KOTA (RIAUPOS.CO) -- Dekatnya waktu Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH menegaskan kepada seluruh jajarannya agar bersikap netral.
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di jajaran Polresta Pekanbaru itu saat diwawancarai Riau Pos, Selasa (9/4) siang.
“Kami mengingatkan kembali, hari Rabu nanti tepatnya tanggal 17 April 2019, TNI Polri menjamin masyarakat untuk menggunakan hak suaranya,” kata pria yang kerap dipanggil Santo itu.
Lebih lanjut dijelaskannya, sesuai dengan dikeluarkannya Telegram Kapolri Jenderal Tito Karnavian Nomor STR/126/III/OPS 1.1.1/2019 yang dikeluarkan pada tanggal 18 Maret 2019 lalu bahwa Polri bersifat netral.
“Di sini ditegaskan di antaranya untuk tidak membantu, mendeklarasikan capres dan cawapres maupun caleg manapun,” kata Santo.
Tidak hanya itu mendekati pemilu nanti, pihaknya bersama tim gabungan akan terus meningkatkan pengamanan dengan terus melakukan patroli besar-besaran hingga hari tenang.
Di samping itu, pengamanan pun telah dipersiapkan pihaknya dengan menerjunkan personel yang tersebar di 2.448 tempat pemungutan suara (TPS). Ada beberapa pola pengamanan berubah dilakukan Polresta Pekanbaru mendekati pemilu 2019.
“Pola pengamanan kami di 2.448 TPS terdapat perubahan di daftar pemilih tetap (DPT) yang awalnya 507.213 berubah menjadi 515.598 DPT. Tentunya pola pengamanan kami berubah dan kami telah melaksanakan persiapan terhadap perubahan itu dari mulai logistik pemilu di kantor KPU kota menuju TPS begitu juga sebaliknya dari TPS ke PPK sampai dengan KPU Kota,” katanya.
Dengan kondisi tersebut pihaknya melaksanakan pengamanan secara maksimal untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat.
Dipaparkannya lagi, pihaknya juga telah memantau perkembangan media sosial yang memuat konten berita hoaks yang akan berdampak mengganggu situasi kamtibmas.
“Terkait media sosial kami punya tim patroli untuk bagaimana media sosial apakah berupa hoax, hate speech. Tentunya menjadi bagian kami juga. Yang paling utama adalah kepada masyarakat untuk tidak percaya dan meng-upload berita yang belum pasti kebenarannya,” terang Santo.(jrr)
(Laporan SAKIMAN, Kota)