PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ramadan menjadi bulan untuk berlomba-lomba mencapai kebaikan umat muslim. Di berbagai daerah kerap dilakukan kajian baik subuh, zuhur jelang berbuka puasa maupun menjelang tarawih.
Seperti yang dilakukan di Masjid Al Falah Darul Muttaqin. Setiap harinya, masjid tersebut melakukan kajian di subuh, zuhur dan jelang tarawih. Ustaz Soetrisno Badrun menyampaikan kajian di qobla zuhur, Rabu (8/5/2019) di masjid tersebut. Jamaah yang hadir memenuhi saf hingga mencapai luar.
Ia menyampaikan, jika Allah kabulkan doa, maka tidak cukup dengan bersyukur namun dengan sujud syukur pada-Nya. Minimal sujud saat salat. Kekuasaan Allah dan nikmat yang diberikan pun dengan mengucap sahadat. Nikmat yang Allah beri kepada Islam, yang diutus Rasul adalah sabahat untuk memimpin perang.
‘’Jika diutus seseorang menyampaikan pesan ke negara tetangga, hendaknya pulang dengan selamat. Itulah budaya dari dulu sampai sekarang. Jika pulang tidak selamat, berarti mengajak perang,’’ katanya.
Jelasnya, Rasul mengutus Alharif Bin Amru untuk menyampaikan dakwah ke Sam yang terletak di Wusro di bawah kekuasaan Romawi. Namun utusannya dibunuh. Maka, Rasul mengumpulkan sahabat dan pasukan berjumlah 3 ribu orang untuk menghadapi 200 ribu pasukan. Dan dipilihlah tiga orang sahabat sebagai pemimpin. Zaid bin Khalifah, Jakfar dan Abdullah.
“Jika terbunuh, mereka akan mati sahid,” ucapnya. Lanjutnya, Rasul pun menitip pesan dalam berperang, pertama taqwa kepada Allah dan berlaku baik kepada umat Islam. Kedua, perangi dengan nama Allah, agar berperang karena Allah. Kemudian, jangan berkhianat dan jangan bunuh anak-anak, perempuan, orangtua, pohon serta jangan hancurkan bangunan.(*3)
Editor: Eko Faizin