Tambah Kajian selama Ramadan

Riau | Selasa, 14 Mei 2019 - 11:51 WIB

Tambah Kajian selama Ramadan
RAMPUNGKAN PEMBANGUNAN: Pengurus sedang berusaha merampungkan Masjid Raudhatus Shalihin di Jalan Bukit Barisan, Tenayan Raya. Foto diambil beberapa hari lalu. (*3/MIRSHAL/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Bulan suci Ramadan menjadi ajang lomba mencari pahala bagi umat muslim. Selain itu, banyak yang mempelajari Islam dari kajian maupun pengajian rutin yang diselenggarakan masjid. Seperti yang dilakukan Masjid Raudhatus Shalihin di Jalan Bukit Barisan, Tenayan Raya.

Dikatakan, Ketua Yayasan dan Ketua Pengurus Masjid Raudhatus Shalihin, Arbakmis Lamid, melalui remaja masjid dan Sekretaris Masjid Raudhatus Shalihin, Andika, bahwa di bulan Ramadan 1440 H menambah kajian saat zuhur. Sehingga kajian saat puasa ada tiga waktu, saat subuh, zuhur dan menjelang tarawih.

Baca Juga :Kediaman Imam Al Aqsa Diserbu Pasukan Israel

Dengan adanya kajian, diharapkan semakin menambah wawasan tentang islami serta semakin dekat dengan Sang Pencipta.

“Para ustaz maupun imam didatangkan dari Majelis Dakwah Indonesia (MDI) Riau dan juga di luar MDI dengan menghubungi via telepon. Di malam 17 Ramadan melakukan malam Nuzulul Quran dengan menekankan ceramah turunnya Alquran,” jelasnya.

Lebih lanjut, saat puasa, seperti masjid pada umumnya, menyediakan takjil. Katanya, jika tahun lalu hanya takjil, puasa sekarang pun menyediakan makanan berat.

“Alhamdulillah dapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga masyarakat maupun musafir bisa berbuka di masjid dengan kenyang sesuai porsinya,” ucapnya.

Selain itu, menjelang 10 hari terakhir puasa, pihak masjid menampung jamaah itikaf. “Bagi yang ingin beritikaf di masjid ini, harus mendaftar terlebih dahulu. Sehingga pada saat sahur bisa mendapatkan nasi,” ucapnya.

Di malam ganjil saat itikaf itu pula, para jamaah dari pukul 23.00 WIB registrasi. Selesai registrasi sampai pukul 01.00 WIB melakukan itikaf bebas (salat, zikir, tadarus dan lainnya). Selepas itu melakukan ceramah sampai pukul 02.00 WIB. Sementara pukul 02.30 WIB istirahat. Dilanjutkan pukul 03.00 WIB sampai menjelang subuh tiba melakuan Salat Tahajud dan sahur bersama.

“Masjid Raudhatus Shalihin dapat menampung empat ribu jamaah. Sementara saat pengajian dapat menampung lima ribu jamaah. Jamaah akan membludak saat Idul Fitri dan Idul Adha. Kemarin jamaah masjid sampai SMA, sebab yang ceramah Ustaz Abdul Somad,” ungkapnya.

Lalu, masjid tersebut pun akan merampungkan pembangunan. Yang mana pada 2015 lalu bangunan direnovasi. Katanya, pertama kali yang memasang baut yaitu Ustad Abdul Somad yang dikenal dengan UAS.

“Untuk saat ini bangunan masjid yang harus dirampungkan yaitu dua menara. Biaya yang masih diperlukan sekitar Rp1 miliar lebih. Jika tidak khilaf untuk membangun masjid tersebut perlu Rp7 miliar,” ucapnya.

Dengan demikian, pihak masjid sangat menerima jika ada yang ingin membantu dari segi materi maupun bahan bangunan lainnya.

“Tak hanya itu, kami pun akan membebaskan dua ruko di dekat masjid. Informasi terakhir  kemungkinan akan dijadikan unit tambahan ataupun dikontrakkan, namun masih perlu dipertimbangkan,” imbuhnya.

Lanjutnya, unit yang ada di masjid tersebut lebih mengarah kepada pendidikan. Diantaranya PDTA dan belajar mengaji magrib. “Anak-anak yang belajar mengaji magrib, pun bisa mengikuti khataman bersama anak PDTA. Kemudian jika ada anak yatim ataupun piatu seluruh biaya gratis, kecuali biaya beli buku karena itu dari pusat,” ungkapnya.

Dengan demikian, pihak masjid sudah melakukan santunan kepada anak yatim di sekitar masjid. Menghabiskan dana santunan sebesar Rp36 juta untuk 16 orang. Di akhir Ramadan pihak masjid tinggal membagikan zakat harta ataupun zakat fitrah.(*3/mng)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook