Guru PAUD Gelar Aksi Gerakan Seribu Rupiah

Riau | Kamis, 10 Januari 2019 - 10:30 WIB

Guru PAUD Gelar Aksi Gerakan Seribu Rupiah
BERSAMA BUNDA PAUD: Guru PAUD se-Kabupaten Siak bersama Bunda PAUD Kabupaten Siak Misnarni Syamsuar meramaikan Gerakan Seribu Rupiah di Kecamatan Mempura, Rabu (9/1/2019). (HUMAS PEMKAB)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Ratusan guru PAUD se-Kabupaten Siak menggelar aksi Gerakan Seribu Rupiah (Gasebu) di aula Kantor Camat Mempura, Rabu (9/1) pagi. Aksi ini sebagai upaya membantu memperjuangkan kesataraan hak guru PAUD di Mahkamah Konstitusi dengan kuasa hukum Yusril Ihza Mahendra.

     Menurut Ketua Himpaudi Kabupaten Siak Walini, aksi Gasebu tersebut dilakukan se-Indonesia, ia berharap dengan gerakan itu kesetaraan hak guru PAUD bisa terlaksana. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tergabung dalam Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) mengharapkan agar pada saatnya nanti dalam bidang kesejahteraan ada kesetaraan antara guru PAUD dengan guru lainnya.

Baca Juga :Ratusan PNS Dilantik Jadi Jabatan Fungsional Guru

   “Mudah-mudahan melalui gerakan ini hak kesetaraan kita sebagai guru diakui,” ujar Walini.

  “Kenapa pakai uang seribu, alasannya biar guru PAUD nonformal se-Indonesia ikut merasakan perjuangan bersama-sama,” terangnya.

    Kemudian salah seorang tenaga pendidik Retta Nacita (28) yang akrab disapa Eta menyampaikan, harapannya hanya ingin diakui sebagai guru yang tertuang di dalam undang-undang  dan kesejahteraannya disamakan dengan guru layaknya.

   “Kami juga sama-sama mengajar anak bangsa tanpa memilih anak tersebut dari golongan kaya atau miskin, karena kami bekerja dengan sepenuh hati,” ujar Eta pengajar di PAUD Terpadu Dayang Suri itu.

       Kegiatan tersebut dihadiri Bunda PAUD Siak yang juga Ketua TP PKK Siak Hj Misnarni, kemudian juga hadir Wabup Siak H Alfedri serta beberapa instansi terkait.

     Wakil Bupati Siak H Alfedri mengatakan guru PAUD adalah guru-guru yang hebat. Karena, melalui Pendidikan anak usia dini melahirkan calon-calon penerus bangsa.

    “Jika PAUD bagus, maka kedepan bangsa ini akan dijalankan oleh orang-orang yang cerdas, berkarakter serta berakhlak mulia,” ujar Alfedri.

      Inilah tantangannya kata Alfedri, bagaimana ibu-ibu guru paud di zaman milenial ini bisa menanamkan pendidikan karakter yang baik bagi peserta didiknya. “Pendidikan karakter harus di usia PAUD,” tegas Alfedri lagi.

    Dirinya mendukung Gasebu tersebut, karena niatnya baik semoga mendapat berkah dari Allah SWT. Pesannya para guru PAUD tetap kompak dan penuh semangat untuk kebersamaan.

    “Mudah-mudahan ke depan APBD Siak kembali naik, sehingga bisa meningkatkan gaji guru PAUD,” imbuh Alfedri.

     Sementara Hj Misnarni Syamsuar di penghujung jabatannya sebagai Bunda PAUD Kabupaten Siak usai acara berpesan agar guru-guru PAUD tetap semangat dan selalu optimis. Pembinaan anak-anak yang dilakukan secara baik pada usia dini, akan terpatri hingga kelak.

    “Hal yang perlu dipahami oleh guru PAUD adalah pendidikan yang menyenangkan, melindungi, membimbing, mendidik, memotivasi dan penuh kasih sayang menjadi kunci dalam membentuk generasi masa depan,” sambungnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook