RENGAT (RIAUPOS.CO) - Setelah melalui seleksi yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), beberapa waktu lalu, akhirnya sebanyak sembilan orang generasi muda daerah itu berhak mengikuti pelatihan bordir di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Pengiriman sembilan generasi muda kali ini merupakan lanjutan setelah 18 orang generasi muda Kabupaten Inhu mengikuti pelatihan di tempat yang sama pada bulan Februari lalu.
"Hari ini (Selasa, red), sembilan generasi muda dilepas mengikuti pelatihan bordir di Semarang," ujar Kepala Disnaker Kabupaten Inhu Endang Mulyawan Msi didampingi Sekretaris Disnaker Dewi Deva Yanti SH di sela-sela acara pelepasan, Selasa (9/4/2019).
Pelatihan bordir untuk diikuti sembilan orang itu juga berlangsung selama 30 hari ke depan atau sama dengan 18 orang sebelumnya. Selama mengikuti pelatihan, peserta yang ada dibiayai oleh APBN. Program ini merupakan kerja sama pemerintah pusat dengan Pemkab Inhu melalui Disnaker dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang.
Setelah mengikuti pelatihan selama 30 hari, mereka diharapkan bisa membuka lapangan kerja sendiri. Ini adalah salah satu program untuk mengurangi tingkat pengangguran. Karena dengan keahlian yang diperoleh selama mengikuti pelatihan, akan mampu membuka lapangan kerja baru.
Untuk 18 anak muda yang mengikuti pelatihan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang sebelumnya, ada tiga jurusan pelatihan yang diikuti.
"Biaya pelatihan bagi 18 orang generasi muda sebelumnya juga dibiayai oleh APBN," sebutnya.
Dengan pengiriman kembali sebanyak sembilan orang kali ini, sudah ada 27 orang generasi muda Kabupaten Inhu yang dikirim ke Semarang dalam tahun 2019.
"Mudah-mudahan setelah pengiriman sembilan orang ini, masih ada peluang bagi generasi muda lainnya yang dibiayai oleh APBN," harapnya.
Lebih jauh disampaikannya, Pemkab Inhu juga memiliki Balai Latihan Kerja yang berada di Kecamatan Pasir Penyu. Bahkan, baru-baru ini telah dilaksanakan pelatihan kerja untuk bidang lokomotif, salon, las, dan bordir.
"Peserta pelatihan yang bisa mengikuti juga disesuaikan dengan ketersediaan anggaran di APBD," terangnya.
Reporter: Raja Kasmedi (Inhu)
Editor: Hary B Koriun