Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan saat ini investasi di Riau masih aman dan minim gangguan Kamtibmas. Karena menurutnya tren gangguan Kamtibmas menurun 18 persen di Riau dibanding tahun sebelumnya.
“Upaya pencegahan dan komunikasi jika ada demo dan lain sebagainya yang akan mengganggu investasi harus diatasi. Apalagi khusus untuk daerah zona kawasan vital nasional selalu diberikan pengamanan optimal,” kata Zulkarnain.
Kapolda juga meminta agar ada kemudahan yang diberikan daerah dalam pemberian izin dan pelayanan lainnya termasuk pembayaran pajak. Karena menurutnya inovasi itu masih minim dan perlu ada terobosan dari pemerintah agar pelayanan dan perizinan bagi investor dapat terkendali.
Sementara itu, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P Hutapea mengakui Provinsi Riau memiliki potensi besar dalam investasi. Selain dari sektor sawit, migas, juga ada pariwisata, potensi perkebunan non-CPO, kawasan industri, dan industri pertambangan dan listrik.
“Itu harapan kita agar digali lagi. Sampai sekarang Riau masih tiga besar di Sumatera dan 10 besar di tanah air. Bahkan tren sebelumnya Riau masuk tren nomor 1 di Sumatera,” kata Tamba.
Diakui Tamba, perlu sebuah koordinasi dan sinergi dengan penegak hukum, agar satu persepsi dalam mengamankan, dalam melaksanakan dan mendukung iklim investasi hingga mewujudkan kenyamanan. Menurutnya sosialisasi kemarin bertujuan dalam menciptakan iklim investasi yang sehat.
“Tentu kita harap jangan ada premanisme di sini. Harus aman orang berusaha, dan ingat ada pajak dari investasi. Perusahaan juga harus menyerap naker, pajak penghasilan bisa juga tersedot,” katanya.(egp)