LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA NEGERI ISTANA

Membatik, Menenun dan Gasing Diusulkan Jadi Muatan Lokal

Siak | Rabu, 22 November 2023 - 11:30 WIB

Membatik, Menenun dan Gasing Diusulkan Jadi Muatan Lokal
Bupati Siak Alfedri bersama Ketua Dekranasda Siak Rasidah. (ISTIMEWA)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Alfedri mengapresiasi capaian Dekranasda Kabupaten Siak yang diketuai  Hj Rasidah yang tak lain istrinya sendiri. Kegigihan dan kerja keras sang istri mengenalkan batik dan tenun Siak ke kancah internasional membuatnya ikut semangat untuk terus memberikan dorongan.

Festival Batik dan Tenun Siak


Lestarikan Budaya Negeri yang digelar Dekranasda Kabupaten Siak, Kamis (16/11), berdampak positif dengan lahirnya desainer batik dan tenun, serta bertumbuhnya pelaku UMKM.

Iven ini terkesan sebagai iven para ibu dan para gadis, tapi jangan salah, banyak juga lelaki yang menyukai seni hadir di sana, karena merangkai seni dan budaya tak mengenal gender, hal itu lahir dari hati. Sesuatu yang dikerjakan dengan hati, tentu hasilnya akan sangat menggembirakan dan mengagumkan.

Untuk memastikan karya karya itu orisinil dan menawan, dibuat catwalk atau panggung peragaan busana. Di sana akan ditampilkan motif batik dan tenun yang dilombakan.

Dan Bupati saat memberikan sambutan, sengaja naik dari depan, bukan dari samping, sehingga Bupati Alfedri seperti sedang memperagakan busana yang dia kenakan.

Hal itu tentu saja memancing semangat yang hadir untuk bertepuk tangan secara serentak, sehingga menimbulkan seperti suara gemuruh.

Sambil tersenyum, Bupati mengatakan, bahwa dia baru saja memperagakan batik Siak yang dikenakannya di atas panggung.

“Istri saya tadi meminta saya mengenakan batik Siak berwarna merah maroon ini, dan di belakangnya ada gambar istana dan tulisan Siak. Motif baju ini cantik, warnanya elegan, saya suka,” ucap Bupati.

Disebutkannya, apa yang dikenakannya, merupakan suatu bentuk kreativitas dan layak terus dikembangkan, sehingga menjadi identitas dan pemasarannya tentu lebih mudah.

Bupati pada momen itu datang tidak sendiri, dia  bersama Wabup Husni Merza, Kadis Pariwisata Tekad Perbatas Setia Dewa, dan sejumlah kepala OPD lainnya, serta ada juga tamu undangan terdiri dari Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim Siak, Ketua Dharma Wanita, Wan Siti dari Terengganu Malaysia, dan para sponsor PT RAPP, TGI, PT Persi, dan PT BSP.

Disebutkan Bupati, melalui iven seperti ini, tentu menjadi pintu dalam mendorong pengembangan batik dan tenun Siak.

“Kami melakukan pembinaan serta membangkitkan kreativitas dibantu anak muda kreatif dari Skelas, dalam memunculkan inovasi baru,” kata Bupati.

Tenun Siak sudah ada sejak zaman Sultan Said Ali, dan kini terus dikembangkan baik motif maupun material, sehingga lebih nyaman dikenakan.

Bupati Alfedri memberikan dukungan penuh dalam mencari motif motif baru dengan cara menggelar iven seperti ini.

Bagaimana motif batik ini bisa dibukukan, dikategorikan jenisnya bisa dari situas bersejarah, dari pohon dan daun, serta hewan dan lainnya.

“Motif baru yang dihasilkan, dipastikan tidak meninggalkan motif lama dan kearifan lokal, dan itu mesti dipertahankan,” tegas Bupati.

Dan kini, batik sudah banyak berkembang di kecamatan. Tentu saja hal itu sangat membanggakan, karena Siak sudah memiliki batik sendiri dan semakin ke sini tak hanya semakin dikenal, tapi juga semakin halus baik dari segi pengambilan motif maupun bahannya.

“Karena batik dan tenun sudah berkembang pesat, tolong memakai produk yang ada di dalam Kabupaten Siak,” ajak Bupati.

Bupati Alfedri mengajak para ASN, perangkat kecamatan dan kampung, gunakan batik dan tenun Siak dalam iven maupun keseharian, karena motif dan bahannya kini sudah sangat berkembang dan begitu membanggakan.

“Saya ingin juga para pelajar mengenakan batik dan tenun yang kita punya, sehingga menjadi identitas mereka dalam beraktivitas,” ucap Bupati.

Ketika batik dan tenun sudah dikenalkan sejak dini, tentu lebih mudah untuk menjadikannya sebagai muatan lokal di sekolah, bersama gasing tentunya.

“Membatik dan menenun perlu ditransfer dalam muatan lokal, demikian juga dengan gasing. Bersama kita mendorong generasi kita mempelajari dan menekuni sesuai talentanya,” kata Bupati.

Anak anak sekarang saatnya diajak untuk mempelajari kewirausahaan, promosi dan mengenalkan pasar melalui medsos, dan lainnya, sehingga dapat diakses orang luar

“Saya ingin kita semua menjadi duta dalam pemasaran produk yang kita hasilkan,” sebut Bupati.

Dekranasda yang berada di Jalan Raja Kecik, Kota Siak, sudah semakin mudah dikenali. Saat malam lampu tulisan Dekranasda jelas terlihat dari tepi jalan. Dan saatnya Dekranasda memiliki ruang pameran atau showroom dengan banyak etalase.

“Saya ingin itu tak hanya di Siak, tapi juga  di Pekanbaru, bahkan bila perlu di Jakarta,” kata Bupati.

Ruko Dekranasda silakan difungsikan. Bupati Alfedri mendorong pengembangan produk dan kreativitas  kerajinan Dekranasda, jangan berhenti, sebaliknya teruslah dikembangkan.

Bupati Alfedri ingat bagaimana kegiatan yang sama tahun lalu digelar di Tangsi Belanda, sekarang di Gedung Tengku Mahratu dan ke depan Gedung Daerah, dengan mengundang lebih banyak orang orang kreatif dari berbagai latar belakang, setelah itu ke Pekanbaru, bisa di mal atau tempat keramaian lainnya.

“Bila perlu datangkan desainer nasional untuk pengembangan motif dan mengajarkan teknis lainnya,” ucap Bupati.

Kemarin, Tanjung Kuras dan Tanjung Layang bisa tampil di Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai) Pekanbaru. Tentu saja ke depan dapat tampil di Jakarta, dalam mengenalkan produk Siak yang lahir dari tangan tangan kreatif dan penuh talenta.

Dengan semakin berkembangnya motif  batik dan tenun Siak, mendorong lahirnya 1.000 pelaku UMKM.

Tidak hanya Pemkab Siak saja yang konsen melahirkan pelaku UMKM, tapi juga Baznas. Setiap tahunnya Baznas melahirkan 250 pelaku UMKM.

“Orang kurang mampu bisa diberdayakan untuk membatik, dan menenun sehingga ekonominya bangkit,” ungkap Bupati Alfedri.

Ketua Dekranasda Hj Rasidah Alfedri mengaku bangga festival yang digelarnya mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Kabupaten Siak, yang tak lain adalah suaminya sendiri.

Kebanggaan itu semakin menjadi jadi, ketika ternyata setiap iven yang digelarnya terus diikuti Bupati Siak, bahkan sampai mengusulkan digelar di Pekanbaru dan bila perlu sampai ke Jakarta dan luar negeri.

“Apa yang saya lakukan ini, sebagai ekspresi bentuk kecintaan saya kepada Kabupaten Siak dan semua yang ada di dalamnya,” ucap Rasidah.

Rasidah ingin batik dan tenun Siak terus berkembang dan mendunia. Tak ada yang tak mungkin jika dilakukan dengan penuh ketekunan, pantang menyerah dan tentunya berkolaborasi atau secara bersama sama.

“Indonesia merdeka karena bersatu, dan apa yang sedang kami perjuangkan ini akan mendunia jika kita semua bersatu merealisasikannya,” sebut Rasidah.

Rasidah Alfedri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan apresiasi, terutama para sponsor.

Permainan Gasing

Permainan gasing masuk dalam olahraga tradisional dan Pemkab Siak berusaha melestarikan gasing ini dengan cara menggelar iven nasional, bahkan internasional.

Tak hanya sekadar menggelar iven, dikatakan Bupati, pihaknya juga akan membangun gelanggang gasing bertaraf nasional bahkan internasional. Hal ini penting sebagai langkah pelestarian.

Ke depan di Kabupaten Siak ini, akan ada kampung gasing, selain perajin, pemain ada juga beragam koleksi gasing dan siapapun  bisa berlatih di Kampung Gasing ini.

“Kami tak ingin setengah setengah, kami ingin gasing tak hanya sekedar olahraga tradisional, tapi juga menjadi wisata edukasi dan akan ada pelajaran muatan lokal di sekolah tentang gasing,” terang Bupati.

Sementara Ketua PB Persatuan Gasing Seluruh Indonesia (Pergasi) Agus MD mengatakan bangga bisa hadir di Siak. Agus sebagai maestro gasing, menginginkan gasing berkembang di Siak.

“Jika Bangka Belitung ibu kandung gasing, saya berharap di Siak gasing berkembang dengan baik, dan menjadi pelajaran muatan lokal di sekolah,” harapnya.

Dia berhasil membawa gasing sampai mendunia, dia ingin gasing dikenal tak sekedar olahraga tradisional, namun lebih jauh, ada sejarah yang mesti diketahui, sehingga gasing lahir dan menjadi permainan tradisional.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook