Pemain Rebana Meninggal saat Bertanding

Riau | Jumat, 13 April 2018 - 11:02 WIB

Pemain Rebana Meninggal saat Bertanding
MN, warga Desa Lubuk Kembang Sari Kecamatan Ukui diamankan tim Satreskrim Polsek Ukui setelah melakukan aksi pencabulan terhadap lima anak laki-laki, Rabu (11/4/2018). Berita di halaman 20.

RENGAT (RIAUPOS.CO)---Masliani (46), seorang ibu rumah tangga warga Kampung Besar, Kecamatan Rengat, tiba-tiba tersungkur saat sedang bertanding rebana di area Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Kamis (12/4) siang. Sempat coba diberi pertolongan medis, dia kemudian dinyatakan meninggal.

Baca Juga :46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun

Eli, begitu panggilan akrabnya, sekitar pukul 11.00 WIB bersama grup kasidahnya sedang membawakan lagu dalam perlombaan pada MTQ di Kecamatan Rengat. Dari rekaman video yang didapat Riau Pos, kelompok kasidah Eli dan rekan-rekan mengenakan baju kurung berwarna putih dengan bawahan biru tua.

Awalnya tak nampak sesuatu yang aneh. Lagu dibawakan dengan semangat, namun tiba-tiba baru sekitar 1 menit 36 detik di atas panggung, Eli yang berada di tengah seperti limbung dan kehilangan keseimbangan. Tanpa terkontrol, dia melangkah terhuyung ke depan hingga kemudian roboh. Langsung saja penonton dan orang-orang kaget dan berlarian ke arah panggung coba memberikan pertolongan.

Eli saat itu juga dilarikan ke Puskesmas Sipayung, namun nyawanya tak terselamatkan. Dia diduga terkena serangan jantung dan sudah meninggal duluan sebelum diberi pertolongan medis di puskesmas. Kematiannya yang tiba-tiba meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga. Martono (48), suaminya tak menyangka sang isteri pergi begitu cepat.

‘’Memang Eli aktif dalam kegiatan majelis taklim. Tidak ada tanda-tanda atau firasat,’’ kata Martono.

Sang suami, mengetahui isterinya roboh saat bertanding melalui telepon yang mengatakan sang istri dibawa ke Puskesmas Sipayung.

‘’Waktu itu saya masih kerja mendapat telepon, isteri saya pingsan. Langsung saya pulang dan tak lama kemudian saya ditelepon lagi kalau isteri saya di bawa ke Puskesmas Sipayung,’’ ungkapnya.

Meski sudah buru-buru meninggalkan pekerjaan untuk melihat kondisi Eli, nasib belum berpihak pada Martono. Yang ditemuinya hanya tubuh sang istri yang tak lagi bernyawa.’’Saya diberitahu kalau isteri saya sudah meninggal sebelum sampai di puskesmas,’’ tuturnya pilu.

Sang isteri satu malam sebelum bertanding memang tampak bersemangat. Saat itu Martono diajak Eli untuk menonton dirinya bertanding. Rencana Martono untuk bermain badminton pun harus diurungkan.

‘’Kamis pagi jam setengah lima dia sudah bangun dan membereskan rumah. Dia diberitahu pelatihnya akan tampil pagi hari,’’ ucapnya.

Binar semangat kata sang suami juga tampak ketika Eli pamit berangkat bertanding. Pada keluarga, ibu tiga anak itu mohon didoakan agar bisa menang.

‘’Istri saya sempat meminta doa kepada cucu saya, agar didoakan supaya menang di MTQ. Saya sangat kehilangan,’’ tutupnya.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook