(RIAUPOS.CO) - Rapat dengar pendapat antara Komisi V DPRD Riau dengan Dinas Sosial Provinsi awal pekan kemarin menguak adanya dugaan pemotongan bantuan sosial bagi konsumsi beberapa rumah panti asuhan milik Pemprov.
Terkait hal itu, Komisi V DPRD Riau memastikan bakal menelusuri penyaluran bansos khusus panti asuhan. Itu setelah adanya temuan salah seorang anggota DPRD, Ade Hartati beberapa waktu lalu.
Di mana dalam kunjungan ke sebuah panti asuhan, Ade mendapati aduan uang yang diterima anak panti hanya berjumlah Rp3.500. Sedangkan yang sudah diplotkan ke dalam APBD berjumlah Rp10 ribu. Ia pun sempat menanyakan sisa dari uang yang seharusnya diterima panti.
Saat ini, lanjut Ade, pihaknya sudah meminta data penyaluran bansos untuk seluruh Provinsi Riau oleh Dinsos. Namun pihak dinas sendiri belum memberikan data yang dimaksud. Padahal seharusnya, penggunaan uang daerah tercatat dengan rapi. Sehingga ketika data tersebut diperlukan pihak dinas sudah bisa langsung memberikan.
“Sudah kami minta. Nanti akan kami pelajari. Bagaimana penyaluran bantuan tersebut,” sebut Ade, Rabu (10/6).
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat internal untuk menelusuri penyaluran bansos tersebut. Sehingga tidak ada kecurigaan atau prasangka buruk atas aduan yang ditemukan.”Dalam waktu dekat. Karena dalam pekan ini sudah ada beberapa jadwal bersama dinas lainnya,” tuntas Ade.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Jaya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp perihal dugaan pemotongan dana bansos untuk panti asuhan tersebut tidak memberikan jawaban
Sementara, Ketua Panti Asuhan Amanah Pekanbaru, Jalan Banda Aceh, Ani mengungkapkan, sudah mengajukan bantuan sosial panti ke Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Sosial, tetapi tidak tahu kapan bantuan sosial panti asuhan itu dikucurkan oleh pemerintah.