PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang mengakibatkan korban meninggal dunia mengalami peningkatan selama arus mudik dan balik Idulfitri 1440 Hijriah. Hal ini, menjadi evaluasi Kepolisan Daerah (Polda) Riau dalam pelaksanaan kegiatan Operasi Ketupat Muara Takus 2019.
Demikian diungkapkan Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, Kamis (13/6) usai apel bersama di halaman Kantor Gubernur Riau. Jenderal bintang dua itu, tak menampik ada peningkatan jumlah korban meninggal di jalan raya selama operasi kemanusiaan yang berlangsung 12 hari, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di mana, dari 26 peristiwa lakalantas terdapat 16 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Yang mana para korban tewas terdapat di Kabupaten Siak dengan jumlah 8 orang dan 3 orang di Pelalawan. Lalu di Dumai dan Kampar masing-masing 2 orang, serta satu orang meninggal dunia di Inhil.
Selain korban meninggal dunia, pada peristiwa lakalantas tersebut, juga korban yang mengalami luka berat dan luka ringan akibat lakalantas tersebut. Untuk korban luka berat, terbanyak terjadi di Kampar dengan jumlah 3 orang, Siak 2 orang, Inhil dan Rohil masing-masing 1 orang.
Sedangkan korban luka ringan juga terbanyak terdapat di Kampar dengan jumlah 12 orang. Siak dan Kuansing masing-masing 6 orang, Pekanbaru 5 orang, Pelalawan 3 orang, dan Rohil 1 orang.
“Memang ada peningkatan kasus lakantas yang menimbulkan korban meninggal dunia, itu yang kita evaluasi,” ujar Kapolda.
Kondisi ini, lanjut mantan Wakapolda Jawa Timur (Jatim), menjadi salah satu pokok pembahasan dalam pelaksaan rapat koordinasi (rakor) yang bakal digelar dalam waktu dekat. Dengan tujuan guna mengetahui penyebab pasti terjadi peningkatan lakalantas di Riau.
“Saya sudah perintahkan kepada Direktur Lantas untuk mengkajinya, dan melakukan evaluasi,’’ katanya.(ri)