Belum Pasti Bisa Dilalui setelah Peresmian

Riau | Sabtu, 09 Februari 2019 - 09:32 WIB

Belum Pasti Bisa Dilalui setelah Peresmian
UJI BEBAN: Foto drone pelaksanaan uji beban menggunakan mobil bertonase pada infrastruktur Jembatan Siak IV yang diberi nama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit), Jumat (8/2/2019). Jembatan dengan ketinggian 75 meter, panjang 830 meter, dan lebar 20 meter ini bakal diresmikan 14 Februari mendatang. (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satu per satu tahapan jelang peresmian jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) atau yang kerap disebut jembatan Siak IV pada 14 Februari mendatang terus dilakukan.  

Setelah sebelumnya dilakukan end closure atau pengecoran terakhir jembatan pada 25 Januari lalu, Jumat (8/2) dilakukan uji beban.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Dalam uji beban ini, Pemerintah Provinsi (Pemrprov) Riau menggandeng pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan juga tiga profesor dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Uji beban saat itu dibagi menjadi dua tahap. Pertama, uji statis dan uji dinamis. Kedua tahap pengujian itu dibantu dengan 24 unit kendaraan dum truk bermuatan, dengan total berat masing-masing kendaraan 34 ton. Jika ditotal, keseluruhan beban dari 24 unit kendaraan tersebut mencapai 816 ton.

Projek Manajer PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pembangunan jembatan, Hidayatullah mengatakan, uji beban dinamis dilakukan untuk melihat goyangan pada jembatan ketika dilintasi kendaraan. Dalam uji beban ini, hanya melibatkan satu unit dump truck.

“Jadi kendaraan dump truck dalam uji dinamis ini hanya satu. Kendaraan itu diberi semacam tanjakan kecil lalu diturunkan, dari situ kemudian terjadi goyangan jembatan dan goyangan jembatan itu yang akan dianalisis,” jelasnya.

Sedangkan untuk uji statis, lanjut Hidayatullah, uji beban dilakukan dengan pola pergerakan masing-masing empat unit kendaraan dump truck secara bertahap hingga total kendaraan mencapai 24 unit. Ke-24 kendaraan itu nantinya akan berhenti tepat di atas jembatan.

“Uji statis ini hanya beberapa jam saja. 24 kendaraan akan kembali bergerak setelah sensor pendeteksi sudah selesai membaca kekuatan jembatan,” sebutnya.

Dari hasil uji beban tersebut, ujar Hidayatullah, selanjutnya akan dilakukan analisa kembali kondisi jembatan setelah pelaksanaan uji beban seperti apa. Apakah nantinya perlu dilakukan penambahan gaya atau tidak. Yang akan diputuskan setelah melihat hasil uji beban.

“Terkait berapa lama hasil uji beban ini bisa keluar, kami belum bisa pastikan. Karena yang mengeluarkan hasil itu nanti dari pihak Kementerian PUPR bersama Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ, red). Tapi biasanya bisa dua mingguan, bisa juga di atas dua mingguan,” jelasnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook