Malam Ini, Tablig Akbar dan Penggalangan Dana Bersama UAS

Riau | Jumat, 10 November 2023 - 09:20 WIB

Malam Ini, Tablig Akbar dan Penggalangan Dana Bersama UAS
Erisman Yahya, Kepala Dinas Komunikasi Informartika dan Statistik Riau (DOK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tablig akbar dan penggalangan dana untuk Palestina bersama Ustaz Abdul Somad (UAS) akan dilaksanakan, Jumat (10/9) malam ini. Kegiatan ini dipusatkan di halaman Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.

Kepala Dinas Komunikasi Informartika dan Statistik Riau Erisman Yahya mengatakan, masyarakat yang hendak mengikuti acara ini sudah diminta mulai datang ke Masjid Raya An-Nur sejak sore hari. “Tablig Akbar bersama UAS dimulai setelah Salat Isya. Namun rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak bakda salat Magrib,” katanya, Kamis (9/11). 


Pada tablig akbar tersebut akan ada penggalangan dana untuk Palestina. Hingga saat ini donasi yang terkumpul khusus dari ASN Pemprov Riau sudah lebih dari Rp800 juta. “Kemudian juga ada penggalangan dana dari Baznas Riau. Dari laporan yang kami dapat juga sudah terkumpul Rp500 juta lebih,” sebutnya.

Pihaknya memprediksi, donasi yang terkumpul bisa lebih banyak lagi, karena nantinya juga akan ada pelelangan beberapa hasil karya UAS seperti lukisan. Hasilnya juga akan didonasikan untuk Palestina. “Nantinya di lokasi juga akan ada pengalangan dana karena itu kami imbau masyarakat untuk menyiapkan donasi terbaiknya,” ujarnya.

Untuk diketahui, sampai 5 November 2023, Baznas Provinsi Riau telah menghimpun donasi peduli untuk Palestina sebesar Rp240.198.791. Infak/sedekah dapat disalurkan  melalui Rekening BRK Syariah 1011105992 an Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Riau. Yang mau berdonasi dimohon untuk mencantumkan angka “10” di akhir nominal transfer. Misalnya Rp1.000.010. Konfirmasi SEDEKAH melalui LAYANAN BAZNAS: WhatsApp-0823 8698 1266.

Santri  Bequranic Bengkalis Gelar Aksi Solidaritas 
Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bequranic Pangkalan Batang, Bengkalis menggelar aksi solidaritas dan dukungan kepada Palestina di Lapangan Tugu, Bengkalis, Kamis (9/11). Aksi solidaritas Free Palestina tersebut diikuti ratusan santri laki laki dan perempuan serta orang tua santri dengan mengenakan pakai hitam dan atribut serta spanduk dukungan ke umat Muslim Palestina. Dari pantauan di lapangan, aksi solidaritas para santri diawali dengan melakukan long march dari Pondok Pesantren Bequranic yang beralamat di Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis menuju Lapangan Tugu Bengkalis. 

Rombongan santri yang dipimpin langsung oleh pimpinan Ponpes Bequranic Ustaz Suhaimi dengan membawa atribut Palestina dan bendera Merah Putih dengan menempuh perjalanan sekitar 3 jam. 

Ratusan atribut yang dibawa bertuliskan “We Stand With Palestine”  “Stop Bombing Gaza” “Stop Bom Palestina dan Free Palestina” dan seluruhnya menggunakan syal Palestina.

Pemimpin Ponpes Bequranic Ustaz Suhaimi menyampaikan, aksi ini merupakan salah bentuk solidaritas kemanusiaan serta rasa kepedulian sesama umat muslim. Apalagi kekejaman yang dilakukan ziones Israel sudah di luar batas kemanusiaan. “Ini bentuk dukungan kita terhadap saudara kita yang tertindas,” ujar Suhaimi.

Suhami juga mengajak santrinya mengirimkan doa kepada warga Palestina yang saat ini sedang berjuang. “Aksi Palestina saat ini merupakan salah satu bentuk kemanusiaan. Mari kita tunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kita ada dengan cara mendukung palestina dengan iringan doa,” ucapnya.

Sementara, Ustaz Filusman Hasyim saat memberikan tausiah mengajak umat Islam untuk terus mendoakan rakyat Palestina yang sedang berjuang meraih kemerdekaan dan menjaga Masjid Al-Aqsha. “Sudah sepantasnya umat Islam untuk terus mendoakan dengan hati yang tulus juga pikiran serta sikap dalam berpihak kepada saudara di Palestina,” harapnya.

MUI Imbau Umat Muslim Salat Ghaib dan Doa Qunut Nazilah 
Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis menyerukan kepada umat  Islam di Bengkalis untuk melaksanakan Salat Ghaib bagi syuhada Palestina serentak pada, Jumat (10/11). Imbauan yang merujuk kepada tausiyah MUI Pusat pada 11 Oktober 2023 yang berkumpul kepada umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan Salat Ghaib bagi syuhada Palestina di masjid-masjid seluruh Indonesia, dan melakukan qunut nazilah guna mendoakan keselamatan bagi bangsa Palestina. Ketua MUI Bengkalis KH Amrizal SAg MA mengimbau kepada pengurus masjid se-Kabupaten Bengkalis untuk melaksanakan Salat Ghaib bagi syuhada Palestina dan membacakan doa qunut nazilah guna mendoakan keselamatan bagi bangsa Palestina.

“Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menggalang bantuan kemanusiaan melalui masjid, musala, lembaga pendidikan, ormas Islam, lembaga bantuan yang legal dan disalurkan ke Badan Amil Zakat Nasional Bengkalis melalui rekening tanggap bencana dengan nomor rekening Bank BSI : 7121650392 dengan kode Bank 451,” ujarnya.

Banyak Layanan Kesehatan Hancur
Rumah sakit (RS) menjadi hal yang sangat penting dalam tragedi kemanusiaan di Gaza. Sejak perang pecah sebulan lalu, PBB menyebut,14 dari 35 rumah sakit yang memiliki layanan rawat inap tidak lagi beroperasi. Sebanyak 71 persen fasilitas perawatan primer telah ditutup. Kondisi itu terjadi setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membombardir sejumlah RS dan memblokade total Jalur Gaza. Pasokan listrik dimatikan dan suplai bahan bakar juga dihentikan. Ketika stok bahan bakar telah habis, generator-generator di RS juga mati.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, serangan terbaru Israel pada Selasa (7/11) malam menghantam dua RS anak dan satu-satunya RS jiwa di wilayah tersebut. Selama akhir pekan, serangan juga terjadi di Rumah Sakit Shifa di Gaza City. RS Indonesia di Gaza Utara beberapa hari sebelumnya tidak beroperasi karena kekurangan bahan bakar.

Pada saat yang sama, korban jiwa maupun luka terus berjatuhan setiap hari. Diperkirakan 25 ribu orang di Gaza terluka sejak 7 Oktober. Berbagai pihak tengah mencari solusi terbaik terhadap krisis RS tersebut. Solusi alternatif antara lain mengevakuasi pasien ke luar negeri dan mendirikan RS lapangan. Namun, rencana itu itu kecil terwujud jika pertempuran tidak kunjung berakhir. 

Manager Médecins Sans Frontières (MSF) Michel-Olivier Lacharite mengungkapkan, fasilitas medis yang saat ini masih berfungsi pun kondisinya memprihatinkan. Semua kebanjiran pasien dan beroperasi melebihi kapasitas. ’’Dalam beberapa pekan terakhir semua rumah sakit di wilayah utara tidak menerima pasokan sama sekali,’’ ujar Lacharite, seperti dikutip France24.

Pasokan obat belakangan juga kian menipis. Banyak laporan masuk yang menyebutkan, dokter terpaksa melakukan prosedur pembedahan tanpa anastesi sama sekali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memverifikasi, setidaknya 218 serangan terhadap pusat kesehatan di wilayah Palestina dan 19 serangan di Israel, sejak 7 Oktober lalu. WHO menegaskan serangan itu merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Kondisi darurat kemanusiaan itupun membuat sejumlah negara bergerak. Italia mengirimkan kapal rumah sakit ke perairan dekat Pantai Gaza. Rabu (8/11), Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menyatakan, kapal itu akan dipakai untuk membantu merawat korban konflik Israel-Palestina. 

Kapal itu telah berangkat dengan 170 staf, termasuk 30 orang yang dilatih untuk keadaan darurat medis. ’’Italia juga berupaya mengirim bantuan berupa rumah sakit lapangan ke Gaza,’’ ujarnya, seperti dikutip The Guardian. 

Sehari sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) juga menyatakan telah mengirim bantuan untuk mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza. Selain Italia dan UEA, Turki juga menegaskan akan menampung 1.000 dari 2.000 pasien kanker di Gaza dan perawatan warga sipil lainnya. Sebab, RS Persahabatan Turki-Palestina di Gaza tidak berfungsi setelah kehabisan bahan bakar pekan lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Turki Fahrettin Koca mengatakan, dua kapal RS telah diberikan akses ke Pelabuhan Mesir untuk mengirimkan barang-barang. Baik untuk membuat RS lapangan di Gaza serta membawa ambulans.

Prancis juga telah mengirimkan kapal RS pertama, Saat ini, sedang menyiapkan kapal kedua dengan fasilitas medis lebih canggih. Mereka pun tengah melakukan pembicaraan dengan Mesir untuk membangun fasilitas medis militer di lapangan. ‘’Itu termasuk unit bedah untuk orang-orang yang terluka parah di Jalur Gaza,’’ ujar Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.

Mesir sudah membangun RS lapangan di Sinai Utara, dekat Jalur Gaza dan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir. Namun, Sejauh ini baru beberapa pasien yang berhasil masuk ke Mesir. 

Paling Berbahaya dalam 56 Tahun Terakhir
Dalam pada itu, Mesir mengutuk kebisuan dunia internasional terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel. Padahal, serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada penduduk sipil di Gaza merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.

Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada Konferensi Paris tentang bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Acara itu dihadiri delegasi lebih dari 80 negara dan organisasi terkait. ’’Apa yang dilakukan pemerintah Israel jauh melebihi hak untuk membela diri,’’ ujar Shoukry, seperti dikutip Al Jazeera. Sebelumnya, Perdana Menteri Palestina Shtayyeh juga mengatakan bahwa Israel tidak melancarkan perang melawan Hamas, melainkan melawan seluruh warga Palestina.

Sementara itu, Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Turk menyatakan, Hamas dan Israel sama-sama melakukan kejahatan perang dalam sebulan terakhir. Serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dianggap keji, brutal, dan mengejutkan. Penyanderaan yang masih terjadi pun adalah sebuah kejahatan perang. (sol/ksm/sha/c18/hud/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook