PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Meningkatnya pasien positif Covid-19 yang sembuh, sementara kasus baru tidak begitu banyak sangat berpengaruh terhadap status zona penularan Covid-19 di 12 kabupaten/kota di Riau. Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, saat ini daerah yang masih berstatus zona merah di Bumi Lancang Kuning tinggal satu, yakni Kabupaten Bengkalis. Sementara daerah lainnya ada yang berstatus zona oranye dan kuning. Kepulauan Meranti satu-satunya yang masuk zona kuning sudah mulai belajar tatap muka, Rabu (11/11).
"Sekarang hanya Kabupaten Bengkalis yang zona merah atau daerah yang paling tinggi risiko penularan Covid-19. Untuk daerah yang statusnya paling rendah adalah Meranti dengan status zona kuning, selebihnya itu zona oranye," ujar Wildan.
Lebih lanjut dikatakannya, Pekanbaru kini berhasil keluar dari zona merah setelah dua bulan lebih dalam status itu. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, Pekanbaru saat ini berstatus oranye.
"Setelah 10 minggu akhirnya Pekanbaru keluar dari zona merah dan sekarang sudah masuk zona oranye dengan risiko sedang," sebut Wildan.
Terus membaiknya status penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru ini tidak terlepas dari penegakan disiplin yang dilakukan oleh petugas dan kesadaran masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan mulai meningkat.
"Kami apresiasi pemerintah setempat yang sudah berusaha dengan maksimal. Namun demikian, kita harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," ajaknya.
Selain menjalankan protokol kesehatan, Wildan juga meminta pemerintah setempat untuk terus melakukan pemeriksaan kepada masyarakat. "Kalau di Pekanbaru itu lebih kurang 1.100 lah per minggu pemeriksaan sampel swab-nya, karena penduduknya lebih kurang 1,1 juta," katanya.
Per Rabu (11/11) di Riau terdapat penambahan 146 pasien positif Covid-19. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau menjadi 16.053. sementara itu juga terdapat penambahan 205 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien positif Covid-19 yang sembuh di Riau sebanyak 13.794.
Tatap Muka Berjalan Lancar
Pemkab Kepulauan Meranti telah memberlakukan proses belajar dan mengajar tatap muka tingkat SD hingga SMP, Rabu (11/11). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mengabarkan jika proses belajar mengajar pada hari pertama berjalan lancar.
Kabar itu berdasarkan hasil supervisi pada beberapa titik lokasi yang dijadikan sampel. Seperti di Kecamatan Tebingtinggi dan Kecamatan Merbau. Proses belajar mengajar mengedepan protokol kesehatan (prokes) berjalan sesuai dengan apa yang telah diputuskan dan sepakati bersama.
"Proses belajar dengan mengedepankan protokol kesehatan dengan kebiasaan baru masa pandemi Covid-19 hari pertama berjalan dengan lancar," ungkap Kabid Pendidikan Dasar Safrizal, Rabu (11/11) sore.
Menurutnya, apa yang tertuang dalam surat keputusan mereka terbitkan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
"Semua disediakan, seperti wajib mengenakan masker, fasilitas cuci tangan, masker, hand sanitizer, hingga pemberlakuan susunan ruang belajar agar jarak aman terlaksana dengan baik," ujar Safrizal.
Selain hasil supervisi, dibeberkannya hingga saat ini belum ada laporan dan keluhan yang diterima. Mulai dari satuan pendidikan, komite sekolah hingga orang tua/wali murid. "Balum ada laporan. Sehingga dengan demikian kita menganggap untuk hari pertama proses belajar dan mengajar berjalan dengan baik," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kebijakan Pemda Meranti tersebut didasari oleh keputusan bersama tiga kementerian. Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri tentang panduan pembelajaran tahun ajaran baru masa pandemi Covid-19.
Terhadap proses belajar mengajar tatap muka itu dibagi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30-09.00 WIB, sesi kedua 09.30-11.00WIB. Untuk SD, setiap sesi tidak boleh lebih dari 14 orang per rombongan belajar (rombel). SMP 16 orang per rombel.
Tersisa Delapan Pasien Corona
Sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti menunjukkan perkembangan yang cukup positif. Dari puluhan, kini Rabu (11/11) sore, hanya menyisakan beberapa orang pasien yang masih menjalani fase penyembuhan dan perawatan secara intensif, pascaterkonfirmasi positif.
Padahal, Kepulauan Meranti menjadi salah satu kabupaten di Riau yang cukup berpotensi terhadap penyebaran virus tersebut. Pasalnya daerah ini menjadi gerbang utama jalur domestik dari Provinsi Kepri menuju ke Riau. Perkembangan sebaran Covid-19 tersebut dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto kepada Riau Pos.
"Iya pasien terkonfirmasi positif hanya tinggal delapan orang saja. Mudah mudahan, terus menunjukkan perkembangan yang positif hingga status zero Covid-19," ujarnya.
Diungkapkan Misri, sisa pasien tersebut setelah 9 orang yang terpapar dinyatakan sembuh. Di saat yang bersamaan tidak terdapat tambahan pasien positif baru. Dengan demikian secara akumulatif total kasus Covid-19 Meranti stagnan pada angka 139. Sementara di sisi lain akumulatif pasien sembuh 131 kasus.