13 PERUKYAT MELIHAT HILAL

Ibadah Harus Terapkan Prokes

Riau | Selasa, 13 April 2021 - 09:20 WIB

Ibadah Harus Terapkan Prokes
Umat muslim melaksanakan Salat Tarawih menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak pada malam pertama Ramadan 1442 Hijriah di Masjid Raya An-Nur, Pekanbaru, Senin (12/4/2021). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Seperti sudah diprediksi, awal Ramadan 1442 H serentak jatuh Selasa (13/4) hari ini. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar melaksanakan Salat Tarawih perdana pada Ramadan tahun ini di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Ibadah tarawih di masjid ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, yakni menjaga jarak dan menggunakan masker.

Gubri Syamsuar mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memperbolehkan pelaksanaan ibadah selama Ramadan di masjid atau musala.


Namun demikian, tetap harus mengacu pada status zona wilayahnya masing-masing.

"Untuk zona kuning dan hijau boleh melaksanakan ibadah di masjid atau musala, tapi hanya boleh diisi 50 persen dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan zona merah, sebaiknya beribadah di rumah saja," kata Gubri, Senin (12/4).

Untuk itu, Gubri mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut menyosialisasikan hal tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak tahu dan justru dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Jadi batasan-batasan itu harus diketahui. Jangan sampai masyarakat beranggapan sudah boleh beribadah di masjid, nantinya masjid diisi penuh. Tentunya ini harus dihindari agar penyebaran Covid-19 tidak meningkat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga meminta para ulama dan ustaz saat menyampaikan ceramah yang sejuk dan bisa meningkatkan ukhuwah islamiah. Hindari ceramah yang dapat memicu terjadinya perpecahan umat.

"Kita tahu beberapa waktu lalu terjadi aksi terorisme. Kami berharap melalui majelis ulama dapat meredam jika barangkali ada yang bersikap demikian," pintanya.

Selain itu, Gubri juga meminta para ulama untuk menyosialisasikan terkait larangan mudik. Hal ini agar masyarakat tahu dan mengurungkan niatnya jika ada yang hendak mudik. "Kami unsur pemerintah daerah juga akan tetap menyampaikan kebijakan tersebut," ujarnya.

Seperti diketahui Kemenag sudah menetapkan 86 titik pemantauan hilal yang tersebar di 34 provinsi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ada 13 perukyat yang melaporkan berhasil melihat hilal dalam pelaksanaan rukyatul hilal. Di antaranya perukyat di Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, Magetan, Tuban, dan lainnya.

"Malam ini (kemarin, red) bisa tarawih. Nanti malam sahur," kata Yaqut usai sidang isbat malam tadi.

Selaku Menteri Agama dia mengucapkan selamat menjalankan ibadah kepada seluruh umat Islam. Dia berpesan supaya umat bisa menciptakan suasana Ramadan dengan kekhusukan dan ketenangan. "Tanpa kita cederai dan menjauhkan hikmah Ramadan itu sendiri," tuturnya.

Dia mengingatkan Kemenag sudah mengeluarkan surat edaran panduan ibadah selama bulan Ramadan.

Di antaranya adalah tarawih boleh dilaksanakan di masjid atau Ramadan dengan batasan 50 persen dari kapasitas normal. Yaqut menegaskan aturan tersebut tidak berlaku di daerah zona merah dan oranye. Bagi umat Islam yang berada di zona merah dan oranye sebaiknya menjalankan ibadah di rumah masing-masing.

Kebijakan itu dikeluarkan tidak lain untuk melindungi masyarakat. Sehingga bisa tetap beribadah dengan tenang. Tanpa risiko terpapar atau memaparkan Covid-19 ke orang lain.

Seperti sudah diprediksi, awal Ramadan 1442 H serentak jatuh Selasa (13/4) hari ini. Dalam sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Senin (12/4) malam diputuskan 1 Ramadan jatuh pada 13 April. "Kita bersyukur bahwa tadi (kemarin, red) pada sidang isbat telah mufakat bersama. Kesepakatan bersama tentang awal Ramadan," ujar Ketua MUI Abdullah Zaidi, Senin (12/4).

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengeluarkan ikhbar Ramadan yang serupa. Dalam maklumat resmi yang dikeluarkan kemarin, PBNU menetapkan bahwa Ramadan 1442 H jatuh pada 13 April 2021. Meskipun sempat mengalami kendala cuaca di banyak titik pemantauan, Lajnah Falakiyah PBNU berhasil melihat hilal.

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan, meskipun sama-sama dalam keadaan pandemi, Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin di mana kemampuan testing, tracing, treatment (3T) Indonesia belum memadai. Program vaksinasi juga masih belum berjalan. "Saat ini juga lebih baik. Kapasitas 3T juga lebih baik, vaksinasi sudah berjalan, kesadaran masyarakat juga sudah berjalan," ujarnya.

Niam mengajak agar masyarakat tidak menjadikan wabah sebagai penghalang ibadah, juga tidak menjadikan ibadah sebagai alasan untuk menghalangi atau tidak mendukung program penanganan wabah. "Jadikan ibadah puasa sebagai etos mendekatkan diri dan sebagai ikhtiar batiniyah untuk memutus rantai Covid-19," jelasnya.

Pada saat bersamaan, kata Niam, ikhtiar lahiriyah seperti menguatkan imunitas tubuh dan mengikuti program vaksinasi. Juga mendukung kepentingan deteksi Covid-19 seperti tes usap. "MUI sudah menetapkan fatwa bahwa pengambilan sampel baik nasofaring maupun orofaring, tidak membatalkan puasa," katanya.

Ia juga mengajak untuk menggunakan instrumen keagamaan untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 seperti kewajiban zakat  bagi muslim yang mampu bisa didedikasikan pada mereka yang  terdampak langsung atau tidak langsung pandemi Covid-19.

Tertutup Awan, Hilal Tidak Terlihat di Dumai
Pelaksanaan rukyatul hilal awal Ramadan di Provinsi Riau dipusatkan di Kota Dumai, Senin (12/4). Tempatnya di lantai 12 Hotel The Zuri Dumai. Hasilnya, hilal tak terlihat karena tertutup kabut asap dan awan tebal.

Pemantauan rukyatul hilal awal Ramadan dimulai pukul 18.00 WIB menggunakan teropong atau teleskop yang disiapkan Kanwil Kemenag Riau. Terlihat petugas mengatur alat yang akan digunakan untuk melihat hilal awal Ramadan 1442 H.

Wali Kota Dumai Paisal didampingi Kakan Kemenag Dumai Syafwan dan perwakilan Kanwil Kemenag Riau juga langsung ikut memantau hilal. Paisal berterima kasih kepada Kanwil Riau yang memilih Kota Dumai sebagai pusat rukyatul hilal awal Ramadan 1442 H di Provinsi Riau.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook