PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Kesehatan (Diskes) sudah menerima salinan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru terkait penerapan PPKM. Dalam Inmendagri terbaru tersebut, ada perubahan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa daerah di Riau.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dalam Inmendagri yang beredar tersebut, untuk di Riau saat ini ada enam kabupaten/kota yang PPKM-nya level 2. Sebelumnya hanya dua daerah.
"Salinan Inmendagri terbaru sudah kami terima, saat ini ada enam kabupaten/kota yang PPKM-nya sudah level 2," kata Mimi.
Enam daerah tersebut, lanjut Mimi, adalah Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, Siak, Kampar, Kota Pekanbaru dan Dumai. Sedangkan enam kabupaten lainnya PPKM-nya masih berada pada level 3.
"Untuk yang PPKM-nya masih level 3 yakni Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Kuantan Singingi," paparnya.
Dijelaskan Mimi, untuk saat ini, salah satu indikator turunnya level PPKM yakni capaian vaksinasi. Terutama saat ini vaksinasi bagi lansia. Karena itu, pihaknya mengimbau agar kegiatan vaksinasi bagi lansia terus digalakkan. "Jadi selain jumlah kasus dan keterisian ruang perawatan di rumah sakit, progres vaksinasi juga menjadi indikator," jelasnya.
Untuk update Covid-19, per hari Selasa (9/11), di Riau bertambah lima pasien. Dengan penambahan lima pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.147 orang. Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 15 pasien, sehingga total 123.966 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih sebanyak 4.114 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 16 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 51 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 67 orang," ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah. "Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Lakukan Evaluasi
Status Kota Pekanbaru belum turun dari PPKM level 2 yang diperpanjang hingga 22 November nanti. Kondisi ini terjadi karena indikator vaksinasi lanjut usia (lansia) yang diharuskan untuk turun ke PPKM level 1 belum tercapai.
Pengumuman perpanjangan PPKM level 2 di Pekanbaru dilakukan pemerintah pusat, Senin (8/11) malam. Kemudian, Selasa (9/11) Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan rapat evaluasi terkait pelaksanaan PPKM level 2. Dalam penerapan PPKM, untuk bisa berada di level 1 ada indikator yang harus dipenuhi. Di Pekanbaru, saat ini dari beberapa indikator, yang belum terpenuhi adalah vaksinasi lansia yang dipersyaratkan berada di angka 60 persen dan tracking pasien positif 1 berbanding 14.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT yang memimpin rapat evaluasi memaparkan, dari laporan yang disampaikan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, angka kasus Covid-19 di Pekanbaru sudah rendah.
"Dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 58, hasil evaluasi PPKM di luar Jawa dan Bali, Kota Pekanbaru masih berada di level 2 mulai 9 hingga 22 November. Hasil pemaparan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), fasilitas perawatan pasien Covid-19, rumah sakit dan isolasi terpadu (isoter) sudah kosong semuanya, baik pemko maupun Pemprov Riau," kata Firdaus.
Yang masih menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah, vaksinasi lansia di Pekanbaru masih berada di angka 51 persen. Pekanbaru perlu 11.000 orang lansia lagi yang divaksin.
"Tadi saya bagi tugas bagi 21 puskesmas. Jadi, masing-masing puskesmas harus melakukan vaksinasi 488 orang lansia. Para lurah harus mengajak pada lansia di wilayah kerjanya dalam waktu 10 hari ke depan," tegas Wako.
Di luar itu, untuk masyarakat usia 18-59 tahun vaksinasi sudah lebih dari 70 persen. Indikator lain yang juga harus dipenuhi adalah tracing kontak erat yang dipersyaratkan 1 berbanding 14. Yakni satu orang pasien positif dilacak 14 orang kontak eratnya. Di Pekanbaru, ini sudah berada di angka 1 berbanding 11.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan, bila vaksinasi lansia di bawah 40 persen maka Pekanbaru bisa kembali naik ke PPKM level 3.
"Kami sudah memacu vaksinasi bagi lansia, pemberian vaksin kita lakukan secara bertahap," kata Jamil.
Dirinya mengaku sudah meminta kepada tim Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru untuk menggesa vaksinasi lansia. Camat dan fasilitas kesehatan di dorong membantu untuk melakukan percepatan vaksinasi. Jamil menyebut, untuk bertahan di PPKM level 2 tim satgas sudah menggesa pemberian vaksin bagi lansia lebih dari 40 persen. Capaian itu meningkat seiring arahan dari Wali Kota Pekanbaru terkait percepatan vaksinasi bagi lansia pada pekan kemarin.