RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Jika tidak ada aral melintang, hari ini Rabu (12/6), tim terpadu akan menggiring empat gajah liar di Kelurahan Peranap, Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ke habitatnya. Penggiringan gajah liar itu juga menggunakan dua ekor gajah jinak.
Bahkan sebelum melakukan penggiringan, tim terpadu sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Upika Peranap yang dipimpin Wakil Bupati Inhu H Khairizal SE MSi di Kantor Camat Peranap, Selasa (11/6). “Tim itu terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Yayasan Teso Nilo, WWF, RAPP, Upika dan tokoh masyarakat setempat,” ujar Kepala Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar.
Dijelaskannya, penggiringan kali kedua ini selain ada tim terpadu juga mengikutsertakan dua ekor gajah jinak. Karena penggiringan pertama hanya bersifat manual dan mengalami berbagai hambatan.
Penggiringan kedua ini diharapkan dapat membawa gajah liar dari wilayah Kacamatan Peranap ke habitatnya di Lubuk Kembang Bungo Teso Nilo. Selain itu, melalui rapat bersama Upika sudah meminta warga sekitar untuk tidak mendekat dan tidak melakukan tindakan seperti membunyikan petasan serta lainnya.
Masih kata Andri, sesuai rencana gajah jinak akan tiba di Kecamatan Peranap pada Rabu (11/6) Subuh. Kemudian penggiringan baru dilakukan pada waktu Maghrib. “Tim sudah melakukan peninjauan lokasi penggiringan,” tambahnya.
Andri juga menyebutkan jarak tempuh penggiringan gajah liar ke habitatnya mencapai sekitar 10 kilometer. Namun jarak tersebut bisa mencapai dua kali lipat. Karena jarak tersebut diukur lurus dari Kecamatan Peranap ke kawasan Teso Nilo. “Strategi penggiringan sudah matang dan tinggal pelaksanaan,” terangnya.(kas)