Masjid Abu Darda, Megah tanpa Kotak Amal

Riau | Sabtu, 11 Mei 2019 - 11:08 WIB

Masjid Abu Darda, Megah tanpa Kotak Amal
MEGAH: Bangunan Masjid Jamik Abu Darda yang terdapat di Panam, Kota Pekanbaru ini terlihat megah. Masjid dapat menampung jamaah hingga 3.000 orang. Foto diambil Jumat (10/5/2019). (JOKO SUSILO/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Masjid yang mampu menampung lebih 3.000 jamaah ini, salah satu masjid termegah yang ada di Pekanbaru, Provinsi Riau. Kabarnya, pembangunan masjid ini sudah menghabiskan dana puluhan miliar. Itu semua hanya dibiayai satu orang.

Kabar tentang masjid yang tanpa kotak amal ini pun, memang benar adanya. Saat Riau Pos berada di dalam masjid tidak menemukan satu kotak amal pun. Biasanya kotak amal selalu ada di setiap sudut bangunan setiap masjid di Pekanbaru.

Baca Juga :Kediaman Imam Al Aqsa Diserbu Pasukan Israel

Saat memasuki area masjid, langsung disambut dengan sejuknya udara. Sejuknya menyapu seluruh permukaan kulit. Full AC. Semua dinding bangunan terdiri dari material granit mewah. Terdiri dari beberapa unsur corak kecoklatan, putih dan warna sedikit putih gading dan hitam.

Hamparan karpet bercorak merah dan warna lainnya di dalam masjid, terkesan menambah indah interior masjid berukuran sekitar 50 x 45 meter tersebut.

Masjid Darda memang sedikit berbeda di antara masjid yang ada lainnya. Dinding di antara ruangan di dalam masjid sama sekali tidak terlihat ukiran atau tulisan kaligrafi ayat-ayat suci Alquran sebagaimana umumnya masjid.

Setiap dinding masjid tersebut terkesan polos tanpa hiasan yang mencolok. Meski terkesan sederhana, namun granit yang menempel di dinding masjid justru menambah kemewahan dan kemegahan masjid. Ketiadaan kaligrafi di setiap dinding bisa jadi agar kekhusyukan jamaah tidak terganggu dengan hiasan itu.

Masjid berlantai dua tersebut, selalu ramai dengan para jamaah. Apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah sekarang ini. Sebagian jamaah datang ke masjid untuk meningkatkan ibadah. Mereka ada yang melaksanakan salat sunah, berzikir dan tadarus.

Kajian sunah cukup rutin digelar setiap pekannya. Jamaah yang datang menuntut ilmu memang cukup tinggi. Mendengarkan kajian sunah atau cerama dari seorang ustaz yang didatangkan.

“Kajian sunah atau penceramah cukup sering,” ungkap H Murtadho Habibi Lc, Imam Masjid Abu Darda saat ditemuai Riau Pos.

Bertepatan dengan bulan Ramadan, berbagai aktivitas dan program kajian sunah lainnya dilaksanakan seperti iktikaf, tadarus dan tahfidz yang salah satu menjadi aktivitas utama.

Masjid yang diresmikan tahun 2016 silam tersebut, juga menjadi salah satu objek kunjungan wisata religi. Banyak juga warga dari luar Kota Pekanbaru yang datang untuk bisa beribadah di masjid tersebut.

Di sekitar masjid berjejer para pedagang pakaian muslim lengkap. Mulai kopiah berbagai jenis. Kerudung, tasbih dan hiasan asesoris lainnya.

Penulis: Joko Susilo

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook