Belum bisa langsung digunakannya jembatan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp440 miliar setelah peresmian tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Dinas PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto. Dikatakannya, setelah peresmian itu jembatan Siak IV harus kembali ditutup karena harus menunggu hasil ujian beban.
“Saya mohon pengertian masyarakat, jika nanti ada yang bertanya sudah diresmikan tapi kenapa tidak bisa dilalui, itu karena harus diuji dan diteliti betul-betul kondisinya. Karena pengujian ini harus dilakukan sedetail mungkin. Ada pergeseran satu mili saja dihitung di sini. Ini dilakukan untuk kemanan jembatan dan juga pemakai jembatan,” sebutnya.
Namun demikian, pihaknya menginginkan agar secepatnya jembatan tersebut bisa digunakan masyarakat. Tapi sekali lagi dikatakan Dadang hal itu tergantung teknis hasil uji beban yang dilakukan.
“Terkait masih adanya beberapa bagian yang tampak belum rampung di jembatan tersebut, seperti sambungan di ujung jembatan yang beberapa waktu lalu telah dilakukan seremonial pengecoran terakhir. Menurut Dadang, setelah uji beban akan dilakukan pemasangan sambungan jembatan atau expansion joint.
“Termasuk pagar pembatas yang belum terpasang juga dalam seminggu ini akan selesai. Sedangkan untuk insfratruktur pendukung di sisi jalan di Rumbai seperti lampu baru akan diusulkan pada APBD 2020,” sebutnya.
Anggota DPRD Riau dari Komisi IV Asri Auzar yang juga ikut meninjau pelaksanaan uji beban kemarin mengatakan, jembatan Siak IV ini adalah jembatan yang mendapatkan pengawasan khusus oleh para profesor di beberapa universitas terbaik di Indonesia.
“Artinya jembatan ini memang betul-betul diteliti oleh mereka kelayakannya, kemampuannya dan yang lainnya. Mari kita berdoa agar jembatan ini bisa menjadi ikon Kota Pekanbaru dan juga Provinsi Riau. Banyak harapan tertumpang di sini karena jembatan ini cukup lama mangkraknya hampir lima tahun,” sebutnya.(sol)