PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KABUPATEN Siak segera menerima investasi jumbo dari industri pesawat tenaga listrik, PT Indonesia Air Mobility Industries (IAMI), di Kawasan Industri Tanjung Buton. Jumlah uang akan ditanam mencapai 10 miliar dolar AS atau setara Rp150 triliun bila dengan kurs Rp15 ribu per dolar.
Hal ini terungkap pada kegiatan presentasi rencana investasi industri pesawat listrik dan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Kawasan Industri Tanjung Buton dan PT IAMI di Hotel Premiere Pekanbaru, Selasa (8/11). Presiden Direktur PT IAMI Troy Evelon Pomalingo mengulangi hal tersebut ketika ditemui Riau Pos usai acara. "Nilai investasi untuk awal itu kurang lebih 10 miliar dolar AS. Dia bisa extend sampai 40 miliar dolar AS. Tenaga kerja kita aja di akhir itu sekitar 18 ribu. Semua itu sudah ada blueprint," kata Troy.
Troy menyebutkan, pihaknya tidak sabar agar kerjasama ini segera terealisasi dan proyek pembangunan segera dilaksanakan di kawasan industri yang mengarah ke Selat Malaka tersebut. Bahkan kalau bisa, kata Troy, pihaknya ingin ground breaking dilaksanakan pada akhir tahun ini juga. "Kalau kami perusahaan, targetnya secepatnya. Karena ini kan bicara capital looking capital, bagaimana kita dapat benefit dari sebuah investasi. Bola ini ada pada pemerintah, makanya tadi saya katakan, ayo, speed-nya kita samakan. Soal regulasi, kami siap. Kami terus bekerja, targetnya tahun ini groundbreaking. Kita lihat nanti bagaimana, karena holding internasional inikan schedule-nya ketat," ungkapnya.
Rencana pembangunan industri raksasa ini serius. Hal itu bisa dilihat dari presentasi dan blueprint yang dipresentasikan di hadapan Wakil Bupati Siak Husni Merza, bersama sejumlah kepala OPD terkait hari itu. Seperti disebutkan Troy, perencanaan matang dari semua segi. "Itu sudah matang dari semua segi, schedule, teknis, environmental, sudah di situ semua," sambung Troy.
Proyek industri kelas dunia ini dipastikan tidak hanya sekedar numpang produksi. Perusahaan dengan pasar Amerika dan Eropa ini menjanjikan adanya transfer pengetahuan kepada tenaga kerja lokal. Karena dalam komplek 1.300 hektare yang mereka minta adalah sebuah komplek teknologi tinggi yang terintegrasi. Ini sempat disampaikan langsung Komisaris PT IAMI Walid KH Alroomi, selain soal keperluan 4 ribu tenaga kerja.
Selain itu Walid juga menjelaskan betapa cerahnya masa depan industri tersebut. Di mana pesawat listrik ini sejalan dengan semangat global untuk mengurangi gas emisi. Pesawat ini sendiri akan dipasarkan ke Amerika dan Eropa dan menjadi incaran pemain global karena efisiensi dan resiko kecelakaannya yang sangat rendah. "Produk ini bisa terbang sampai 900 km, hebatnya semua sumber daya yang diperlukan dalam produksinya ada di Indonesia. Makanya kami minta lahan yang luas, karena semua partnya berada di Indonesia. Jadi kami mohon dukungan semua pihak untuk keberhasilan industri ini," ungkapnya di sela-sela sesi diskusi usai presentasi.
Sementara itu, Wakil Bupati Siak Husni Merza memastikan, pihaknya mendukung penuh rencana investasi dari holding internasional besutan investor asal Kuwait tersebut. Walaupun dirinya seakan tidak percaya bahwa investasi masif industri teknologi tinggi ini memilih kawasan Siak untuk lokasi produksinya
Kerja sama itu disahkan Direktur PT Kawasan Industri Tanjung Buton Mohd Soeharto dan Presiden Direktur PT IAMI Troy Evelon Pomalingo, yang disaksikan Wakil Bupati Husni Merza, Presiden Komisaris PT IAMI Khaled Aladwani dan Komisaris PT IAMI Walid Alroomi dan tokoh masyarakat Riau Tarmizi Tohor. Tarmizi sendiri hadir sebagai pihak yang menawarkan lokasi investasi tersebut pertama kalinya kepada investor asal Timur Tengah tersebut.(c)