SELATPANJANG(RIAUPOS.CO) - Libur Idulfitri telah usai. Tapi arus balik tampaknya belum berakhir. Kepadatan jumlah penumpang masih mewarnai kondisi Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, hingga Senin (9/5).
Dampaknya, kunjungan armada pun meningkat tajam menyikapi kepadatan yang belum berkurang.
Pada hari pertama masuk kerja kemarin, kunjungan kapal di pelabuhan Selatpanjang malah menembus angka tertinggi sejak arus mudik hingga arus balik berlangsung. Dari data yang didapatkan Riau Pos melalui petugas lalu lintas laut KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan, Senin (9/5) sore, kunjungan kapal yamg terekam sebanyak 51 call of port. Padahal semula berkisar 6 hingga 47 call of port saja.
"Iya prediksi kami kemarin tidak meleset. Kepadatan masih terjadi karena masih banyak penumpang yang gagal mendapatkan tiket beberapa hari sebelum ini. Setidaknya total penumpang turun dan naik sekitar 3.361 orang. Sementara penumpang yang transit (di atas kapal) 4.834. Makanya jumlah kunjungan naik menjadi 51 call. Bahkan tercatat kunjungan kapal hari ini (kemarin, red) paling tinggi jika dibandingkan sebelumnya," ungkap.
Sementara itu, di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II mencatat, jumlah penumpang balik yang dilayani sejak 2 Mei hingga 8 Mei 2022 atau hari H hingga H+5 ada sebanyak 53.692 orang atau mencapai 91 persen dari total jumlah penumpang yang dilayani pada periode yang sama di tahun 2019 (periode terakhir sebelum pandemi).
"Untuk pesawatnya sebanyak 368 pergerakan atau mencapai 80 persen dari total pergerakan di periode yang sama di tahun 2019," kata Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru M Hendra Irawan, Senin (9/5).
Ia mengungkapkan, kalau dibandingkan dengan tahun lalu (2021) di mana dilakukan peniadaan mudik, penumpang tumbuh sebesar 312 persen, sedangkan pesawat sebesar 194 persen. "Puncak arus balik penumpang dan pesawat terjadi pada hari ini (kemarin, red) yaitu H+5 atau pada 8 Mei 2022 sebanyak 10.205 orang dengan jumlah 60 pergerakan pesewat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat dua extra flight yaitu Super Air Jet tujuan Jakarta dan Lion Air tujuan Batam. "Demikian sementara update info arus balik dari hari H sampai H+5," ujarnya.
Oneway Tuntas, Tingkat Kecelakaan Turun 31 Persen
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi pantaslah berpuas diri. Pengamanan dan rekayasa lalu lintas dalam arus mudik dan balik lebaran 2022 diakhiri dengan fantastis. Selain tidak ada kejadian menonjol seperti kemacetan yang mematikan, namun juga terjadi penurunan angka kecelakaan yang mencapai 31 persen. Prinsip keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi juga dipegang teguh jajaran Korlantas.
Irjen Firman menuturkan, rekayasa lalu lintas beruna oneway dan ganjil genap diputuskan diakhiri. Kebijakan itu diambil berdasarkan data terjadinya penurunan volume kendaraan arus balik. "Kondisi dan situasi jalan tol sudah lancar," ujarnya.
Korlantas telah melaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa oneway dan ganjil genap yang sempat diperpanjang hingga 6 Mei tuntas. Dia mengatakan, jajaran Korlantas mengakhirnya dengan menyisiri jalan tol dari KM 414 Kalikangkung hingga ke KM 70 dan akhirnya sampai ke kantor Korlantas. "Rombongan menyisir jalan tol sampai ke kantor kami, pusat koordinasi pelayanan masyarakat dalam pengaturan jalan," terangnya.
Menurutnya, berdasarkan data kecelakaan Operasi Ketupat 2022 diketahui terjadi penurunan angka kecelakaan. Dengan presentase yang mencapai 31 persen. "Bila dibandingkan dengan mudik lebaran 2019 lho, sebelum pandemi," tegasnya.
Tingkat fatalitas dalam kecelakaan juga mengalami penurunan. Dia mengatakan, dengan begitu keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi dilaksanakan jajaran Korlantas. "Semoga juga Covid 19 tidak kembali menyebar," ujarnya.
Sementara Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Gatot Repli Handoko mengatakan, untuk Senin (8/5) dipastikan semua gerbang tol ke arah Jakarta ramai lancar. Perkiraan waktu tempuh 5 jam 40 menit. "Waktu tempuh normal," urainya.
Waktu tempuh tersebut, lanjutnya, dinilai normal karena petugas kepolisian tidak perlu menerapkan Oneway dan ganjil genap. Berbeda dengan sehari sebelumnya, waktu tempuh 5 jam 40 menit bisa dilakukan karena diakselerasi dengan oneway dan ganjil genap. "Ini tanpa rekayasa lalu lintas," tegasnya.(wir/anf/idr/jpg)