PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah pusat melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah mengirimkan 10 ton garam yang akan disemai di awan. Garam tersebut untuk membantu melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Riau.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Hadi Penandio mengatakan, garam untuk TMC tersebut telah tiba di Riau, Selasa (9/3). Saat ini garam-garam tersebut disimpan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
"Stok garam sudah siap untuk pelaksanaan TMC di Riau. Garam yang tersedia saat ini sebanyak 10 ton dan disimpan di Lanud Roesmin Nurjadin," kata Hadi.
Lebih lanjut dikatakannya, selain garam, pesawat Cassa milik TNI AU saat ini juga sudah berada di Lanud Roesmin Nurjadin. Pesawat ini akan digunakan untuk menyemai garam di udara.
"Alhamdulillah pesawat yang akan digunakan untuk menyemai garam di udara juga sudah landing," ujarnya.
Sedangkan untuk personel, ujar Hadi, tim dari BPPT juga sudah berada di Riau. Mereka saat ini sedang mempersiapkan perangkat teknis untuk melakukan TMC.
"Semua keperluan untuk melakukan TMC sudah ada di Riau, seperti garam, pesawat dan tim. In sya Allah besok (hari ini, red) TMC sudah bisa dimulai," ujarnya.
Pesawat Tempur Pantau Karhutla di Riau
Harpy Flight dari Rydder Skadron Udara 16 Wing 6 Lanud Roesmin Nurjadin melakukan patroli udara memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah Dasan, perbatasan Kabupaten Siak dan Bengkalis, Selasa (9/3). Harpy Flight terdiri dari dua pesawat, TS-1608 yang diawaki oleh Danskadud 16 Mayor Pnb Andri Setyawan ST MMOAS serta TS-1623 oleh Lettu Pnb Galih Rakasiwi dan Kapten Pnb Yusuf Atmanegara, melaksanakan latihan Basic Fighter Maneuver atau BFM di Military Training Area (MTA) Lanud Roesmin Nurjadin.
Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Andi Kustoro mengatakan, upaya pencegahan karhutla akan terus dilakukan. Itu adalah komitmen bersama seluruh elemen yang tergabung di dalam satgas siaga penanggulangan bencana asap akibat karhutla di Riau.
"Pesawat tempur yang ada di Lanud Rsn akan terus melakukan patroli udara bersamaan dengan melaksanakan latihan," katanya.
Ditegaskannya lagi, hal ini dilaksanakan sebagai upaya mencegah terjadinya karhutla di Riau. Juga membantu pemerintahan daerah dalam upaya bersama-sama untuk mewujudkan Riau tanpa asap.
"Diharapkan semua elemen dapat mendukungnya," ujar Andi Kustoro.
Lebih lanjut Andi mengatakan, diharapkan patroli udara lewat pesawat tempur dapat mendeteksi dini karhutla di Sumatera, khususnya wilayah Bumi Lancang Kuning. Selanjutnya Danskadud 16 Mayor Pnb Andri Setyawan menjelaskan, dari pantauan selama patroli telah menemukan lokasi karhutla yaitu di daerah Dasan.
"Patroli karhutla di latihan profisiensi ini adalah salah satu fungsi dari Dinas Operasi Lanud Rsn sebagai Posko Udara Satgas Karhutla 2021. Hasilnya nanti akan langsung disampaikan oleh kru kepada posko karhutla untuk tindakan pemadaman lebih lanjut," ujar Andri menambahkan.
Saat ini juga telah tiba dukungan pesawat TMC dari Malang dengan kapasitas 800 kilogram garam yang siap diangkut untuk TMC. Hal ini disampaikan pilot pesawatnya, Kapten PNB Yohanes dari Skadron Udara IV kepada awak media begitu sampai di Pekanbaru.
"Besok (hari ini, red) kami mulai lakukan TMC di wilayah Pekanbaru dan sekitar dan menyesuaikan kondisi," ujarnya.
Untuk pelaksanaannya, ujar Yohanes, tentu menyesuaikan dengan kondisi awan dan harapannya dapat turun hujan dengan maksimal. Untuk sekali TMC itu akan menaburkan 800 kg garam, dengan jenis pesawat Casa C212 seri 200 buatan PT Dirgantara Indonesia.
Lima Jam Padamkan Api Rimbo Panjang
Api terpantau di kawasan paling rawan kebakaran di Kabupaten Kampar, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang sekitar pukul 08.00 WIB. Wilayah yang berbatasan dengan desa yang juga sangat rawan, Desa Karya Indah didominasi lahan gambut yang cukup tebal. Perlu waktu setidaknya lima jam untuk menjinakkan api.
Laporan dari BPBD Kampar dan Tim Pemburu Karhutla Polres Kampar, tim gabungan secara penuh mulai memadamkan api sekitar 09.00 WIB. Dengan luas lahan yang diperkirakan mencapai 2 hektare di titik tersebut, para petugas gabungan TNI, Polri, Manggal Agni dan Masyarakat Peduli Api Rimbo panjang, baru dapat menjinakkan api sekitar pukul 14.00 WIB.
Puluhan personel, 20 di antaranya Tim Pemburu Karhutla Polres Kampar, pagi hingga siang itu berjibaku memadamkan api dengan peralatan 4 unit mesin pompa air dan 4 unit mini straker. Tim ini terbantu dari sumber air yang berasal dari parit kanal yang disekat, yang berada di sekitar lokasi.
Awalnya yang terbakar adalah semak belukar. Namun tanah permukaan cukup kering dan cuaca panas, pada beberapa titik api ikut memakan lahan gambut. Maka kendati api sudah bisa dijinakkan sekitar pukul 14.00 WIB, namun asap masih terus mengepul di beberapa titik di Dusun II Desa Rimbo Panjang tersebut. Proses pendinginan terus dilakukan di sejumlah titik hingga pukul 16.00 WIB.