PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Meningkatnya jumlah anak punk di sekitar simpang Tobek Godang, Kecamatan Tampan, membuat masyarakat resah. Selain karena penampilannya yang urakan, anak punk tersebut juga kerap meminta uang secara paksa dengan modus mengamen.
Tuti (34), seorang pedagang makanan di sekitar Tobek Godang mengatakan, hampir setiap hari pasti ada anak punk yang berkumpul dan kadang ngamen di persimpangan jalan tersebut. Tidak jarang, anak punk tersebut juga kerap duduk di sekitar warungnya sehingga para pembeli enggan untuk singgah.
“Bukannya apa-apa, tapi kadang takut saja melihatnya, kan mereka ramai. Pakaiannya juga compang camping dan kotor. Kalau mereka duduk dekat warung saya, rasanya mau diusir karena pembeli tidak mau datang. Tapi saya takut mau mengusirnya,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap para anak punk tersebut segera ditertibkan oleh petugas terkait. Kemudian juga ketika sudah ditangkap, bisa diberi tindakan tegas agar tidak kembali lagi ke Pekanbaru. Karena ia mendapatkan informasi, anak punk tersebut banyak berasal dari luar Provinsi Riau.
“Harus segera ditertibkan, memang saya pernah melihat anak punk itu dirazia dan ditangkap. Tapi tidak berapa lama, mereka kembali lagi,” sebutnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, Agus Pramono mengatakan, pihaknya memang sudah beberapa kali melakukan penertiban anak punk di sekitar lokasi tersebut. Namun memang masih ada anak punk yang datang dari daerah lain.
“Beberapa waktu lalu, kami juga sudah melakukan penertiban anak punk di simpang Tobek Godang. Setelah kami periksa, anak punk tersebut berasal dari Palembang. Sebelumnya juga ada yang tertangkap dan berasal dari Padang. Jika masih ada laporan ada aktivitas anak punk, kami akan razia lagi,” tegasnya. (*/sol)