POLDA AKAN TINDAK TEGAS OKNUM YANG RUGIKAN MASYARAKAT

Cek Distribusi Minyak Goreng dari Hulu ke Hilir

Riau | Selasa, 15 Maret 2022 - 12:16 WIB

Cek Distribusi Minyak Goreng dari Hulu ke Hilir
Sunarto (Kabid Humas Polda Riau) (ISTIMEWA)

Di sisi lain, Sigit menegaskan, kapolda jajaran juga harus melakukan pengawasan ketat di pelabuhan, jalur-jalur perbatasan, hingga jalur darat untuk mencegah adanya pelanggaran dari produsen yang mencoba bermain-main untuk melakukan ekspor CPO dan turunannya secara diam-diam. Mengingat, kata Sigit, Kementerian Perdagangan telah membuat kebijakan terkait dengan perusahaan untuk melakukan ekspor. Pasalnya, mereka harus menyelesaikan kewajibannya soal domestic market obligation atau DMO.

“Pastikan cek dengan dinas perdagangan dan satgas untuk koordinasi terkait dengan adanya potensi barang dilarikan ke luar. Karena itu, lakukan pengawasan proses distribusi di dalam maupun luar negeri melalui jalur-jalur yang digunakan," papar Sigit.


Warga Harapkan Operasi Pasar Minyak Goreng
Hingga kemarin, warga Kota Pekanbaru, khususnya kaum ibu masih sulit menemukan minyak goreng bersubsidi. Warga mendesak Pemko Pekanbaru segera menggelar operasi pasar murah minyak goreng. Pantuaan Riau Pos, Senin (14/3), di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru seperti Pasar Pagi Arengka, Pasar Pagi Cik Puan, Pasar Pagi Dupa dan Pasar Limapuluh, tak tampak satupun pedagang yang memiliki stok minyak goreng kemasan bersubsidi di toko mereka.

Sebagian pedagang hanya menjual minyak goreng curah yang stoknya tidak banyak dan dengan harga jual jauh di atas harga subsidi yang ditetapkan pemerintah. Salah seorang pedagang toko kelontong di Pasar Pagi Arengka, Yati mengaku sejak sepekan terakhir stok minyak goreng kemasan subsidi yang sebelumnya ada kini mulai mengalami kekosongan.

Hal ini disebabkan tidak kunjung turunnya stok minyak goreng kemasan subsidi tersebut dari pihak distributor. Pedagang pun mengaku kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan subsidi yang dijual seharga Rp14.000 per liternya.

“Minyak goreng kosong sudah lebih sepekan. Kami pun masih menunggu barangnya dari distributor yang sampai sekarang tak pernah datang," kata dia.

Saat ditanyakan terkait stok minyak goreng kemasan yang ada di tempatnya, Yati mengatakan, minyak goreng kemasan tersebut bukan harga subsidi. Ia menjual minyak goreng kemasan ukuran 900 mililiter seharga Rp15.000 dan ukuran 2 liter seharga Rp35.000. Ia mengaku, stok minyak goreng kemasan itu merupakan stok lama yang sebelumnya sudah dimiliki oleh para pedagang sebelum ada penurunan harga dari pemerintah.

“Minyak yang ada ini tidak subsidi. Kami jual dengan harga normal karena ini stok lama," kata dia.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Masdar, salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan. Menurutnya, saat ini minyak goreng subsidi masih mengalami kekosongan stok.  Ia menjual minyak goreng curah yang tersisa seharga Rp15.000 per kilogram. Di mana sebelumnya minyak goreng curah dijualnya berkisar Rp11.500 per kilogram.

“Tak ada stok lagi. Cuma ini saja," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Cik Puan Sri mengaku kebingungan mencari minyak goreng kemasan yang dijual dengan harga yang sudah diterapkan pemerintah. Dirinya bahkan sudah mendatangi sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru hanya untuk mencari minyak goreng kemasan tersebut.

“Susah sekali cari minyak goreng kemasan subsidi. Sudah beberapa pasar stoknya masih juga kosong. Kalaupun ada, harganya mahal," katanya.

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera membuka pasar murah untuk membantu masyarakat yang hingga kini masih kesulitan mencari minyak goreng kemasan subsidi untuk keperluan sehari-hari.

“Kalau bisa pemko gelar pasar murah lah, biar kami kaum ibu bisa mendapatkan minyak goreng kemasan subsidi. Kalau seperti ini kami mau masak menggunakan apa? Masa Riau yang kaya minyak malah warganya kesulitan mendapatkan minyak goreng, “ harapnya.

Terpisah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut tak bisa dimintai komentar terkait minyak goreng murah yang tak tersedia di pasar tradisional. Sambungan telepon ke nomor telepon seluler maupun WhatsApp-nya tak direspons. Begitu pun pesan singkat yang dikirimkan hingga pukul 22.00 WIB tak dijawab.

Polsek Limapuluh Cek ke Pasar
Sementara itu, menyikapi kelangkaan minyak goreng saat ini, Unit Binmas Polsek Limapuluh turun langsung ke pasar tradisional untuk mengecek ketersediaan minyak goreng di Pasar Sail, Senin (14/3).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kapolsek Limapuluh Kompol Dany Andhika Karya Gita mengatakan, pihaknya tak hanya mengecek ketersediaan minyak goreng di pasar, tapi juga di beberapa toko swalayan dan supermarket. “Dari pengecekan tersebut didapati minyak goreng langka," ujar Kapolsek, kemarin.

Untuk menyikapi situasi yang terjadi saat ini, Kapolsek memerintahkan Unit Reskrim dan Intelijen untuk memonitor apakah ada penimbunan minyak goreng oleh pihak- pihak tertentu yang ada di wilayah Hukum Polsek Limapuluh.

Lebih lanjut dikatakannya, Polri akan terus mendukung dan mengawal kebijakan pemerintah dalam upaya ketersediaan dan stabilisasi harga minyak goreng.

Dan pihaknya juga bersama dengan stakeholder terkait akan terus melakukan monitoring, pengecekan langsung guna memastikan ketersediaan aman, distribusi lancar dan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kompol Dany juga meminta agar masyarakat tidak melakukan kegiatan-kegiatan penimbunan minyak goreng yang bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook