PEKANBARU (RIAUPOS.CO.CO) -- Pemerintah Provinsi Riau, bersama Pemerintah Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Siak dan Pelalawan (Pekansikawan) telah melakukan penandatanganan kesepakatan bersama untuk pengembangan kawasan Pekansikawan, bertempat di kantor Gubernur Riau, Jumat (12/7). Penandatanganan kesepakatan bersama tersebut menjadi awal pengembangan konektivitas kawasan tersebut.
Pada kegiatan tersebut, langsung dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar. Kemudian Walikota Pekanbaru Firdaus. Bupati Siak, Alfedri. Bupati Kampar diwakili Asisten II Azwan dan Bupati Pelalawan HM Harris. Kemudian juga dihadiri para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari masing-masing daerah.
Usai penandatanganan kesepakatan bersama, masing-masing kepala daerah diberi kesempatan untuk memaparkan keunggulan dan masalah yang dihadapi didaerahnya. Walikota Pekanbaru, Firdaus dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Pekanbaru saat ini sedang berkembang menjadi kota jasa.
‘’Pekanbaru tidak memiliki sumber daya alam, namun saat ini sedang berkembang menjadi kota jasa. Selain itu, Pekanbaru juga menjadi kota dengan tujuan investasi terbaik di Indonesia di luar Pulau Jawa. Untuk masalah yang kami hadapi yakni banjir, untuk banjir ini kami meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar,” katanya.
Bupati Siak, Alfedri menyampaikan bahwa potensi yang ada di Siak yakni potensi wisata. Dengan adanya kesepakatan bersama Pekansikawan ini, potensi wisata di Siak bisa lebih dikembangkan lagi dan dikoneksikan dengan wisata di daerah tetangga.
‘’Kita harus mensinergikan wisata di Pekansikawan, karena kalau hanya di Siak satu hari selesai. Namun kalau disinergikan Pekansikawan, akan banyak kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Kampar, Asisten II Azwan menyampaikan bahwa pada 2020 nanti jalan tol Pekanbaru-Sumatera Barat akan mulai dibangun dan melintasi Kampar sepanjang 20 km. “Tentunya dengan potensi ini, pembangunan daerah akan bisa dikembangkan karena lancarnya akses,” sebutnya.
Bupati Pelalawan HM Harris menyampaikan, Pelalawan memiliki wisata Bono yang bisa dikembangkan, kemudian saat ini sedang dikembangkan kawasan techno park. “Dari Pelalawan saat ini juga bisa menggunakan kapal cepat ke Singapura hanya dua jam. Hal ini tentu akan semakin membuka konektivitas dengan negara tetangga,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar berharap, usai penandatanganan kesepakatan tersebut nampak pekerjaan yang dilakukan. Pasalnya, rencana Pekansikawan ini sudah lama dirancang namun tidak berjalan efektif.
‘’Kami berharap tidak sekadar tanda tangan saja, karena itu apa yang disampaikan para kepada daerah itu akan menjadi acuan untuk ditindaklanjuti dalam rencana pengembangan Pekansikawan ini,” katanya.
Menurut Syamsuar, pekerjaan pertama yang diselesaikan yakni masalah insfratruktur, karena banyak potensi didaerah yang terhalang akibat insfratruktur yang kurang memadai. Ia yakin, dengan sinergi yang dilakukan ini, pekerjaan yang ada dapat segera diselesaikan.
“Kita tidak bisa kerja sendiri, tapi harus bekerjasama. Kedepannya, kita tidak lagi memikirkan perkembangan daerah masing-masing, namun perkembangan daerah ini akan dipikirkan bersama-sama,” ajaknya.(sol)