PENYEBAB MASIH MISTERI

Anggota Rudal Wafat saat Orientasi

Riau | Senin, 12 November 2018 - 11:30 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) Suasana duka terlihat di kamar jenazah RSUD Kota Dumai, Sabtu (10/11).  Suara tangis silih berganti datang dari keluarga dan tetangga almarhum Serda Sahat Wira Anugrah Sitorus yang diketahui merupakan anggota Denarhanud Rudal 004.

Meninggalnya anak bungsu dari Danramil Bagan Batu Kapten Arh Sitorus masih menjadi misteri. Pasalnya tim forensik masih melakukan autopsi terhadap jenazah Serda Sahat. Namun kondisi tubuh Serda Sahat saat meninggalkan dalam kondisi tidak wajar. Pasalnya bagian tubuhnya mengalami luka lebam. Akan tetapi penyebab kematian anggota angkatan darat yang baru lulus pada tahun ini tersebut belum bisa diketahui.

Kedua orang tua Serda Sahat terlihat sangat terpukul. Suara mereka lirih saat beberapa keluarga dan tetangga datang menghampiri mereka berdua. “Anakku, anakku sudah meninggal,” ujar Kapten Sitorus yang berbaring di pinggir kamar jenazah RSUD.
Baca Juga :Malam Pergantian Tahun Dimeriahkan Wali Band

Kapten Sitorus mengaku tidak tega anaknya diautopsi, tapi karena kepentingan proses tidak lanjut, ia merelakan anaknya diautopsi. Mantan Danramil Bukit Kapur itu tidak mampu menyimpan kesedihannya. Air matanya  berurai begitu juga dengan Tioma ibu dari Serda Sahat. Ia terlihat terbaring lemas. Sang Ibu seolah tidak percaya anak bungsunya telah tiada. Beberapa kerabat dan tetangga tampak datang untuk menenangkan kedua orang tua almarhum.

Informasi yang dihimpun di lapangan,  Serda Sahat Wira Anugrah Sitorus melaksanakan Latihan Berganda Orientasi Bintara dan Tamtama. Sebelum pelaksanaan kegiatan, seluruh peserta Latihan Berganda Orientasi melaksanakan tensi oleh petugas dari Sikes Denarhanud Rudal 004, Praka Beni Gunawan, dan menyatakan bahwa Serda Sahat Wira Anugrah Sitorus memenuhi syarat untuk melaksanakan Latihan Berganda Orientasi Bintara dan Tamtama Denarhanud Rudal 004. Jumat (9/11) merupakan hari terakhir masa orientasi, hari terakhir itu Serda Sahat dan beberapa anggota lainnya lari sejauh 20 km.

 Saat hari perjalanan terakhir, tepatnya depan Alfamart Simpang Perwira Bagan Besar sekitar pukul 17.00 WIB, Serda Sahat pingsan, namun tidak dijelaskan penyebab yang bersangkutan pingsan dan akhirnya dibawa ke Puskesmas Bukit Kapur dan di lanjutkan ke RSUD Kota Dumai dan nyawa Serda Sahat tidak tertolong, Sabtu (10/11) dini hari dinyatakan wafat.

Menurut keterangan abang kandung Serda Sahat, Heri pihaknya baru dapat info jika adiknya dibawa ke rumah sakit pada pukul 22.00 WIB. Itu pun bukan dari tempat adiknya bertugas, namun dari anggota Kodim yang sedang bertugas jaga di RSUD Kota Dumai.

“Kami menduga kematian adik kami ini tidak wajar, jika memang benar ada hal yang lain maka akan kami minta proses hukum, jika memang karena sakit kami ikhlas,” terangnya.

Heri mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Subdenpom I/3 Kota Dumai. “Kalau hasil visum dari dokter RSUD ada lebam di beberapa bagian tubuh,” tuturnya. Ia mengatakan adiknya dimakamkan, Ahad (11/11) di Pemakaman Umum Simpang Murini.

Sementara itu, saudara perempuan Sahat, Susan mengatakan adiknya merupakan anak yang baik dan dekat dengan keluarga. “Saya terakhir berkomunikasi dengan adik saya satu pekan lalu,” ujarnya.

Ia mengaku tidak ada firasat mengenai adiknya, namun empat hari sebelum meninggal adiknya ia pernah bermimpi giginya patah. ”Tapi tidak tahu apa ada kaitannya atau tidak,” jelasnya.

Dikatakannya, terakhir ia mendapat informasi jika adiknya meminta untuk dibelikan motor KLX, karena sudah dibelikan orang tuanya. “Sudah diantar ke tempat bertugas, kami merasa  sedih atas kepergian adik kami ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kapten Arh Rudi Afrika, Wadanden Arhanud Rudal 004 Dumai saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut mengatakan dirinya belum bisa memberikan keterangan atas kejadian tersebut. “Saya belum bisa beri tanggapan,” jawabnya.

Di sisi lain, Tim DVI Biddokkes Polda Riau  melakukan autopsi sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Tim DVI Biddokkes Polda Riau Kompol Supriyanto mengatakan dirinya tidak bisa memberikan keterangan terkait hasil dari otopsi tersebut, karena hasilnya nanti diserahkan ke Subdenpom I/3 Kota Dumai. “Hasilnya satu pekan baru keluar, tadi sekitar dua jam melakukan autopsi,” jelasnya.

Dandsubdenpom I/3 Dumai,  Kapten CPM Yordian OD mengatakan yang berhak menjelaskan terkait kejadian itu merupakan Kanpenrem Wirabima.(ade)

(Laporan HSANAL BULKIAH, DUmai)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook