Setelah sekian kegiatan kebudayaan yang ditaja oleh Pemkab Siak, kini Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023 digelar. Tujuannya adalah menjadikan Siak yang kuat yang dihuni oleh beragam suku dan etnis.
RIAUPOS.CO - KABUPATEN Siak menjadi salah satu kabupaten yang sangat peduli dengan perkembangan kebudayaan. Ini terlihat dengan banyaknya iven budaya yang diselenggarakan salah satu kabupaten termuda di Riau ini. Mulai dari iven Festival Sastra Sungai Jantan, iven Ghatib Beghanyut, dan kini iven Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023. Beberapa kegiatan kebudayaan juga akan dipentaskan pada tahun 2023.
Ide kegiatan ini dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak. Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk merangkul semua paguyuban yang terdiri dari bermacam suku yang ada di Siak agar dapat bersama-sama menumbuhkembangkan ekosistem berkesenian dengan meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kualitas para seniman dan seniwati yang ada di Siak, serta untuk meningkatkan jalinan komunikasi, kerja sama dan tukar pengalaman sesama pelaku seni dan pemerintah.
Sebuah atraksi pencak silat yang dimainkan oleh salah satu paguyuban di depan Bupati Siak Alfedri dan jajaran pejabat Pemkab Siak dalam Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023 di Siak Sriindrapura, Ahad (22/10/2023). (DINAS PENDIDIKAN SIAK UNTUK RIAU POS)
“Dan salah satu yangpenting adalah memperkenalkan dan menyebarluaskan produk karya seni daerah kepada masyrakat luas,” kata Ketua Dewan Kesenian Siak (DKS), Zulkarnain Al Idrus, yang juga panitia dalam kegiatan ini, kepada Riau Pos, Kamis (26/10/2023).
“Kegiatan ini juga berupaya untuk inventarisasi dan dokumentasi tradisi budaya yang ada di Kabupaten Siak, agar dapat dilaksanakan terarah dan komprehensif, serta wadah bagi para penggiat seni tradisional di Kabupaten Siak, yang pastinya akan mengangkat kearifan lokal daerahnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak, Mahadar, di taman bawah Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah, Kecamatan Siak.
Mahadar menambahkan, Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023 diselenggarakan selama 20-22 Oktober 2023. Diikuti 30 paguyuban yang tergabung dalam forum kebangsaan Kabupaten Siak, komunitas maupun sanggar seni serta diikuti oleh seniman dan seniwati di Kabupaten Siak. Berbagai etnis itu antara lain Melayu, Jawa, Batak, Nias, Bugis, Tionghoa, Sunda, Aceh, Sakai, Suku Anak Rawa, Suku Akit, Minangkabau, Banjar, dll.
Bupati Siak, Alfedri, sangat mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak yang telah menggelar Pekan Budaya Siak tahun 2023. “Pekan Budaya Kabupaten Siak tahun 2023 ini dilaksanakan dengan sangat indah, keren dan penuh kreasi. Saya sangat mengapresiasi ini,” ucap Alfedri.
Alfedri menambahkan, Pekan Budaya Kabupaten Siak ini masih dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-24 Kabupaten Siak tahun 2023. “Kami memang merancang Kalender Iven Wisata tahun 2023, dipadatkan pada bulan Oktober dan Desember. Hal ini bertujuan untuk menyongsong dan menyambut ulang tahun Kabupaten Siak ke-25 tahun 2024, atau disebut dengan Road To Siak Silver Anniversary,” jelasnya.
Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) saat mengikuti pawai budaya dalam Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023 di Siak Sriindrapura, Ahad (22/10/2023). (DINAS PENDIDIKAN SIAK UNTUK RIAU POS)
Masih kata Alfedri, dengan adanya Pekan Budaya Kabupaten Siak 2023, diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan kebudayaan di daerah, khususnya di Kabupaten Siak. “Sesuai dengan yang diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, di mana pemerintah, komunitas dan seluruh masyarakat berkewajiban melakukan pemajuan kebudayaan, yang dimulai dari perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan kebudayaan,” terang Alfedri.
Pemerintah Kabupaten Siak, jelasnya, juga telah memiliki Perda Budaya Melayu. Perda tersebut mengatur pemakaian bahasa Melayu di hari Kamis dan Jumat. Khusus hari Jumat juga Pemkab Siak mewajibkan para ASN, PPPK dan honorer menggunakan baju Melayu lengkap.
“Sesuai dengan visi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Siak pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yakni menjadi pusat budaya Melayu di Indonesia dengan tagline Siak The Truly Malay. Untuk mewujudkan hal tersebut, diharapkan seluruh komponen masyarakat, komunitas, penggiat seni budaya, agar memajukan Kebudayaan Melayu ini,” ajak Alfedri.
Pembukaan Pekan Budaya Kabupaten Siak tahun 2023 tersebut ditandai dengan pemukulan ketong-tong oleh Bupati Siak Alfedri, disaksikan Wakil Bupati Siak Husni Merza, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, unsur Forkopimda, serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari, 20-22 Oktober, dimulai dengan pembukaan bazar kuliner Melayu, penampilan kesenian daerah dari berbagai etnis dan ditutup dengan pawai budaya pada 22 Oktober. Menurut Zulkarnain Al Idrus, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Semua etnis atau suku yang ada di Siak melebur yang menandakan bagaimana mereka hidup berdampingan, rukun, dan saling mendukung satu dengan yang lain.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat Siak sangat besar, dibuktikan dengan ramainya masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini dan masyarakat sangat menikmati sajian penampilan dan juga artistik yang sengaja dikonsep menyatu dengan alam,” ujar Zulkarnain.
Lelaki yang juga seorang komika ini menjelaskan, untuk penyelenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak bekerja sama dengan DKS. 80% kepanitiaan adalah pengurus DKS dan 20% lagi terdiri dari petugas keamanan (polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dll) dan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR. Mereka bahu-membahu menyukseskan kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini.
“Ini kegiatan perdana dilaksanakan di Kabupaten Siak. Sebelumnya belum pernah ada kegiatan serupa. Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa kehidupan masyarakat di Siak sangat harmonis, tak peduli mereka dari mana dan etnis apa,” jelas Zulkarnain lagi.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Siak, Mahadar, berharap menjadi iven tahunan dinas yang dipimpinnya. Tahun depan, bersempena peringatan seperempat abad berdirinya Kabupaten Siak, kegiatan ini akan dibuat lebih meriah lagi.
“Kita semua mendengar keinginan Bapak Bupati Siak agar ini menjadi kalender tahunan dan tahun 2024 nanti akan lebih meriah bertepatan dengan ulang tahun perak, yakni ke-25, kabupaten yang kita cintai ini,” jelas Mahadar, yang diamini Zulkarnain Al Idrus.***
Laporan HARY B KORIUN, Siak