanjut dikatakannya, memang saat ini pasien positif Covid-19 didominasi oleh yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau sekitar 75 persen dari total pasien positif Covid-19 di Riau. Karena itu, banyak pasien yang menjalani isolasi mandiri.

“Isolasi mandiri tersebut dilakukan di tempat yang sudah disediakan pemerintah. Namun bagi yang memiliki rumah yang layak untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya, maka dipersilahkan. Tapi, tetap di bawah pengawasan tenaga kesehatan terdekat,” ujarnya.

Penambahan 131 pasien positif tersebut di antaranya dari Kota Pekanbaru sebanyak 41 orang, Kampar tujuh orang, Pelalawan empat orang, Indragiri Hulu ada 24 orang, Indragiri Hilir tiga orang, Dumai 18 orang, dan Bengkalis 15 orang. “Kemudian Siak enam orang, Kuansing enam orang, Rokan Hilir satu orang, Rokan Hulu satu lima orang, dan dari luar Provinsi Riau satu orang,” paparnya.

Sementara itu, untuk pasien positif Covid-19 yang paling banyak sembuh dari Kota Pekanbaru yakni 6.842 orang, Kampar 1.337, Dumai 1.995, Siak 1.113, Bengkalis 843, Pelalawan 840, Rokan Hilir 362, Indragiri Hulu 339, Indragiri Hilir 372, Rokan Hulu 280, Kepulauan Meranti 127, Kuansing 301. “Sedangkan untuk pasien yang paling banyak meninggalkan dunia yakni dari Kota Pekanbaru sebanyak 200 orang, Kampar 38 orang, dan Dumai 25 orang,” paparnya.

200 Warga Binaan Rutan Dumai Terinfeksi Covid-19

Sementara itu, di Dumai tercatat sebanyak 200 warga binaan Rutan Dumai dinyatakan terinfeksi Covid-19. Hal diketahui setelah hasil swab test yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kini para warga binaan sudah di isolasi di blok tersendiri.

“Total warga binaan yang di-swab 925 orang. Ada 200 orang yang hasil swab-nya positif dan 725 orang negatif. Selain itu ada satu petugas rutan yang positif dari 66 orang yang di-swab,” ujar Humas Rutan Dumai Agung, Sabtu (14/11).

Ia mengatakan pihaknya sudah melaporkan adanya warga binaan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19. “Kami sudah memisahkan warga binaan tersebut di ruangan khusus dari warga binaan yang negatif Covid-19 untuk mencegah terjadinya penularan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan vitamin kepada warga binaan yang positif serta melakukan disinfektan ke seluruh ruangan di wilayah Rutan Dumai. “Berdasarkan hasil koordinasi itu akan dilakukan peninjauan pada Senin (16/11) dan tim gugus akan memberikan bantuan untuk rutan melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Bumi Ayu,” sebutnya.

Sementara itu,  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Rutan Dumai terkait adanya 200 warga binaan positif Covid-19.  “Sudah dilaporkan. Memang pengambilan swab di fasilitasi oleh Kemenkumham Wilayah Riau. Saat ini warga binaan yang positif sedang isolasi mandiri di ruang yang sudah disiapkan,” terangnya.

Ia mengatakan pihaknya akan menurunkan tim untuk mengecek kesehatan para warga binaan Rutan Dumai tersebut. “Kami sudah koordinasi dengan Rutan Dumai untuk juga memberikan kode bagi warga binaan yang memiliki riwayat penyakit. Memang sejauh ini belum ada masalah, rata-rata warga binaan tanpa gejala. Tapi  ke depannya miliki gejala langsung laporkan kepada kami agar bisa diambil tindakan,” sebutnya.

Ia mengatakan penularan ini merupakan gelombang kedua dari klaster Rutan Dumai. Pasalnya sebelumnya ada juga 32  warga binaan yang positif Covid-19 dan dua petugas positif Covid-19, tapi gelombang pertama semuanya sudah sembuh. “Mudah-mudahan semuanya segera sembuh,” tuturnya.

Sedangkan di Kepulauan Meranti, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto mengatakan 14 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Selatpanjang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejka 5 November 2020 lalu dalam kondisi baik-baik saja dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Seluruh pasien itu akan dinyatakan sembuh pada awal pekan depan, atau Senin (16/11)mendatang. Meskipun, belum dilakukan pemeriksaan follow up swab tes.  “Masa isolasi mereka akan berakhir Senin pekan depan, dan dinyatakan sembuh. Keputusan itu dilakukan setelah petugas kesehatan lakukan pemantauan sejak dinyatakan terpapar,’’ ujarnya.

‘’Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020,  OTG dapat dinyatakan sembuh bila selama pemantauan 14 hari tetap tanpa gejala, walau hasil swab-nya belum keluar,” tambahnya.

Dengan begitu, setelah dinyatakan sembuh seluruh warga binaan terkait dapat bergabung kembali dengan yang lainnya. Di samping itu, ia juga mengimbau seluruh penghuni lapas terus dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Minimal patuh dengan jarak aman.

Terkait data terakhir sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti yang diterima Riau Pos, Sabtu (14/11) sore, tercatat 137 kasus secara akumulatif. Sembuh 131. Sisa yang masih menjalani perawatan dan pemantauan secara intensif sebanyak 23 orang pasien, yang 14 orang di antaranya warga binaan Lapas Selatpanjang.

Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas II B Selatpanjang, Atmawijaya sempat kebingungan terhadap penyebab 14 orang warga binaannya bisa terpapar Covid-19.  Alasan Atmawijaya cukup mendasar, pasalnya sejak Maret 2020 lalu pihaknya tidak lagi menerima kunjungan keluarga binaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Semula, pengambilan spesimen terhadap 14 orang warga binaan tersebut menindaklanjuti perintah dari Kantor Kemenkumham Wilayah Riau. “Swab itu dilakukan hasil dari kerja sama kantor Kemenkumham Wilayah Riau dengan rumah sakit Awal Bros dalam rangka antisipasi Covid 19. Hasilnya 14 warga binaan kita malah terpapar,” ujarnya

Sejak terkonfirmasi, para warga binaan tersebut telah diberikan perlakuan khusus. Mulai dari asupan obat, puding, makanan bergizi, serta waktu olahraga.  “Jadi setiap hari petugas datang dan melakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan ke seluruh lapas. Kami juga saat ini ada doktor dan perawat yang datang setiap hari untuk memantau OTG,” ujarnya.(sol/hsb/wir/das)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook