Tidak Ada Penutupan Jalan

Riau | Kamis, 14 Februari 2019 - 09:04 WIB

Tidak Ada Penutupan Jalan
PERESMIAN JEMBATAN : Bentuk Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah Pekanbaru yang hari ini akan diresmikan oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Rabu (13/2/2019). Selain Jembatan ini, Gubernur juga akan meresmikan Fly over simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Subrantas dan Fly Over Simpang Jalan Soekarno Hatta-Tuanku Tambusai. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hari ini (14/2), Gubernur Riau (Gubri) H Wan Thamrin Hasyim dijadwalkan meresmikan Jembatan Siak IV. Selain meresmikan jembatan yang diberi nama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) itu, Gubri juga akan meresmikan dua flyover di persimpangan Mal SKA Pekanbaru dan persimpangan Pasar Pagi Arengka di hari yang sama. Dalam kegiatan itu, Gubri bakal didampingi beberapa dirjen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI.

Jika dilihat ke belakang, proses pembangunan jembatan yang menghabiskan dana Rp440 miliar ini memakan waktu cukup panjang, yakni 10 tahun. Pembangunan sudah dimulai pada 2009 semasa kepemimpinan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Dari sisi perencanaan, jembatan ini direncanakan oleh Konsultan Perencanaan CV Sigma Momen pada 2001 menggunakan dana APBN. Baru pada 2006 dilakukan studi kelayakan oleh CV Entercom Rekayasa.
Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Pada 2007 dilakukan review design terhadap perencanaan jembatan oleh PT Diantama Rekanusa. Sementara, pelaksanaan fisiknya dimulai sejak 2009 oleh PT Istaka Karya meliputi struktur bangunan bawah dari sisi Rumbai, pekerjaan ini dibiayai APBD. Pada tahun 2010, dilanjutkan oleh PT Palas Bukit Tangguh yang masih mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai), pekerjaan ini dibiayai APBD.

Lalu, di tahun yang sama dilanjutkan PT Bina Riau Sejahtera menggunakan APBD-P untuk mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai) dan pengaman tebing (sheet pile). Kemudian, tahun 2010-2013 (multiyears) dikerjakan oleh PT PP Waskita Hutama (KSO) menggunakan APBD, sesuai Perda Nomor 7 Tahun 2010. Pada tahun itu dikerjakan seluruh pekerjaan sisi Jalan Jenderal Sudirman, pekerjaan pylon sampai dengan stage 6 hilir, stage 8 hulu, pekerjaan timbunan jalan akses, pekerjaan aproach span sisi Rumbai.

Selanjutnya, tahun 2017-2018 dilanjutkan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) menggunakan APBD sesuai MoU antara Pemprov Riau dengan DPRD Riau Nomor 32/KPTS/PIMP/DPRD/2016, Nomor 021/NK/XI/2016. Pada tahun ini, dikerjakan pylon stage 7 sampai dengan 17 bagian hilir, stage 9 sampai dengan 17 bagian hulu, pekerjaan aproach span sisi Rumbai (P6-Pylon), pekerjaan mesin span, bangunan pelengkap jembatan.

Di tahun anggaran 2017-2018, pembangunan dengan tanggal kontrak 9 Agustus 2017 ini, memiliki nilai kontrak sebesar Rp107.502.791.773,45 yang sumber dananya dari APBD Riau tahun 2017 dan 2018. Mengenai profil, jembatan ini memiliki panjang jembatan 800 meter dengan bentang utama 155 m, bentang pendekat 7 x 45 meter dari arah Rumbai, bentang pendekat 5 x 45 meter dari arah Sudirman dan oprit 35 meter dari arah Rumbai.

Lebar jembatan 20,50 meter dan jenis konstruksi cable stayed single pylon H = 75 meter. Kemudian, panjang bentang 155 meter, kofigurasi kabel radial dengan life end pada bagian pylon, jenis kabel 1 strand 7 wire 0,6” HDPE, jumlah kabel MS dan BS 14 (ka/ki) dengan jarak antarkabel 10 meter. Konstruksi pylon beton dengan multistrand posttension BAR diameter 40 milimeter.

“Untuk total dana pembangunan jembatan ini dari awal pada tahun 2009 sampai sekarang 2019 sebesar Rp440 miliar. Artinya 10 tahun kita membangun jembatan ini. Mungkin 10 tahun ke depan belum tentu kita bisa membangun jembatan seperti ini,” kata Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto.

Disampaikan Dadang, pembangunan jembatan ini bertujuan untuk mengimbangi pesatnya pembangunan Kota Pekanbaru. Di mana Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol terhalang oleh aliran Sungai Siak.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook