PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Banjir yang terjadi disebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sejak sepekan lalu, mulai memakan korban. Tidak tanggung-tanggung, dua orang warga di tempat berbeda pada hari yang sama tewas akibat banjir tersebut.
Korban akibat banjir itu di antaranya Umaira Sari Maulidani (1) warga Dusun Mekar Jaya Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku. Korban selanjutnya, Dimas Febrianto (7) warga Desa Kuantan Babu Kecamatan Rengat.
Korban Umaira Sari Maulidani tewas sekitar pukul 11.00 WIB di samping rumahnya. Sedangkan korban Dimas Febrianto, tewas sekitar pukul 16.45 WIB di Jalan Teluk Erong, Kelurahan Kampung Dagang, Kecamatan Rengat.
Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting dikonfirmasi melalui Paur Humas Polres Inhu Bripka Misran mengatakan bahwa korban Umaira Sari Maulidani dititipkan orangtuanya kepada neneknya. “Karena orangtua korban Syarifah Muti’ah (23) berencana mandi,” ujar Bripka Misran, Ahad (11/9).
Nenek korban Agustina tidak menaruh curiga hingga membiarkan korban bermain di depan televisi. Sementara nenek korban tengah asik menyetrika pakaian. Hanya saja selang beberapa menit kemudian, korban tidak lagi terlihat oleh neneknya.
Bahkan korban sempat dicari di dalam rumah oleh neneknya, namun korban tidak ditemukan. Akhirnya orangtua korban usai mandi juga ikut mencari. Bahkan, tentangga korban juga ikut mencari.
Berselang beberapa menit kemudian, Dewi tetangganya berhasil menemukan korban di samping pintu. “Sedangkan air di bagian halaman sudah tergenang banjir dengan kedalaman sekitar 50 cm,” ungkapnya.
Sekitar pukul 11.30 WIB, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kuala Cenaku untuk dilakukan pertolongan. Hanya saja, ketika sampai di Puskesmas Kuala Cenaku, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dan korban dibawa kembali ke rumah duka.
Lain lagi yang dialami korban Dimas Febrianto. Pada Sabtu (10/11) sore sekitar pukul 16.45 WIB di Jalan Teluk Erong, Kelurahan Kampung Dagang, Kecamatan Rengat ikut mandi bersama warga lainnya. Karena sejak banjir, banyak warga yang sekadar mandi hingga mencuci kendaraan.
Korban pergi mandi tidak sendiri tetapi juga ada orangtua dan abangnya. Ketika sedang asyik bermain air, abang korban juga sempat mengatakan kepada korban agar jangan terlalu ke tengah. ‘’Sekitar pukul 17.00 WIB, abangnya melihat ada tangan orang terseret banjir dan tidak mengira tangan korban,” tambahnya.
Hanya saja usai melihat tangan tersebut, abang korban pergi menemui ibunya dengan maksud menanyakan korban. Ketika korban sempat dicari dan tidak ditemukan, baru dipastikannya tangan tersebut tangan korban. “Sekitar pukul 17.45 WIB korban berhasil ditemukan akibat tersangkut di batang pohon dan sudah tak bernyawa lagi,” terangnya.(izl)
(Laporan KASMEDI, Rengat)