“Kami harap keberadaan jembatan ini sangat perlu guna memperlancar pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi dan mempermudah sarana transportasi menuju pusat kota dan pusat pemerintahan,” ujarnya.
Sedangkan untuk dua jalan layang (flyover), peletakan batu pertama dilakukan oleh Plt Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim pada 6 April 2018 lalu. Untuk flyover di persimpangan Mal SKA, dibangun dengan dana sebesar Rp149 miliar. Sedangkan flyover simpang Pasar Pagi Arengka dibangun dengan dana Rp75 miliar.
Meskipun ditargetkan selesai pada akhir 2018 lalu, ternyata terdapat kendala teknis di lapangan sehingga harus dilakukan penambahan waktu dan ditargetkan selesai pada Februari ini. Dari keterangan Dadang, untuk dua flyover itu begitu diresmikan akan langsung bisa dilalui masyarakat. Berbeda dengan jembatan yang harus menunggu hasil uji beban.
“Saya mohon pengertian masyarakat, jika nanti ada yang bertanya sudah diresmikan tapi kenapa tidak bisa dilalui. Itu karena harus diuji dan diteliti betul-betul kondisinya. Karena pengujian ini harus dilakukan sedetail mungkin, ada pergeseran satu mili saja dihitung di sini. Ini dilakukan untuk keamanan jembatan dan juga pemakai jembatan,” sebutnya.
Namun demikian, pihaknya menginginkan agar secepatnya jembatan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat. Tapi sekali lagi dikatakan Dadang hal tersebut tergantung teknis hasil uji beban yang dilakukan. “Kalau mau kami secepatnya. Tapi tentu kita tidak boleh terburu-buru dibuka, karena dikhawatirkan ada masalah. Hasil uji beban biasanya keluar dua pekan setelah pelaksanaan pengujian pada 8 Februari kemarin. Tapi bisa saja dua pekan lebih,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M Taufiq mengatakan, selama proses peresmian tidak akan dilakukan penutupan jalan.
“Tidak ada penutupan jalan saat peresmian jembatan Marhum Bukit dan dua flyover di Pekanbaru. Yang ada justru mulai dibuka jalan di bawah flyover,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, jalan di dua flyover yakni simpang SKA dan Pasar Pagi Arengka akan dibuka keduanya setelah diresmikan. Di lokasi saat ini sudah dipasang traffic light atau alat pengatur isyarat lalu lintas (APILL). “Arus lalu lintas semakin maksimal dengan adanya traffic light di dua titik itu,” sebutnya.
Diakui Taufiq, setelah peresmian jembatan akan ada peninjauan dua flyover itu dan ada seremonial potong pita yang tak begitu lama. “Tapi setelah potong pita, flyover langsung bisa dioperasikan,” jelasnya.
Dalam pada itu Wakasat Lantas Polresta Pekanbaru AKP David Richardo penutupan Jalan Sudirman hanya di ujung. Tepatnya di depan Hotel Furaya. Jika masyarakat yang datang dari arah Jalan Arifin Ahmad langsung menuju ke bawah jembatan Siak IV tidak bisa. Adapun jalur alternatif di saat peresmian berlangsung pengendara diarahkan ke kiri menuju Jalan Samratulangi hingga nantinya menuju ke Jalan Juanda.
“Setelah melewati jalan Juanda langsung membelok di bawah jembatan seperti biasa,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan dalam peresmian jembatan tersebut pihaknya juga akan menempatkan beberapa personel lalu lintas Polresta Pekanbaru.(sol/man)