PROYEK SPALD-T

Jalan di Lokasi Proyek Masih Rusak Parah

Riau | Sabtu, 12 Februari 2022 - 10:47 WIB

Jalan di Lokasi Proyek Masih Rusak Parah
Pengendara sepeda motor melintas di simpang Jalan Teratai-Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi yang rusak akibat pengerjaan galian proyek Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), Jumat (11/2/2022). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PROYEK pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) sedang dikerjakan di Jalan Teratai. Pengerjaan proyek ini berdampak kepada kerusakan badan jalan di dekat lokasi proyek. Warga sekitar pun mengeluhkan kondisi ini.

Keluhan warga ini karena pengerjaan proyek dinilai sudah terlalu lama dan tidak kunjung selesai. Akibatnya, kerusakan badan jalan pun semakin lama diperbaiki.


Pantauan Riau Pos, Jumat (11/2), Jalan Teratai hingga Jalan Cempaka Kecamatan Sukajadi  mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan di Jalan Cempaka lebih dari lima galian SPALD-T masih dilakukan oleh para pekerja yang mengakibatkan hampir semua badan jalan tertutup proyek tersebut.

Tak hanya itu, sejumlah alat berat juga sengaja dibiarkan terparkir di badan jalan sehingga menyulitkan pengendara untuk melintas dan kerap menyebabkan kecelakaan lalu-lintas.

Salah seorang warga Jalan Cempaka Roni mengaku pembangunan proyek SPALD-T sudah sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat sekitar lokasi proyek. Bahkan, akibat galian proyek yang tidak kunjung selesai, antara satu lubang galian ke lubang galian  yang lainnya kerap menyebabkan perselisihan terjadi di antara masyarakat dan pengendara yang melintas.

Pasalnya, para pekerja proyek hanya memberikan sedikit ruang bagi pengendara motor dan mobil untuk bisa melintasi jalan tersebut dan itu pun berdekatan langsung dengan permukiman warga sekitar.

’’Bagaimana tidak sering terjadi kecelakaan. Kadang kami yang punya rumah mau keluar saja sudah susah karena hampir semua badan Jalan dimakan oleh proyek itu. Sedangkan pengendara lainnya juga ingin melintasi jalan yang sama dan berada didepan rumah kami, " Kata dia.

Bukan itu saja, dirinya juga merasa kecewa dengan banyaknya lumpur dan pasir yang berserakan di badan jalan akibat pembangunan proyek tersebut.

"Kami meminta lah kepada pemerintah untuk serius dalam melakukan pengawasan. Jangan semua jalan digali dan lumpur dibiarkan berserakan di badan Jalan. Kalau sampai ada yang terperosok dan jatuk ke dalam galian yang hanya dibatasi seng itu, apakah pemerintah mau bertanggung jawab?" tanyanya.

Hal yang serupa juga dirasakan oleh Heru. Menurutnya badan jalan yang rusak akibat proyek tersebut sudah terjadi di seluruh badan jalan di Kota Pekanbaru khususnya di Kecamatan Sukajadi ini.

Bahkan, lokasi  jalan rusak yang berdekatan dengan sejumlah rumah sakit swasta dapat membuat pasien yang melintasi jalan tersebut merasa tidak nyaman. Belum lagi sejumlah galian hanya ditutupi oleh seng sebagian pembatas dengan posisi galian proyek spald-t berada tepat di persimpangan jalan utama.

"Seharusnya kalau galian itu dirasa sudah tidak perlu dikerjakan lagi ya langsung dilakukan perbaikan, baik galian maupun badan jalannya. Ini posisi galian berada ditengah persimpangan jalan dan membuat pengendara tidak bisa mengetahui apakah ada pengendara lain didepannya karena tertutup seng dari proyek spald-t itu, "kata dia.

Dikonfirmasi, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Ichwanul Ihsan yang biasanya mengawasi proyek ini ketika dihubungi mengaku sudah pensiun. Sementara Ketua Satuan Kerja (Satker) Pelaksnaan Prasarana Pemukiman Provinsi Riau Yenni Mulyadi yang biasa memberikan konfirmasi, tidak bisa dihubungi. Nomor telpon yang bersangkutan tidak aktif. Hingga tulisan ini diturunkan, upaya pesan dan obrolan whatsapp yang dikirimkan wartawan juga belum ditanggapi.(ayi/end/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Sukajadi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook