PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Masjid yang mampu menampung lebih 3.000 jamaah ini, salah satu masjid termegah yang ada di Pekanbaru, Provinsi Riau. Kabarnya, pembangunan masjid ini sudah menghabiskan dana puluhan miliar. Itu semua hanya dibiayai satu orang.
Kabar tentang masjid yang tanpa kotak amal ini pun, memang benar adanya. Saat Riau Pos berada di dalam masjid tidak menemukan satu kotak amal pun. Biasanya kotak amal selalu ada di setiap sudut bangunan setiap masjid di Pekanbaru.
Saat memasuki area masjid, langsung disambut dengan sejuknya udara. Sejuknya menyapu seluruh permukaan kulit. Full AC. Semua dinding bangunan terdiri dari material granit mewah. Terdiri dari beberapa unsur corak kecoklatan, putih dan warna sedikit putih gading dan hitam.
Hamparan karpet bercorak merah dan warna lainnya di dalam masjid, terkesan menambah indah interior masjid berukuran sekitar 50 x 45 meter tersebut.
Masjid Darda memang sedikit berbeda di antara masjid yang ada lainnya. Dinding di antara ruangan di dalam masjid sama sekali tidak terlihat ukiran atau tulisan kaligrafi ayat-ayat suci Alquran sebagaimana umumnya masjid.
Setiap dinding masjid tersebut terkesan polos tanpa hiasan yang mencolok. Meski terkesan sederhana, namun granit yang menempel di dinding masjid justru menambah kemewahan dan kemegahan masjid. Ketiadaan kaligrafi di setiap dinding bisa jadi agar kekhusyukan jamaah tidak terganggu dengan hiasan itu.
Masjid berlantai dua tersebut, selalu ramai dengan para jamaah. Apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah sekarang ini. Sebagian jamaah datang ke masjid untuk meningkatkan ibadah. Mereka ada yang melaksanakan salat sunah, berzikir dan tadarus.
Kajian sunah cukup rutin digelar setiap pekannya. Jamaah yang datang menuntut ilmu memang cukup tinggi. Mendengarkan kajian sunah atau cerama dari seorang ustaz yang didatangkan.
“Kajian sunah atau penceramah cukup sering,” ungkap H Murtadho Habibi Lc, Imam Masjid Abu Darda saat ditemuai Riau Pos.
Bertepatan dengan bulan Ramadan, berbagai aktivitas dan program kajian sunah lainnya dilaksanakan seperti iktikaf, tadarus dan tahfidz yang salah satu menjadi aktivitas utama.
Masjid yang diresmikan tahun 2016 silam tersebut, juga menjadi salah satu objek kunjungan wisata religi. Banyak juga warga dari luar Kota Pekanbaru yang datang untuk bisa beribadah di masjid tersebut.
Penulis: Joko Susilo
Editor: Eko Faizin