KAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Setelah dilantik sebagai Gubernur Riau (Gubri) pada 20 Februari 2019 lalu, Gubernur Riau H Syamsuar menjadikan Kampar sebagai kabupaten pertama tujuan kunjungan kerja (Kunker) pada Senin (8/4). Kunjungan ini disambut langsung Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, Forkopimda Kampar dan Sekretaris Daerah Kampar Yusri. Pada hari itu, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, juga dinobatkan sebagai Datuok Panglimo Sultan Dirajo oleh Persukuan Bendang Kenegarian Air Tiris.
Terkait kunker perdana ini, langsung disampaikan Syamsuar saat memberi sambutan kedatangannya. Dirinya menyebutkan, sambutan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dan ninik mamak beserta kemenakan terasa sangat luar biasa.
‘’Tentunya kehadiran dan penyambutan yang dilakukan secara adat Kampar ini, kami ucapkan terima kasih. Terutama kepada Bupati Kampar, tokoh masyarakat, ninik mamak dan masyarakat pada umumnya. Sebagai gubernur, kami bersama Edi Natar mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Kampar saat pemilihan lalu. Insya Allah kami akan laksanakan tugas dengan penuh amanah,’’ sebut Syamsuar.
Uniknya, salah satu faktor pendukung menangnya Syamsuar diklaim beberapa tim suksesnya, karena mantan Bupati Siak itu bukanlah orang lain. Bagi masyarakat Kampar, jauh sebelum Syamsuar menjadi gubernur dirinya sudah menyandang panggilan Samondo Ughang Kampar, karena isteri Syamsuar merupakan orang Kampar asli.
Sementara itu, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto melaporkan beberapa hal terkait yang saat ini dihadapi oleh Pemkab Kampar. Hal itu terkait infrastruktur, pendidikan, kesehatan maupun program pembangunan lainnya. Catur menyebutkan, Kampar menaruh harapan yang sangat besar kepada Gubri untuk mendukung peningkatan pembangunan infrastruktur dan pembangunan lainnya.
‘’Seperti diketahui di wilayah Kabupaten Kampar terdapat sepanjang lebih kurang 334 km jalan provinsi. Dengan jalan sepanjang itu dan memiliki fungsi yang sangat vital dan strategis, sudah banyak yang mengalami kerusakan bahkan rusak berat. Sehingga mengganggu arus lalu lintas barang dan manusia. Besar harapan kami, ini menjadi perhatian serius gubernur,’’ sebut bupati.
Catur juga melaporkan terkait kondisi jembatan gantung di beberapa desa yang saat masih belum selesai kelanjutan pembangunannya. Oleh sebab itu, dirinya meminta untuk dapat diselesaikan segera untuk memperlancar denyut nadi kehidupan dan perekonomian masyarakat Kampar.(end)